Resmikan BTS 4G Bakti di Talaud, Presiden Jokowi Tegaskan Arti Penting Konektivitas
Saat meresmikan BTS 4G di Talaud, Presiden Jokowi menegaskan arti penting konektivitas untuk memperkuat persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia yang merupakan negara besar dengan sekitar 17.000 pulau.
Oleh
CYPRIANUS ANTO SAPTOWALYONO
·4 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Pemerintah telah membangun sejumlah infrastruktur konektivitas di Tanah Air, termasuk base transceiver station atau BTS. Pembangunan konektivitas yang menjangkau dan menghubungkan seluruh daerah ini dinilai penting untuk memperkuat persatuan dan kesatuan bangsa.
Hal tersebut disampaikan Presiden saat memberikan sambutan pada peresmian pengoperasian sinyal BTS 4G Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi (Bakti) dan akses internet di desa tertinggal, terdepan, terluar (3T) serta pengoperasian dan integrasi satelit Republik Indonesia yang digelar di BTS Bowombaru Utara, Kabupaten Kepulauan Talaud, Sulawesi Utara, Kamis (28/12/2023).
”Kita sudah membangun berbagai infrastruktur konektivitas. Kita juga membangun tol langit agar seluruh lapisan masyarakat memiliki akses yang setara ke dunia digital, termasuk dalam pembangunan BTS,” kata Presiden Jokowi.
Mengawali sambutannya, Kepala Negara menuturkan bahwa Indonesia adalah negara besar yang terdiri dari sekitar 17.000 pulau. Dengan demikian, penyiapan infrastruktur, seperti jalan, pelabuhan, bandara, infrastruktur kesehatan, dan pendidikan, di Indonesia tidaklah semudah di negara yang hanya terdiri dari satu daratan.
”Dan kita membutuhkan yang namanya konektivitas untuk menjangkau, untuk menghubungkan dari satu pulau ke pulau yang lain, satu provinsi ke provinsi yang lain, satu daerah ke daerah yang lain dalam rangka memperkuat persatuan dan kesatuan bangsa,” ujar Presiden.
Pada kesempatan tersebut, Presiden Jokowi menyoroti pembangunan BTS yang terhambat karena adanya masalah tindak pidana korupsi. Namun, Presiden menegaskan agar pembangunan BTS tetap berlanjut demi kepentingan masyarakat.
”Ini untuk kepentingan rakyat. Jangan sampai ada masalah hukum, proyeknya dihentikan. Proses hukumnya dilakukan, ini (pembangunan)-nya tidak bisa diteruskan. Sudah uangnya hilang, proyeknya enggak berjalan, rugi kanan kiri, semuanya rugi,” ujar Presiden Jokowi.
Selain mensyukuri pembangunan BTS 4G di Kabupaten Kepulauan Talaud yang telah selesai tersebut, Kepala Negara juga menginstruksikan jajarannya segera merampungkan pembangunan BTS 4G di Tanah Papua.
”Masih ada yang tertinggal 630 yang berada di Tanah Papua. Memang di sana medannya juga sangat sulit, keamanannya juga perlu didampingi. Tadi pagi saya sudah perintahkan ke Pak Panglima TNI dan Kapolri agar pembangunan bisa segera dimulai dan didampingi dari sisi keamanannya sehingga semua masalah-masalah yang ada bisa kita selesaikan dengan baik,” katanya.
Kita membutuhkan konektivitas untuk menjangkau, untuk menghubungkan, dari satu pulau ke pulau yang lain, satu provinsi ke provinsi yang lain, satu daerah ke daerah yang lain dalam rangka memperkuat persatuan dan kesatuan bangsa.
Apresiasi warga
Melalui konferensi video, salah satu prajurit TNI yang bertugas pada Satuan Tugas Pengamanan Perbatasan Indonesia-Malaysia di Kalimantan Utara bernama Dimas Aryadi berterima kasih kepada Presiden Jokowi atas pembangunan BTS 4G. ”Saat ini kami Pos Long Nawang dapat menggunakan fasilitas internet dan telah menunjang tugas kami di wilayah perbatasan. Harapan kami untuk cakupan layanan fasilitas internet dapat diperluas sehingga dapat digunakan di seluruh pos di wilayah perbatasan untuk kepentingan pertahanan negara,” kata Dimas.
Kepala Desa Bowombaru Utara, Kabupaten Kepulauan Talaud, Ferdi Kaeng juga mengungkapkan rasa syukurnya karena masyarakat di desanya merasa terbantu dengan keberadaan akses internet yang saat ini mudah didapatkan.
”Sangat membantu sekali untuk masyarakat, khususnya anak-anak sekolah yang dulunya kalau kita cari jaringan itu harus pergi ke gunung atau pantai. Saat ini dari rumah bisa untuk akses internet, kemudian untuk belajar jadi sangat membantu,” kata Ferdi.
Senada, Kepala SMKN 3 Kabupaten Sinjai, Sulawesi Selatan, Kamri pun menyampaikan terima kasih atas jaringan internet dari Bakti di sekolahnya. ”Adapun manfaat dari bantuan jaringan ini adalah membantu proses belajar-mengajar lebih efektif dan lebih efisien. Kemudian memberi bantuan kepada siswa tentunya dalam hal mengakses informasi atau materi pelajaran,” katanya.
Infrastruktur di pulau terluar dan terdepan
Pada kunjungan kerjanya kali ini, Presiden Jokowi juga meninjau Jalan Lingkar Karakelang, Kabupaten Kepulauan Talaud. Pengerjaan jalan di pulau terluar dan terdepan yang telah dilaksanakan sejak tahun 2015 hingga 2023 tersebut merupakan upaya membangun infrastruktur secara merata dan berkeadilan.
”Ini di Kabupaten Kepulauan Talaud dari 2015 sampai 2023 anggaran sebesar Rp 1,13 triliun telah diberikan untuk urusan infrastruktur jalan yang menyangkut lebih kurang 199 kilometer, dikerjakan, diperbaiki, dan diaspal yang dulu sebelumnya tanah,” kata Presiden Jokowi dalam keterangannya seusai peninjauan.
Presiden Jokowi juga menginstruksikan kepada Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) memperhalus dan menyelesaikan kemantapan jalan tersebut. ”Saya perintahkan ke Kementerian PU juga tahun depan agar diperhalus lagi,” ujarnya.
Kepala Negara menilai apabila jalan di kabupaten dan kota seluruh Indonesia diperbaiki dan memiliki kondisi seperti di Kepulauan Talaud akan dapat meningkatkan konektivitas antarwilayah. ”Dan saya kira kalau semua kabupaten, semua kota jalannya seperti ini, saya kira akan memperlancar urusan logistik, konektivitas antarkecamatan, antarkabupaten, saya kira akan bagus,” kata Presiden Jokowi.
Berdasarkan data dari Kementerian PUPR, Jalan Lingkar Talaud memiliki total panjang 199 kilometer. Pada 2024 ditargetkan seluruh Jalan Lingkar Talaud sudah beraspal dengan tingkat kemantapan 97 persen.
Turut mendampingi Presiden dalam peninjauan, antara lain, Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan, Menteri Komunikasi dan Informatika Budi Ari Setiadi, Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto, Gubernur Sulawesi Utara Olly Dodokambey, serta Bupati Kepulauan Talaud Elly Engelbert Lasut.