22.984 Tiket Kereta untuk Natal dan Tahun Baru Terjual dari Malang
Sebagian tiket perjalanan kereta masa angkutan Natal dan Tahun Baru dari Stasiun Malang telah banyak terpesan. Untuk memastikan kelancaran operasionalisasi KA di musim hujan, upaya mitigasi dibuat.
Oleh
DEFRI WERDIONO
·3 menit baca
MALANG, KOMPAS — Tiket kereta api untuk angkutan Natal dan Tahun Baru habis terjual 22.984 lembar di Stasiun Malang, Jawa Timur. Layanan pemesanan dibuka untuk keberangkatan 21 Desember 2023 sampai 7 Januari 2024.
Manajer Humas PT Kereta Api Indonesia (KAI) Daerah Operasi (Daop) 8 Surabaya Luqman Arif, Selasa (28/11/2023), mengatakan, pemesanan tiket dibuka sejak 6 November 2023. Tiket dijual untuk masa keberangkatan 21 Desember 2023 sampai dengan 7 Januari 2024 atau selama 18 hari masa angkutan Natal 2023 dan Tahun Baru 2024. Sejauh ini, jumlah tiket yang telah terjual belum sampai 50 persen dari kapasitas.
”Mayoritas pelanggan menggunakan kereta jarak jauh yang didominasi tujuan Jakarta dan Banyuwangi dengan Kereta Jayabaya, Brawijaya, dan Tawangalun,” ujarnya.
Setiap hari ada delapan keberangkatan kereta jarak jauh di Malang, yakni Kertanegara relasi Malang-Purwokerto, Matarmaja rute Malang-Pasar Senen, Jayabaya Malang-Pasar Senen, Gajayana Malang-Gambir, Brawijaya Malang-Gambir, Tawangalun Malang-Banyuwangi, dan Malabar Malang-Bandung.
Mayoritas pelanggan menggunakan kereta jarak jauh yang didominasi tujuan Jakarta dan Banyuwangi dengan Kereta Jayabaya, Brawijaya, dan Tawangalun.
Menurut Luqman, ada tiga tanggal favorit yang menjadi pilihan penumpang dari Stasiun Malang, baik sebelum Natal maupun selepas masa pergantian tahun. Ketiga tanggal itu ialah 23 dan 26 Desember 2023 serta 1 Januari 2024.
Pada 23 Desember jumlah penumpang sementara mencapai 2.581 atau 59 persen dari kapasitas tempat duduk sebanyak 4.390. Pada 26 Desember 2023 terpesan 2.743 tiket (62 persen) dari kapasitas. Adapun 1 Januari 2024 terpesan 2.808 (64 persen) dari kapasitas.
Sejauh ini belum ada rencana dari PT Kereta Api Indonesia untuk menambah jumlah kereta relasi Malang ke kota lain dan sebaliknya pada momentum tersebut. ”Belum ada rencana penambahan kereta. Masih menunggu keputusan kantor pusat,” ucapnya.
Untuk menjamin kelancaran pelayanan selama Natal dan libur Tahun Baru, PT KAI Daop 8 melakukan sejumlah persiapan menghadapi musim hujan. Cara ini dilakukan untuk mengantisipasi gangguan dan keselamatan perjalanan kereta.
Beberapa langkah itu di antaranya mengecek lintas operasional Surabaya Gubeng-Malang guna mengantisipasi gangguan perjalanan kereta akibat bencana alam. PT KAI juga menempatkan alat dan material untuk siaga, pemeriksaan fasilitas pelanggan, hingga kemampuan sumber daya manusia dalam mengamankan lintasan.
Salah satu titik yang menjadi daerah pantauan khusus yang berpotensi mengganggu operasionalisasi kereta ada di antara Stasiun Malang dan Stasiun Malang Kotalama. Di situ ada bangunan jembatan nomor 248 dengan potensi terjadinya hidrolika, yaitu derasnya arus sungai musim hujan.
Sebagai antisipasi jika terjadi bencana, PT KAI Daop 8 telah menempatkan peralatan darurat, seperti karung, bantalan kayu dan beton, pasir, balas, rel cadangan, penambat, pelat sambung, perancah, dan lainnya. ”Untuk daerah perhatian khusus, kami akan menyiagakan dua petugas setiap sif sesuai lokasi,” ujar Luqman.
Sebelumnya, Koordinator Bidang Observasi dan Informasi Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika, Stasiun Klimatologi Jawa Timur Ahmad Luthfi mengatakan, sejak dasarian (10 hari) kedua November curah hujan komunal di sebagian wilayah di Malang Raya telah mencapai 50 milimeter.
Artinya, itu bisa menjadi penanda awal musim hujan jika pada dasarian berikutnya curah hujan yang ada konsisten sebanyak itu atau lebih. Luthfi pun mengingatkan pentingnya kewaspadaan akan cuaca ektrem memasuki musim hujan.