Dua korban terseret ombak pantai selatan. Sementara satu orang lagi tenggelam di Sungai Lukulo.
Oleh
WILIBRORDUS MEGANDIKA WICAKSONO
·3 menit baca
KEBUMEN, KOMPAS — Tiga orang tenggelam di Kebumen, Jawa Tengah, dalam dua hari. Kondisi gelombang di perairan perlu diwaspadai untuk mencegah bertambahnya korban jiwa.
Senin (25/9/2023) pagi, dua korban masih dalam pencarian, sedangkan satu korban telah ditemukan dalam kondisi meninggal, Minggu sore.
”Kedua korban tenggelam di pantai Kebumen belum ditemukan. Proses pencarian pun masih diteruskan,” kata Suci Amel dari Humas Basarnas Cilacap, Senin pagi.
Keduanya tenggelam dalam dua peristiwa berbeda. Korban pertama bernama Ferdy (14) terseret ombak di Pantai Cemara Sewu, Desa Karangreja, Kecamatan Petanahan, Kebumen. Ferdy pada Sabtu pagi bermain-main di pantai bersama teman-temannya.
Awalnya para remaja itu bermain di pinggir pantai. Lalu, dua orang berpisah untuk berenang di tempat yang memiliki ombak tinggi. Namun, salah seorang di antaranya, Mufid (13), terseret ombak dan Ferdy berusaha menolongnya. Dalam upaya menolong, keduanya justru terbawa ombak.
Warga dan sukarelawan berusaha menolong keduanya. Mufid berhasil diselamatkan, sedangkan Ferdy terus terseret arus.
Korban kedua adalah seorang pencari ikan bernama Slamet Suprianto (36) yang diduga terseret ombak pada Sabtu dini hari di Pantai Silumut, Kecamatan Puring. Ia diketahui pergi mencari ikan sejak Jumat pukul 17.30. Hingga pukul 20.00, berdasarkan keterangan rekannya, korban masih menebar jala. Namun, sekitar pukul 23.00, korban sudah tidak tampak.
Adah Sudarsa, Kepala Kantor Basarnas Cilacap, menyampaikan, pada Sabtu pukul 08.00 terlihat kumbul (pelampung pancing) dan jaring korban sejauh 300 meter ke arah timur dari lokasi semula korban mencari ikan. Di pantai pun hanya ditemukan motor dan patok jaring milik korban.
Saeful Anwar dari Humas Basarnas Cilacap menyampaikan, pada operasi pencarian hari kedua di Silumut, timnya dibagi menjadi tiga kelompok. Pertama melakukan penyisiran darat memakai motor trail ke arah timur sejauh 1 kilometer. Tim kedua menyisir jalur darat ke arah barat sejauh 1 kilometer, sedangkan tim ketiga menyisir permukaan air dengan perahu karet.
Tenggelam di sungai
Adapun satu orang yang tenggelam di Sungai Lukulo telah ditemukan dalam kondisi meninggal. Upaya pencarian dilakukan dengan penyelaman di kedalaman 5-6 meter. ”Korban ditemukan sekitar pukul 16.35 dalam kondisi meninggal dunia,” kata Komandan Tim Operasi SAR Sungai Lukulo Basarnas Cilacap Amin Riyanto.
Amin mengatakan, berdasarkan informasi yang dihimpun dari sejumlah saksi, korban atas nama M Nurkholis (40) asal Dusun Jeruk Agung, Desa Klirong, Kebumen, tenggelam saat berenang dan mandi di sungai pada Minggu pukul 10.30. ”Dimungkinkan korban mengalami kram dan tidak mampu melanjutkan renang hingga ke tepian sungai sehingga akhirnya tenggelam,” ujarnya.
Atas peristiwa itu, Amin mengimbau warga yang tinggal di tepian sungai serta siapa pun yang beraktivitas di sungai untuk memperhatikan keselamatan dirinya. ”Jika akan beraktivitas di sungai, kami imbau menggunakan alat pelindung diri, seperti mengenakan pelampung ataupun membawa jeriken kosong, supaya tidak tenggelam,” katanya.
Sejak Januari 2020 hingga April 2023, total terdapat 22 orang meninggal di pantai selatan, khususnya di wilayah Kabupaten Kebumen dan Cilacap. Sebanyak 22 orang itu terdiri dari 9 orang meninggal di pantai selatan Cilacap dan 13 orang meninggal di Kebumen. Selain itu, 5 orang dinyatakan hilang di pantai selatan Cilacap dan 8 orang hilang di pantai selatan Kebumen (Kompas.id (29/4/2023).