Dampak gempa terbesar berada di Kabupaten Garut di koordinat 8,18 LS dan 107,79 BT, berada pada kedalaman 41 kilometer.
Oleh
MACHRADIN WAHYUDI RITONGA
·2 menit baca
BANDUNG, KOMPAS — Gempa tektonik di lepas pantai Jawa Barat bagian selatan, Kamis (28/12/2023) pagi, tidak berpotensi tsunami. Namun, gempa dengan satu kali susulan ini perlu diwaspadai dengan memastikan kerusakan bangunan sebelum warga kembali ke rumah.
Berdasarkan data Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), titik gempa berlokasi di koordinat 8,18 derajat Lintang Selatan dan 107,79 derajat Bujur Timur. Lokasi tersebut di lepas pantai sebelah barat daya Kabupaten Pangandaran, Jabar. Menurut Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG Daryono, dampak gempa terbesar berada di Kabupaten Garut.
”Gempa dirasakan di daerah Garut dengan skala intensitas IV MMI atau bisa dirasakan oleh orang banyak di dalam rumah. Hasil pemodelan menunjukkan gempa ini tidak berpotensi tsunami,” ujarnya dalam keterangan tertulis yang diterima di Bandung, Kamis (28/12/2023).
Menurut Daryono, gempa berada pada kedalaman 41 kilometer. Berdasarkan lokasi episentrum dan kedalaman hiposentrum, gempa dangkal ini terjadi akibat aktivitas pergeseran dalam Lempeng Eurasia dengan mekanisme pergerakan geser-naik (oblique thrusting fault).
”Hingga pukul 06.15, hasil monitoring BMKG menunjukkan satu aktivitas gempa susulan. Masyarakat diminta tetap tenang dan tak terpengaruh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan. Periksa dan pastikan bangunan tempat tinggal tidak ada kerusakan yang membahayakan kestabilan bangunan sebelum kembali ke dalam rumah,” ujarnya.
Senapati (33), warga Pameungpeuk, Kabupaten Garut, merasakan getaran gempa cukup kuat sehingga seluruh dinding rumah seakan bergetar. Dia bersyukur getaran tersebut tidak cukup lama karena khawatir akan merobohkan rumah.
”Gempa sekarang cukup kuat dibandingkan beberapa gempa sebelumnya. Dulu, saya hanya menyadari gempa karena ada berita. Sekarang, cukup kuat, bahkan sampai membuat orang-orang di rumah ke luar. Untungnya, gempa yang dirasakan sepertinya tidak sampai 10 detik,” ujarnya.
Serangkaian gempa memang terjadi di Jabar dalam beberapa pekan terakhir. Bahkan, pada Rabu (27/12/2023) malam, beberapa gempa dengan kekuatan M 2,5-M 3,0 terjadi di sekitar Kabupaten Sukabumi dan Kabupaten Bogor. Rangkaian gempa ini berada di kedalaman 8-9 kilometer dengan titik yang berdekatan.
Berdasarkan catatan BMKG, dalam kurun 6-27 Desember 2023, gempa bumi yang terjadi di daerah tersebut mencapai 117 kali. Bahkan, 10 gempa di antaranya bisa dirasakan masyarakat. Salah satunya gempa yang terjadi pada Kamis (14/12/2023) dengan kekuatan mencapai M 4,2. Getaran gempa bahkan terasa hingga ke Kota Bandung, Bogor, dan sebagian Kota Jakarta.
Dari gempa tersebut, sejumlah kerusakan dilaporkan, tapi tidak ada korban jiwa. Badan Nasional Penanggulangan Bencana mencatat, gempa dengan kedalaman 5 kilometer yang terjadi pukul 06.35 ini merusak 68 rumah di wilayah Kabupaten Bogor dan Kabupaten Sukabumi.