Pahlawan masa kini dituntut mengembangkan UMKM, membangun kolaborasi ekonomi, dan menghasilkan inovasi andal dalam ranah digital.
Oleh
RUNIK SRI ASTUTI
·2 menit baca
SURABAYA, KOMPAS — Warga Jawa Timur diajak menjadi pahlawan ekonomi lewat pengembangan UMKM, kolaborasi, dan inovasi digital. Strategi itu diyakini mampu mengatasi ancaman resesi global.
Ajakan itu disampaikan Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa saat memimpin upacara peringatan Hari Pahlawan, di Tugu Pahlawan, Surabaya, Jumat (10/11/2023). Upacara diikuti 433 peserta dan dihadiri 1.255 tamu undangan, termasuk keluarga pahlawan nasional.
”Kita telah lalui berbagai peristiwa bersejarah yang mengukir kejayaan bangsa ini. Hal itu tak lepas dari kiprah para pahlawan,” ujar Khofifah.
Kini, di tengah ancaman resesi global, kata Khofifah, kepahlawanan di bidang ekonomi dari berbagai pihak sangat dibutuhkan. Menurut dia, pahlawan ekonomi adalah pelopor, perintis, atau pionir yang mengukir peradaban ekonomi kekinian, mengatasi kemiskinan, dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Indonesia, kata dia, memiliki banyak pahlawan ekonomi. Proklamator Soekarno-Mohammad Hatta menjadi buktinya.
Dari Soekarno, bangsa ini belajar pentingnya menegakkan kemandirian ekonomi bangsa melalui konsep berdikari (berdiri di atas kaki sendiri). Sementara Hatta mengajarkan sistem ekonomi gotong royong dan koperasi.
”Dari mereka, kita belajar menghadapi tantangan. Semangat perjuangan dan nilai-nilai kepahlawanan mereka menjadi bekal menghadapi tantangan pembangunan saat ini di era Revolusi Industri 5.0,” ucap Khofifah.
Model kepahlawanan ekonomi dalam era sekarang, menurut Khofifah, dapat dirumuskan dalam tiga langkah atau tindakan. Selain kekuatan UMKM, kepahlawan juga bisa dilakukan lewat kolaborasi antarpihak hingga inovasi digital.
”Inovasi digital yang telah menjadi inti dari transformasi ekonomi global. Pahlawan digital inovatif menjadi pembuka jalan bagi kemungkinan-kemungkinan baru yang tidak pernah dibayangkan sebelumnya," katanya.
Sementara itu, Bupati Sidoarjo Ahmad Muhdlor Ali mengajak warga memaknai Hari Pahlawan dengan melawan kebodohan dan kemiskinan. Menurut dia, setiap orang bisa menjadi pahlawan asalkan gigih memperjuangkan nilai-nilai kehidupan, salah satunya melawan kebodohan dan kemiskinan.
”Setiap orang bisa menjadi pahlawan pada masanya. Kalau dahulu para pahlawan berjuang memperebutkan kemerdekaan, saat ini tantangan yang dihadapi bangsa adalah melawan kebodohan dan kemiskinan,” ujar Muhdlor.