Pergerakan Masyarakat Selama Natal dan Tahun Baru Sesuai Prediksi
Pergerakan orang selama momen Natal dan Tahun Baru tahun ini sesuai prediksi. Penggunaan kereta api meningkat selama momen liburan, begitu pula angkutan pesawat udara.
Oleh
COKORDA YUDISTIRA M PUTRA
·4 menit baca
BADUNG, KOMPAS — Pergerakan masyarakat selama masa libur Natal 2023 dan Tahun Baru 2024 dinilai berjalan sesuai prediksi. Penggunaan kereta api meningkat selama momen libur Natal 2023 dan Tahun Baru 2024, disusul angkutan udara.
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan, pergerakan masyarakat di Indonesia dalam periode Natal dan Tahun Baru tahun ini semula diprediksi mencapai 107,63 juta orang. Penggunaan transportasi umum diperkirakan didominasi moda kereta api, kemudian pesawat udara, disusul bus dan kapal.
”Pergerakan minimal sesuai rencana,” kata Budi seusai menggelar rapat bersama sejumlah pejabat daerah di Provinsi Bali dan Kabupaten Badung di kantor Otoritas Bandar Udara Wilayah IV Bali dan Nusra di Badung, Bali, Minggu (31/12/2023).
”Jumlah pengguna angkutan pesawat udara mencapai 100 persen (dari perkiraan) dan kereta api lebih dari 100 persen,” ujarnya menambahkan.
Meningkatnya pergerakan orang dan juga kendaraan masuk ke Bali selama momen libur Natal 2023 dan Tahun Baru 2024 berdampak terjadinya kepadatan di sejumlah lokasi di Bali. Kawasan Bali selatan, di antaranya Kota Denpasar, Badung, dan Tabanan, terpantau padat kendaraan hingga Minggu.
Laporan dari Dinas Perhubungan Provinsi Bali per 25 Desember 2023 menyebutkan adanya peningkatan pergerakan orang yang berangkat ataupun datang di Bali selama periode 19-24 Desember 2023.
Jumlah penumpang masuk ke Bali melalui Pelabuhan Gilimanuk, Jembrana, pada periode Natal dan Tahun Baru tahun ini dilaporkan meningkat 31,1 persen dibandingkan periode sebelumnya. Jumlah kendaraan masuk ke Bali melalui Pelabuhan Gilimanuk dalam kurun 19-24 Desember 2023 juga dilaporkan meningkat dengan kisaran 32,7 persen dibandingkan periode 2022.
Begitu pula pergerakan penumpang dan pesawat melalui Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Badung, Bali, yang juga meningkat.
Dalam kurun enam hari selama periode mudik Natal dan Tahun Baru sejak 19 Desember 2023, rata-rata pergerakan penumpang yang datang dan berangkat melalui Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai mencapai rata-rata 66.945 orang dalam sehari. Jumlah itu meningkat sekitar 7 persen dibandingkan rata-rata harian di luar momen Natal dan Tahun Baru tahun ini.
Situasi kepadatan arus lalu lintas dan pergerakan orang yang menuju ataupun keluar Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai berpuncak pada Jumat (29/12/2023). Akses ke Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai baik melalui jalan tol maupun jalan arteri macet dan nyaris terhenti total sampai malam hari.
Kondisi kemacetan di seputaran Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai saat itu juga mendapat perhatian serius dari pihak Pemprov Bali, Kementerian Perhubungan, Polda Bali, dan juga instansi lain terkait pengoperasian bandara. Hal itu pula dibahas dalam rapat yang dipimpin Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi di kantor Otoritas Bandar Udara Wilayah IV Bali dan Nusra di Badung, Minggu.
Penjabat Gubernur Bali Sang Made Mahendra Jaya mengatakan, kemacetan di akses bandara pada Jumat sudah diprediksi dan diantisipasi.
Namun, menurut Mahendra dalam konferensi pers bersama Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi dan Kepala Polda Bali Inspektur Jenderal Ida Bagus Kade Putra Narendra di kantor Otoritas Bandar Udara Wilayah IV Bali dan Nusra di Badung, Minggu, kemacetan itu menjadi kejadian luar biasa. ”Peningkatan pergerakan orang dan kendaraan terjadi pada waktu yang sama,” kata Mahendra.
Dalam kesempatan itu, Budi mengatakan, kejadian pada Jumat itu mendapat perhatian karena berkaitan dengan pariwisata di Bali. Menurut dia, Bali sudah harus serius mempersiapkan angkutan massal sebagai antisipasi jangka panjang.
Dalam jangka pendek, yakni mengantisipasi pergerakan arus balik pasca-Tahun Baru, Budi mengatakan, pemerintah bersama pemangku kepentingan terkait mengupayakan bus antarjemput (shuttle bus) khusus bandara dengan rute Nusa Dua dan Kuta.
”Dinas perhubungan memiliki cukup banyak unit bus. Nanti dioperasikan tujuan Nusa Dua dan Sentra Parkir Kuta,” kata Budi. Pengoperasian bus antarjemput itu juga dilengkapi lokasi layanan antarjemput di tiga lokasi, di antaranya di Nusa Dua dan di Sentra Parkir Kuta. ”Juga di Benoa. Saya minta headaway (waktu antara) 15 menit,” ujarnya.
Kepala Polda Bali Irjen Ida Bagus Kade Putra Narendra mengatakan, pihaknya akan membantu pengoperasian bus antarjemput untuk mengantisipasi peningkatan pergerakan orang pada momen arus balik Tahun Baru. Narendra menyatakan siap menyediakan pengawalan untuk membantu kelancaran bus antarjemput rute di bandara.