logo Kompas.id
NusantaraKonflik Ruang Buaya dan...
Iklan

Konflik Ruang Buaya dan Manusia Semakin Membahayakan di Sulawesi Tenggara

Konflik ruang akibat semakin terdesaknya habitat buaya terus meluas di Sulawesi Tenggara. Konflik buaya dan manusia menyebabkan sejumlah nyawa melayang.

Oleh
SAIFUL RIJAL YUNUS
· 3 menit baca
Seorang pencari ikan tewas diterkam buaya saat menjaring ikan di Ladongi, Kolaka Timur, Sulawesi Tenggara, Minggu (15/10/2023). Konflik antara manusia dan buaya semakin sering terjadi. Hal ini ditengarai akibat ruang hidup buaya yang semakin terdesak akibat aktivitas manusia.
DOKUMENTASI SAR KENDARI

Seorang pencari ikan tewas diterkam buaya saat menjaring ikan di Ladongi, Kolaka Timur, Sulawesi Tenggara, Minggu (15/10/2023). Konflik antara manusia dan buaya semakin sering terjadi. Hal ini ditengarai akibat ruang hidup buaya yang semakin terdesak akibat aktivitas manusia.

KENDARI, KOMPAS — Kasus buaya yang menerkam pencari ikan, petani, dan masyarakat lain terus berulang di Sulawesi Tenggara. Kasus terakhir, seorang pencari ikan diterkam saat menjaring ikan dan ditemukan meninggal dunia. Konflik ruang akibat semakin terdesaknya habitat buaya terus meluas dan membahayakan.

Pada Minggu (15/10/2023), kasus buaya menerkam manusia kembali terjadi. Seorang pencari ikan di Kolaka Timur diterkam buaya hingga tenggelam. Korban baru ditemukan pada Minggu malam dalam kondisi meninggal dunia.

Editor:
SUSY BERINDRA
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000