Tiga penggali batu tewas akibat longsor tebing di Dusun Kemoning, Bebandem, Karangasem, Bali, Senin (11/9/2023). BPBD mengimbau warga tidak beraktivitas di tebing curam.
Oleh
COKORDA YUDISTIRA M PUTRA
·1 menit baca
ISTIMEWA/BASARNAS BALI
Dokumentasi Basarnas Bali menampilkan upaya pencarian dan pertolongan oleh tim SAR gabungan terhadap korban longsor di Dusun Kemoning, Desa Bhuana Giri, Kecamatan Bebandem, Kabupaten Karangsem, Bali, Senin (11/9/2023).
DENPASAR, KOMPAS — Tiga penggali batu tewas tertimbun longsor di Desa Bebandem, Kabupaten Karangasem, Bali, Senin (11/9/2023). Dua lainnya selamat meski terluka.
Tiga tewas adalah I Ketut Sueca (40), I Kadek Pasek (37), dan I Kadek Berata (44). Semuanya penggali batu warga Desa Bebandem.
Tebing yang curam menyimpan potensi risiko bencana tanah longsor. Foto dokumentasi Kompas ketika mengikuti kegiatan Menteri Sosial di lokasi bencana tanah longsor di Desa Terunyan, Kecamatan Kintamani, Bangli, Bali, Senin (18/10/2021).
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah Karangasem Ida Bagus Ketut Arimbawa mengatakan, longsor terjadi di tebing Dusun Kemoning, Senin (11/9/2023), sekitar pukul 11.00 Wita. Korban saat itu berada di dalam goa di lereng tebing. Saat terjadi longsor, mereka tidak sempat menyelamatkan diri.
”Penggalian di lereng curam menggunakan alat manual sangat berisiko. Longsor juga dapat disebabkan kondisi tanah labil,” kata Arimbawa.
Kepala Pelaksana BPBD Bali I Made Rentin mengimbau warga berhati-hati saat beraktivitas di daerah tebing curam dan berpotensi longsor. Bila lengah, rentan memicu korban jiwa.
ISTIMEWA/BASARNAS BALI
Dokumentasi Kantor Pencarian dan Pertolongan Kelas A Denpasar (Basarnas Bali) menampilkan suasana pencarian korban tanah longsor di Desa Tribuana, Kecamatan Abang, Kabupaten Karangasem, Bali, Sabtu (8/7/2023). BPBD Bali mencatat jumlah korban meninggal dalam bencana alam ini sebanyak lima orang.
/https%3A%2F%2Fasset.kgnewsroom.com%2Fphoto%2Fpre%2F2022%2F02%2F19%2Fac324c35-810f-4bcb-be46-6b3573244f94_jpg.jpg){kind=logo}
