Jelang Natal dan Tahun Baru, Lonjakan Kebutuhan BBM dan Bahan Pangan di Jateng Diantisipasi
Antisipasi peningkatan kebutuhan libur akhir tahun dilakukan di Jateng. Penambahan fasilitas hingga pasar murah disiapkan.
Oleh
KRISTI DWI UTAMI
·3 menit baca
SEMARANG, KOMPAS — Pada masa libur Natal 2023 dan Tahun Baru 2024, kebutuhan masyarakat akan bahan bakar minyak dan bahan pangan di Jawa Tengah diperkirakan meningkat. Kondisi itu diantisipasi dengan menambah tempat pengisian bahan bakar dan memastikan ketersediaan bahan pokok dengan harga terjangkau.
Executive General Manager Pertamina Patra Niaga Regional Jawa Bagian Tengah Aji Anom Purwasakti mengatakan, pihaknya telah menghitung proyeksi peningkatan konsumsi energi masyarakat selama Natal dan Tahun Baru.
Dibandingkan dengan rata-rata kebutuhan pada Oktober 2023, setidaknya akan ada peningkatan sebesar 8 persen untuk kebutuhan bensin, sebesar 7 persen untuk gasoil (diesel), sebesar 1,3 persen untuk elpiji, dan sebesar 11 persen untuk avtur.
”Sebagai antisipasi terhadap proyeksi tersebut, kami telah menyiapkan sebanyak 1.042 stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU), lebih dari 1.345 Pertashop, dan sebanyak 33 SPBU nelayan,” ujar Aji, Rabu (20/12/2023).
Pertamina Patra Niaga Regional Jawa Bagian Tengah juga menyiapkan empat stasiun pengisian bahan bakar bunker, sebanyak 119 stasiun pengisian dan pengangkutan bulk elpiji, sebanyak 923 agen elpiji subsidi dan nonsubsidi, serta lebih dari 69.888 pangkalan ataupun outlet elpiji untuk memenuhi kebutuhan masyarakat
Selain memastikan kesiapan bahan bakar di tempat-tempat yang telah ada, Pertamina Patra Niaga juga menyiapkan pelayanan tambahan selama libur Natal dan Tahun Baru. Sekitar 241 SPBU Siaga disiapkan di jalur lintas, daerah wisata, serta daerah konsentrasi perayaan Natal dan Tahun Baru.
Tak hanya itu, juga sebanyak 10 SPBU siaga, sebanyak 91 motoris pesan antar, sebanyak 59 kantong BBM SPBU, dan sebanyak 13 unit Pertashop juga disiapkan di jalur tol Trans-Jawa. Pelayanan tambahan juga disiapkan di lebih dari 923 agen dan 6.989 pangkalan elpiji siaga di wilayah Jateng dan Daerah Istimewa Yogyakarta.
”Dengan seluruh antisipasi ini, kami mengimbau masyarakat untuk tidak perlu khawatir. PT Pertamina Patra Niaga tetap siaga menyalurkan kebutuhan energi masyarakat agar tetap terpenuhi dengan baik. Proses distribusi juga terus kami pantau melalui Pertamina Integrated Command Centre (PICC) dan dashboard digitalisasi SPBU," imbuh Aji.
Jaminan ketersediaan bahan bakar minyak dan bahan pangan di Jateng selama Natal dan Tahun Baru juga diungkapkan Penjabat (Pj) Gubernur Jateng Nana Sudjana dalam beberapa kesempatan. Koordinasi dengan sejumlah pihak diupayakan untuk memastikan kebutuhan masyarakat terpenuhi.
Lonjakan kebutuhan bahan pangan, seperti beras dan cabai, jelang Natal dan Tahun Baru menjadi hal yang tak terhindarkan. Kondisi itu bisa mengakibatkan kenaikan harga. Nana pun meminta tim pengendali inflasi daerah dan satgas pangan tetap memantau pergerakan pasar.
”Kenaikan harga sejumlah komoditas, seperti beras dan cabai, memang harus segera diambil tindakan tegas. Sebab, Jateng termasuk daerah yang surplus cabai,” ujar Nana.
Sebagai upaya menekan kenaikan harga beras, Nana mengatakan, pihaknya sudah berkoordinasi dengan Perum Bulog untuk memperpendek rantai distribusi dari produsen ke konsumen. Nana juga meminta pihak-pihak terkait memastikan tidak ada penimbunan.
Sementara itu, di Kota Pekalongan, Jateng, operasi pasar murah terus dilakukan di tiap-tiap kecamatan. Upaya itu untuk memastikan masyarakat mendapatkan bahan pangan dengan harga terjangkau.
”Walaupun potensi kenaikan harga jelang Natal dan Tahun Baru tidak bisa dihindari, harapan kami harganya tidak terlalu tinggi. Yang paling penting adalah stok bahan pangan masih tersedia dan tidak mengalami kelangkaan di Kota Pekalongan,” ucap Wali Kota Pekalongan Ahmad Afzan Arslan Djunaid.
Kenaikan harga sejumlah komoditas, seperti beras dan cabai, memang harus segera diambil tindakan tegas.