Kapal Tenggelam di Selat Makassar, Dua Meninggal, Tiga Dicari
Cuaca buruk di Selat Makassar memakan korban. Sebuah kapal berisi 15 orang tenggelam. Dua orang tewas dan tiga orang lainnya belum ditemukan.
Oleh
RENY SRI AYU ARMAN
·2 menit baca
MAKASSAR, KOMPAS — Hingga Sabtu (2/11/2023) malam, personel Badan SAR Nasional Sulawesi Selatan masih mencari tiga penumpang kapal tenggelam di Perairan Selat Makassar. Kecelakaan laut ini dipicu cuaca buruk di sekitar lokasi kejadian.
Kecelakaan menimpa Kapal Motor Resky. Kapal naas itu berlayar dari Pulau Pajennekang menuju Pelabuhan Pangkep di Kabupaten Pangkajene Kepulauan, Sulsel.
Kepala Basarnas Sulsel Mexianus Bekabel di Makassar, Sabtu malam, mengatakan, KM Resky berangkat dari Pulau Pejennekang pukul 13.25 Wita. Kecelakaan diduga terjadi sekitar pukul 15.00 Wita.
Mexianus mengatakan, saat melewati Pulau Ballang Caddi, tiba-tiba hujan turun disertai angin kencang dan ombak besar. Akibatnya, kapal oleng ke kiri.
”Kapal lantas tidak bisa dikendalikan. Penumpang lalu terjatuh ke laut,” kata Mexianus.
Terdapat 15 orang di atas kapal, termasuk pengemudi. Empat perempuan dan tujuh lainnya laki-laki. Kapal itu dikemudikan Abdul Rauf.
Setelah ditolong kapal yang melintas, penumpang selamat dievakuasi ke Pulau Balang Lompo dan dibawa ke puskesmas setempat.
Mereka yang selamat adalah Dg Tan'ang (50),Paharuddin, Umir (50), Abdul Samad (65), Abd Latif (53), dan Ambo Asse (41). Selain itu, ada Asbiah (50), Nurfadillah (20), Adrian (17), Ismail (16), dan Saleha (63).
Akan tetapi, nyawa dua penumpang tidak selamat. Hasmira (35) dan Mariana (30) meninggal karena terseret arus laut.
”Diperkirakan masih ada tiga korban terperangkap dalam kapal dan hingga kini masih dicari,” kata Mexianus. Identitas mereka adalah Hj Sofa, Sitti Nadira, dan seorang anak dari korban tewas Mariana.
Mexianus mengatakan, pencarian akan dilanjutkan Minggu. Tim akan menyisir sekitar lokasi kejadian. Pencarian akan dibantu warga setempat dan Tim SAR gabungan.
Sebelumnya, Badan Penanggulangan Bencana Daerah Sulsel mewaspadai dampak cuaca buruk saat musim hujan. Kepala Pelaksana BPBD Sulsel Amson Padolo mengatakan, langkah antisipasi ini dibuat berdasarkan kajian risiko bencana. Pengalaman banjir di sejumlah wilayah juga menjadi pertimbangan mengantisipasi dampak musim hujan.