Jenazah perempuan aktivis Michelle Kurisi Doga ditemukan tim gabungan TNI-Polri di Kabupaten Lanny Jaya pada hari Kamis. KKB menyatakan membunuh Michelle.
Oleh
FABIO MARIA LOPES COSTA
·2 menit baca
JAYAPURA, KOMPAS — Tim gabungan TNI-Polri menemukan jenazah Michelle Kurisi Doga, salah seorang pegiat sosial di Kolawa, Kabupaten Lanny Jaya, Papua Pegunungan, Kamis (31/8/2023). Kelompok kriminal bersenjata membunuh Michelle karena menuduhnya sebagai intelijen aparat keamanan.
Upaya evakuasi jenazah Michelle dilaksanakan oleh Kodim 1702/Jayawijaya, tokoh masyarakat, dan pihak kepolisian setempat. Komandan Kodim 1702/Jayawijaya Letnan Kolonel Cpn Athenius Murip memimpin upaya evakuasi tersebut.
Athenius mengatakan, faktor medan menjadi tantangan bagi tim dalam proses evakuasi jenazah perempuan berusia 31 tahun ini. Hal ini menyebabkan tim kesulitan dalam perjalanan menuju lokasi jenazah Michelle ditemukan.
Diketahui, Tentara Pembebasan Nasional Organisasi Papua Merdeka (TPN-OPM) yang diklaim pemerintah sebagai kelompok kriminal bersenjata berada di balik tewasnya Michelle pada Senin (28/8/2023). Mereka menyatakan membunuh Michelle karena dinilai sebagai bagian dari intelijen aparat keamanan.
”Kami telah mengevakuasi jenazah Michelle ke Rumah Sakit Umum Daerah Wamena. Pihak rumah sakit masih melaksanakan proses autopsi jenazah korban,” kata Athenius.
Ia pun menegaskan, Michelle bukanlah bagian dari intelijen aparat TNI-Polri. Michelle dikenal dengan kiprahnya sebagai aktivis sosial. Ia dikenal masyarakat dan para tokoh karena kepeduliannya terhadap perempuan dan anak-anak di pelosok Papua.
”Michelle merupakan cucu Kepala Suku Silo, salah satu tokoh masyarakat di Jayawijaya. Dia dikenal luas oleh para tokoh pemerintah dan tokoh masyarakat Papua sebagai aktivis perempuan yang pemberani,” tutur Athenius.
Dia dikenal luas oleh para tokoh pemerintah dan tokoh masyarakat Papua sebagai aktivis perempuan yang pemberani.
Kepala Bidang Humas Polda Papua Komisaris Besar Ignatius Benny Ady Prabowo sangat menyayangkan aksi keji yang dilakukan KKB. Ia menilai aksi itu tidak berperikemanusiaan, apalagi dilakukan terhadap seorang perempuan asli Papua.
”Polda Papua akan mengungkap pelakunya. Kami meminta kepada seluruh pihak untuk menyerahkan penanganan kasus ini kepada pihak kepolisian,” ucap Ignatius.
Kepala Perwakilan Komnas HAM Wilayah Papua Frits Ramandey menyampaikan rasa prihatin atas terbunuhnya Michelle. Ia menyatakan, aksi pembunuhan Michelle telah melanggar prinsip hak asasi manusia.
”Kelompok sipil bersenjata yang sebelumnya tak pernah melakukan aksi menyerang perempuan. Aksi mereka sungguh disesalkan karena menyerang yang dalam kondisi tidak berdaya,” ungkap Frits.
Hal senada disampaikan Juru Bicara Jaringan Damai Papua Yan Christian Warinussy. Ia menyesalkan tindakan kriminal dengan menyerang seorang perempuan yang tidak bersalah.
”Upaya penegakan hukum dalam kasus ini harus dikedepankan. Polda Papua harus mengungkap para pelaku yang berada di balik aksi pembunuhan Michelle,” kata Yan.