Volume Kendaraan Naik, ”Contra Flow” Berlanjut di Tol Jakarta-Cikampek
Korlantas Polri masih menerapkan ”contra flow” di Jalan Tol Jakarta-Cikampek untuk mengantisipasi naiknya volume kendaraan. Skema itu masih bisa berlanjut pada Minggu.
Oleh
KRISTIAN OKA PRASETYADI
·4 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Volume kendaraan yang melintas di Jalan Tol Jakarta - Cikampek terus meningkat. Jajaran Korps Lalu Lintas Polri pun masih akan menerapkan sistem lawan arah atau contra flow di jalur itu hingga Minggu (24/12/2023). Namun, pemberlakuannya tergantung situasi.
Kepala Bagian Operasi Korlantas Polri Komisaris Besar Eddy Junaidi menyebut, kondisi lalu lintas cukup padat hingga Sabtu (23/12/2023) sore. Pada pukul 10.00-11.00 terdapat sekitar 5.800 kendaraan dalam satu ruas jalan. Pada pukul 12.00-13.00 jumlahnya menjadi 6.000-an unit. Angka itu masih bertambah.
Itu sebabnya, pihaknya menerapkan contra flow satu lajur di Jalan Tol Jakarta-Cikampek (Japek) yang menuju Jakarta. ”Apabila traffic counting (penghitungan kendaraan) sudah sampai 5.500, kami berlakukan satu lajur. Kami berlakukan dua lajur kalau sudah sampai 6.500 (kendaraan),” kata Eddy.
Sistem lawan arah pada dua lajur tol telah diterapkan sejak pagi di Kilometer 47- Km 65 demi mengurai antrean kendaraan menuju area tempat istirahat dan pelayanan (TIP) KM 57. Kepadatan juga dipicu kendaraan yang mogok atau pecah ban.
Menurut rencana, kata Eddy, penerapan contra flow di Km 47-Km 65 akan berlangsung hingga pukul 24.00. Namun, pihaknya akan mengikuti hasil pengukuran traffic counting. Rasio volume kapasitas, yaitu perbandingan antara daya tampung jalan dan jumlah kendaraan yang melintas, tidak boleh mencapai 7, apalagi 8.
Korlantas Polri telah menjadwalkan penerapan contra flow pada Jumat-Minggu (22-24/12/2023) dari Km 47 Jalan Tol Japek hingga Km 87 Tol Cikopo-Palimanan (Cipali). Namun, kepadatan ternyata baru meningkat sejak Jumat malam.
Rekayasa lalu lintas tersebut pun baru diterapkan pada Sabtu pagi. Eddy mengatakan, tak menutup kemungkinan skema lawan arus masih berlanjut sampai Minggu.
Lalu lintas ini, kan, tidak stagnan. Bisa tiba-tiba saja bangkitan arus kendaraan meninggi. Jadi, kami akan terus memonitor.
”Lalu lintas ini, kan, tidak stagnan. Bisa tiba-tiba saja bangkitan arus kendaraan meninggi. Jadi, kami akan terus memonitor berdasarkan perhitungan rasio volume kapasitas. Kalau tinggi, enggak mungkin kalau kita enggak intervensi. Yang rugi kita semua. Makanya Polri sudah diberi kewenangan mengambil diskresi (rekayasa lalu lintas),” katanya.
Pembalikan arus juga akan dilaksanakan hingga Jalan Tol Cipali yang menghubungkan Karawang dengan Cirebon. Menurut Eddy, jalur itu masih lancar, tetapi sangat mungkin contraflow diberlakukan secara sepenggal.
Beberapa titik yang diwaspadai, antara lain, kepadatan di TIP Km 86. Contra flow pun dapat diberlakukan sepanjang 1 kilometer atau lebih, tergantung kepadatan antrean dan gangguan lainnya yang dapat menghambat arus lalu lintas.
Pada saat yang sama, kepolisian juga akhirnya mengambil diskresi untuk memfungsionalkan Jalan Tol Japek II Selatan Segmen Sadang-Kutanegara pada Sabtu sore. Jalan tol sepanjang 8,5 km tersebut sebenarnya sudah dinyatakan siap difungsikan sejak Selasa (19/12/2023).
Kebijakan ini diperlukan untuk mengantisipasi kepadatan di Jalan Tol Cipularang (Cikampek, Purwakarta, Padalarang). Jalur itu menghubungkan Karawang dengan Bandung Barat serta Jalan Tol Japek arah Jakarta.
Direktur Utama PT Jasamarga Japek Selatan Charles Lendra mengatakan, jumlah kendaraan di Simpang Susun Dawuan Km 66 yang menjadi pertemuan kedua jalan tol sudah terlampau tinggi. Saat ini, lanjutnya, terpantau kepadatan menjelang TIP Km 62B Jalan Tol Japek arah Jakarta.
”Kami beserta pihak kepolisian juga memantau tidak ada kepadatan lalu lintas di jalan provinsi (jalan industri) setelah akses keluar dari jalur fungsional,” ujar Charles.
Jalur fungsional ini hanya diperuntukkan kendaraan kecil atau golongan I dengan kecepatan maksimal 60 km per jam. Jalur ini menjadi alternatif bagi pengguna jalan dari Bandung menuju Jakarta yang ingin menghindari kepadatan. Tidak ada tarif yang dikenakan di ruas tersebut.
”Pengendara bisa masuk lewat Km 77 + 100 Jalan Tol Cipularang. Setelah melewati jalur fungsional itu, pengguna jalan akan masuk kembali ke Jalan Tol Japek arah Jakarta melalui GT Karawang Timur di Km 54 atau GT Karawang Barat di Km 47,” kata Charles.
Adapun di ruas Jalan Tol Cipularang, PT Jasamarga Metropolitan Tollroad mengaktifkan akses Darangdan yang terletak di Km 99 bagi kendaraan golongan 1. Akses ini dapat menjadi alternatif bagi pengguna jalan dari atau menuju Kabupaten Purwakarta dan Bandung Barat.
Marketing Communication Department Head PT Jasamarga Metropolitan Tollroad Panji Satriya mengatakan, akses tersebut dapat memperluas distibusi lalu lintas yang mengurangi kepadatan di jalan keluar utama Jalan Tol Cipularang. Pembukaan pintu gerbang tersebut akan berlangsung antara 23 Desember 2023 pukul 12.00 dan 2 Januari 2024 pukul 22.00.