Penerbangan Perintis dari Jambi Dibuka Lagi Pascapandemi Covid-19
Jalur penerbangan perintis ke Kerinci dan Dabo Singkep kembali dibuka di Bandara Sultan Thaha, Jambi. Rute baru ini diharapkan dapat membangkitkan pariwisata dan ekonomi.
Oleh
IRMA TAMBUNAN
·2 menit baca
JAMBI, KOMPAS — Setelah terhenti akibat pandemi Covid-19, jalur penerbangan perintis dari Bandara Sultan Thaha, Jambi, menuju Kerinci dan Dabo Singkep dibuka kembali, Jumat (5/1/2024). Jalur itu diharapkan mendongkrak pariwisata dan ekonomi di kedua daerah itu.
Kedua penerbangan perintis itu selanjutnya akan dilayani maskapai Susi Air. Penerbangan rute Jambi-Kerinci dibuka setiap Senin dan Jumat pukul 08.15. Adapun rute Jambi-Dabo Singkep setiap Senin dan Jumat pukul 10.55.
”Kami harap pembukaan jalur ini membuka jalan rute-rute penerbangan lainnya,” kata Siswanto Singodimedjo, Executive General Manager Bandara Sultan Thaha, Jumat.
Pada penerbangan perdana, Jumat pagi, pesawat jenis Caravan berkapasitas 12 orang tersebut mengangkut tiga penumpang dari Dabo Singkep, Kepulauan Riau. Setibanya di Jambi, pesawat melanjutkan penerbangan menuju Kerinci mengangkut delapan orang.
Siswanto menjelaskan, penerbangan perintis dan penerbangan antarprovinsi di Pulau Sumatera sebelumnya banyak beroperasi di Jambi. Namun, pandemi Covid-19 membuat banyak maskapai kesulitan melanjutkan rute penerbangan.
Akibatnya sejumlah rute ditutup, antara lain rute Jambi-Batam, Jambi-Medan, dan Jambi-Kerinci. Sebelumnya, rute Jambi-Palembang-Lampung lebih dahulu dihentikan.
”Selama pandemi, banyak maskapai terbebani biaya operasional besar, padahal penerbangan dibatasi. Akhirnya banyak rute ditutup,” ujarnya.
Dengan dibukanya rute baru penerbangan, ia berharap akan berlanjut dengan dibukanya rute-rute baru. Sejumlah rute yang potensial dijajaki seperti Jambi-Lampung-Yogyakarta dan Jambi-Pekan Baru-Kuala Lumpur.
Rute internasional, kata Siswanto, memiliki peluang pasar yang besar. Selama ini, banyak pekerja migran Indonesia asal Jambi bekerja di Kuala Lumpur, Malaysia. Peluang itu perlu dimanfaatkan untuk memberikan nilai tambah ekonomi bagi Jambi.
Kepala Dinas Perhubungan Jambi JE Powa mengapresiasi dibukanya dua rute penerbangan perintis. Dia berharap, jalur itu bisa mendongrak perekonomian, pariwisata, dan usaha kecil menengah di Kerinci.
Selama ini, transportasi Jambi-Kerinci hanya mengandalkan angkutan darat berupa bus malam, travel, dan angkutan sewa. Waktu tempuh dari Kota Jambi menuju Kerinci sepanjang 225 kilometer bisa memakan waktu 10-14 jam. Salah satu penyebabnya kemacetan akibat angkutan batubara. Saat menggunakan angkutan udara, waktu tempuh Jambi-Kerinci hanya 35 menit.
Ia melanjutkan, Pemprov Jambi berupaya agar dibuka pula penerbangan langsung umrah dari Jambi. ”Kami upayakan Jambi menjadi pintu penerbangan nasional,” katanya.
Penumpang Susi Air tujuan Dabo Singkep-Jambi, Kevin, memilih penerbangan itu agar bisa cepat sampai di tujuan. ”Kalau lewat penyeberangan laut, bisa memakan waktu delapan jam di atas kapal,” katanya.
Penumpang lain tujuan Jambi-Kerinci, Adinda, lega akhirnya ada penerbangan langsung ke Kerinci. Apalagi, saat ini Kerinci dan Sungai Penuh dilanda banjir, ia butuh pulang kampung lebih cepat.
”Kalau lewat darat, sampainya bisa lama. Padahal, saya harus cepat tengok rumah di kampung yang kebanjiran,” ujarnya.