Harga Cabai di Kota Bandung Melonjak Tiga Kali Lipat
Harga cabai rawit dan beras di Kota Bandung melonjak. Pemerintah setempat berencana melakukan pasar murah di 30 kecamatan untuk menekan tingginya harga.
Oleh
FABIO MARIA LOPES COSTA
·2 menit baca
BANDUNG, KOMPAS — Harga cabai rawit merah di Kota Bandung, Jawa Barat, melonjak hingga tiga kali lipat dibandingkan tiga bulan lalu. Dari sebelumnya hanya Rp 40.000 per kilogram menjadi Rp 100.000 per kilogram.
Kenaikan harga cabai rawit merah itu terpantau di Pasar Kosambi, Selasa (7/11/2023). Pasar Kosambi merupakan salah satu rujukan dalam memantau inflasi di Kota Bandung.
Iis Otista, pedagang, memaparkan, terjadi dua kali kenaikan harga cabai selama tiga bulan terakhir. Sebelumnya, harga cabai hanya Rp 40.000 per kg.
”Harga cabai lalu naik menjadi Rp 80.000 per kg dan kini Rp 100.000 per kg. Kata distributor, pasokan dari petani terkendala panen minim akibat kemarau panjang,” kata Iis yang biasa mendapat pasokan 10 kg cabai per minggu.
Kondisi ini, kata Iis, membuat pelanggannya mengurangi pembelian. Dari rata-rata membeli 1 kg cabai merah menjadi hanya seperempat hingga setengah kg. ”Akibatnya, cabai habis lebih lama. Dulu 10 kg habis seminggu, kini bisa sampai dua minggu,” ujarnya.
Harga beras premium juga masih tinggi. Andri Ahmad Thahir, pedagang beras di Kosambi mengatakan, beras premium kini dibanderol Rp 15.000 per kg. Harga itu Rp 2.000 lebih mahal dibandingkan bulan lalu.
”Saya juga menjual beras Bulog Rp 10.600 per kg. Namun, pasokannya untuk pedagang pasar sangat terbatas, hanya 15 kg per bulan,” kata Andri.
Asep Sarifuddin, warga Kota Bandung, mengatakan, kenaikan harga beras dan cabai sangat memberatkan. Ia memilih mengurangi konsumsi cabai demi menghemat pengeluaran.
”Saya berharap pemerintah memberikan subsidi harga sejumlah komoditas yang sering dikonsumsi masyarakat, seperti cabai ini,” kata Asep.
Kepala Bidang Distribusi dan Perdagangan, Pengawasan, Kemetrologian Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kota Bandung Meiwan Kartiwa mengatakan, akan melaksanakan kegiatan pasar murah di 30 kecamatan untuk menekan tingginya harga sejumlah barang pokok. Kegiatan ini akan dilakukan pada 20 November, akhir November dan awal bulan Desember.
”Tempatnya ditentukan kecamatan. Kami akan menjual sekitar 10 komoditas dalam pasar murah di 30 kecamatan,” ujarnya.