Volume Kendaraan Meningkat, ”Contra Flow” Dimulai di Tol Jakarta-Cikampek
Kepolisian menerapkan skema lawan arus atau ”contra flow” di Jalan Tol Jakarta-Cikampek untuk mengantisipasi kepadatan saat mudik Natal.
Oleh
KRISTIAN OKA PRASETYADI
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Volume kendaraan yang meninggalkan wilayah Jabodetabek menuju Tol Trans-Jawa melonjak hingga dua kali lipat. Demi mengantisipasi kemacetan, kepolisian mulai menerapkan skema lawan arus (contra flow) pada Sabtu (23/12/2023) pagi.
Rekayasa lalu lintas ini dimulai di Kilometer 55 sampai Km 65 Jalan Tol Jakarta-Cikampek (Japek) pukul 06.35 WIB. Satu lajur yang arusnya menuju ke Jakarta diarahkan ke Cikampek di Karawang, Jawa Barat.
Sekitar setengah jam kemudian, skema itu diperpanjang ke dekat Jalan Layang Sheikh Mohammed bin Zayed (MBZ). Rekayasa lalu lintas pun ditambah dari Km 47 sampai Km 65 Jalan Tol Japek. Pada pukul 09.20, sistem itu dilebarkan menjadi dua lajur.
Kepala Korps Lalu Lintas Polri Inspektur Jenderal Aan Suhanan mengatakan, rekayasa lalu lintas memang telah direncanakan untuk berlaku selama tiga hari, Jumat-Minggu (22-24/12/2023). Akan tetapi, itu bergantung pada diskresi kepolisian.
Sistem lawan arahdi Km 47-Km 87 Jalan Tol Japek yang seharusnya dimulai pada Jumat baru terlaksana Sabtu pagi seiring meningkatnya volume. Itu pun belum menyeluruh karena hanya sampai Km 65.
Sepanjang Jumat, jumlah kendaraan yang meninggalkan wilayah Jabodetabek melalui Gerbang Tol Cikampek Utama (GT Cikatama) meningkat 98,4 persen. ”Sebanyak 65.487 kendaraan dari normalnya 33.008 kendaraan,” kata Lisye Octaviana, Corporate Communication and Community Development Group Head Jasa Marga.
Jumlah tersebut juga meningkat 53,45 persen dari 42.676 kendaraan yang keluar dari GT Cikatama menuju arah Tol Trans-Jawa sehari sebelumnya. GT Cikatama termasuk salah satu dari empat gerbang tol utama untuk keluar Jabodetabek.
Secara keseluruhan, tercatat 860.106 kendaraan yang meninggalkan Jakarta dan sekitarnya dalam rentang H-7 hingga H-3 Natal. Jumlah ini meningkat 23,52 persen dari lima hari pada kondisi normal serta 11,29 persen dari periode yang sama pada Natal 2022.
Mayoritas kendaraan, yaitu 45,94 persen, menuju ke Tol Trans-Jawa dan Bandung. Lisye memperkirakan, arus lalu lintas menuju ke timur (Jawa dan Bandung), Pelabuhan Merak, serta arah selatan bakal kembali meningkat pada Selasa (26/12/2023).
Sepanjang volume kendaraannya masih normal, kami juga tidak (perlu) berlakukan (contra flow).
Vice President Corporate Secretary and Legal PT Jasa Marga Transjawa Tol (JTT) Ria Marlinda Paallo mengatakan, lalu lintas kendaraan saat ini menuju Cikampek lancar dengan volume yang semakin meningkat. Oleh karena itu, 18 gardu di GT Cikatama difungsikan atau naik dari 15 pada kondisi normal.
”Kami juga menyiagakan tambahan 16 unit mobile reader (alat transaksi tol bergerak) untuk meningkatkan kapasitas transaksi,” ujarnya.
Pihaknya mengimbau pengguna jalan agar memastikan kendaraan dalam keadaan prima, saldo uang elektronik cukup, dan mengisi bahan bakar sebelum perjalanan.
Sebelumnya, polisi juga berencana memberlakukan skema contra flow pada Sabtu dan Minggu ini. Skema itu akan diterapkan di ruas tol dari Karawang Barat hingga Subang selama pukul 08.00 hingga tengah malam. Kebijakan yang sama akan kembali diberlakukan pada Selasa-Rabu (26-27/12/2023) untuk mengantisipasi kemacetan ke arah Jakarta.
Kepala Bagian Operasi Korlantas Komisaris Besar Eddy Junaidi menambahkan, rekayasa tersebut tetap bersifat situasional, tergantung kepadatan di lapangan. ”Itu (hanya) rencana jadwal. Sepanjang volume kendaraannya masih normal, kami juga tidak (perlu) berlakukan (contra flow),” ujarnya lewat siaran pers tertulis.
Sebelumnya, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan, akan ada 107,63 juta orang yang bepergian selama masa libur Natal dan Tahun Baru, baik yang mudik maupun berwisata. Faktor keselamatan pun menjadi fokus utama bagi kementeriannya.
”Pergerakan Natal dan Tahun Baru adalah satu fenomena sosial budaya dan keagamaan. Jadi, ini ujian (bagi kami) di semester kedua. Semester pertamanya ialah mudik Lebaran. Kami harus sama siaganya dengan saat Lebaran. Kami sudah mengantisipasi lonjakan-lonjakan dan kami juga mengevaluasi angkutan Natal dan Tahun Baru tahun lalu,” kata Budi dalam siaran pers.