Anies Baswedan ke Bandung, Bicara Pangan, KPR, dan Generasi ”Sandwich”
Calon presiden Anies Baswedan menggelar kampanye di Bandung. Dia menjanjikan kehadiran negara dalam sektor pangan, perumahan, dan solusi generasi ”sandwich”.
Oleh
CORNELIUS HELMY HERLAMBANG
·3 menit baca
BANDUNG, KOMPAS — Calon presiden Anies Baswedan bertemu petani, anak muda, dan kader partai pendukungnya di Kabupaten Bandung dan Kota Bandung, Jawa Barat, Rabu (29/11/2023). Anies berjanji menghadirkan peran negara dalam berbagai masalah yang mendera bangsa di sektor pangan, perumahan, dan persoalan generasi ”sandwich”.
Anies memulai kunjungan di Kecamatan Pangalengan, Kabupaten Bandung. Di wilayah tersebut, dia ikut panen kol hingga menyambangi peternak sapi perah.
Baca Berita Seputar Pemilu 2024
Pahami informasi seputar pemilu 2024 dari berbagai sajian berita seperti video, opini, Survei Litbang Kompas, dan konten lainnya.
Pada Rabu siang, Anies bertemu kader partai pendukung di Kota Bandung. Hadir dalam kesempatan itu Ketua Dewan Pimpinan Wilayah Partai Nasdem Jabar Saan Mustopa dan mantan Gubernur Jabar Ahmad Heryawan.
Pada sore hari, giliran Anies berdiskusi dengan anak muda Kota Bandung. Dalam acara bertajuk ”Desak Anies”, para peserta mencurahkan berbagai keresahannya pada Anies.
Dalam kampanyenya, Anies menekankan keberpihakannya pada sistem pertanian kontrak (contract farming) ketimbang food estate untuk menjamin ketersediaan pangan. Pernah diterapkan di Jakarta, contract farming membuat petani dan pemerintah tenang setidaknya selama lima tahun.
”Petani bisa tenang bekerja karena produknya sudah dibeli. Pemerintah juga senang karena sudah terjamin pasokan pangannya,” kata Anies.
Di hadapan kader parpol di Kota Bandung, Anies berjanji menghadirkan perubahan di sektor kredit perumahan. Salah satu yang krusial adalah kemudahan pengajuan kredit tersebut. Dia menyebut, ada 12 juta keluarga yang sangat berharap mendapat kemudahan kredit pemilikan rumah (KPR).
”Ada ketidakadilan dalam sistem KPR. Butuh perubahan agar layanan itu lebih mudah dirasakan banyak orang,” ujarnya.
Selain mengusung agenda perubahan, Anies juga kembali menekankan pentingnya kampanye tanpa kabar bohong dan cerita fiktif. Ia meminta pendukungnya menyampaikan kenyataan.
”Sampaikan pada 40 rumah di depan, belakang, kanan dan kiri. Ini bukan tentang satu orang atau partai tertentu. Ini demi anak dan bangsa kita ke depan,” ujarnya.
Sementara itu, dalam acara bertajuk ”Desak Anies”, Anies menerima berbagai pertanyaan. Salah satu bahasan menarik adalah tentang masalah generasi sandwich yang dianggap rawan menjadi beban bagi anak muda Indonesia saat ini.
Anies menyebut, sejak menjadi Gubernur DKI Jakarta, dirinya sudah berupaya menekan dampak masalah generasi sandwich. Salah satu caranya melalui pembiayaan warga lanjut usia lewat Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Kesehatan. Anies menyebut, kebijakan itu bisa memberikan kelonggaran kepada anak muda yang rawan menjadi generasi sandwich.
Khusus untuk persoalan di Jabar, Anies menyoroti masalah transportasi umum hingga sampah. Mengklaim pernah meningkatkan kualitas transportasi umum di Jakarta, ia berjanji bakal memprioritaskan pembenahan sektor itu di Bandung untuk mengurangi kemacetan.
Menurut Anies, masalah sampah juga tidak kalah krusial. Untuk mengatasi hal itu, dia menyebut pentingnya membuat sentra pengelolaan sampah. Hal itu bisa membuat pengelolaan sampah menjadi jauh lebih efisien karena bisa dikerjakan terintegrasi antardaerah.
”Jabar adalah kunci untuk sebarkan semangat perubahan. Dari sini kita bisa raih kemenangan,” katanya.
Ketua Tim Kampanye Daerah Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar Jabar Haru Suandharu optimistis pasangan itu bisa meraih 80 persen suara di Jabar. Dia percaya diri kader parpol hingga warga lainnya menginginkan perubahan terjadi di Jabar dan Indonesia.
”Kami ingin menang telak. Kami tidak khawatir bersaing dengan tokoh pasangan lain di Jabar,” kata Haru.
Jabar adalah kunci untuk sebarkan semangat perubahan. Dari sini kita bisa raih kemenangan.