Sub-PIN Polio Dimulai di Jateng, Meluasnya Paparan Virus Diantisipasi
Sub-PIN Polio dilaksanakan di Jateng. Ini menjadi bentuk antisipasi penyebaran virus itu pada daerah tersebut.
Oleh
NINO CITRA ANUGRAHANTO
·3 menit baca
KLATEN, KOMPAS — Kemunculan kasus polio mendorong diadakannya Sub-Pekan Imunisasi Nasional Polio, di Kabupaten Klaten, Jawa Tengah. Itu menjadi bentuk antisipasi atas potensi meluasnya paparan virus ke daerah-daerah lain. Sementara itu, satu anak yang tertular virus itu kondisi kesehatannya disebut terus membaik.
Kasus polio pertama kali ditemukan pada seorang anak berusia enam tahun, di Kecamatan Manisrenggo, Klaten, Desember 2023. Anak itu diketahui sempat memiliki riwayat perjalanan ke Sampang, Jawa Timur. Sepanjang 2023, ia dan keluarganya berkunjung sebanyak tiga kali ke daerah itu. Diduga ia tertular sewaktu berkunjung ke daerah itu.
”Kasus itu ditemukan di sini (Manisrenggo). Maka, kami selenggarakan imunisasi serentak dimulai dari sini. Ini biar masyarakat kondusif karena kami telah melakukan imunisasi atau vaksin polio ini,” kata Bupati Klaten Sri Mulyani, di Balai Desa Tanjungsari, Kecamatan Manisrenggo, Senin (15/1/2024).
Di Kabupaten Klaten, total sasaran imunisasinya 127.250 anak. Mereka yang dijadikan sasaran imunisasi ialah anak yang berusia 0-7 tahun. Pelaksanaan vaksinasi dilakukan secara serentak di 26 kecamatan yang ada di daerah tersebut.
Mulyani menambahkan, pihaknya juga sudah melakukan pengambilan sampel kepada 30 anak lainnya. Adapun anak yang dijadikan sampel ialah mereka yang sempat berkontak dengan kasus pertama. Hasil pemeriksaan sampel menunjukkan semua anak itu negatif polio. Artinya, tidak ada paparan lanjutan dari kasus awal.
”Sempat kami tracing kepada anak-anak yang bersentuhan di sekitar kasus awal. Hasilnya nihil. Sehat semua. Semoga ini kasus pertama dan terakhir,” kata Mulyani.
Selain itu, kata Mulyani, kondisi kesehatan anak yang tertular virus polio itu juga terus dipantaunya. Pihaknya menyebut, ada progres yang cukup baik perihal perkembangan kesehatan anak tersebut.
”Kaki kanannya sudah bisa digerakkan, kalau kaki kirinya butuh pertolongan untuk bisa digerakkan, tetapi progresnya membaik. Dia akan terus menjalani terapi. Kami pantau terus kondisinya,” katanya.
Sempat kami tracing kepada anak-anak yang bersentuhan di sekitar kasus awal. Hasilnya nihil.
Mulyani meminta agar para orangtua memiliki kesadaran untuk mengantarkan anak-anaknya pada gelaran imunisasi polio serentak itu. Kegiatan itu bertujuan menguatkan kekebalan anak-anak dari risiko paparan virus tersebut.
”Yang jelas, upaya kami ini agar tidak menyebar ke anak lainnya. Untuk itu, kami segera imunisasi dan tracing untuk anak-anak di sekitarnya,” kata Mulyani.
Kepala Dinas Kesehatan Jawa Tengah Yunita Dyah Suminar mengatakan, imunisasi polio serentak diadakan pula di seluruh kabupaten dan kota di provinsi tersebut. Itu dikarenakan gelaran itu menjadi bagian dari Sub-PIN Polio yang juga digelar di dua provinsi lain, yakni Jawa Timur dan Daerah Istimewa Yogyakarta.
Lebih lanjut, jelas Yunita, imunisasi itu akan diberikan dua kali. Tahap pertama berlangsung mulai dari 15 Januari 2024 hingga 20 Januari 2024. Tahap kedua bakal diberikan berselang setidaknya satu bulan kemudian. Menurut rencana, imunisasi tahap kedua akan diadakan mulai 19 Februari 2024 hingga 24 Februari 2024.
”Di Jawa Tengah, sebanyak 3,9 juta anak menjadi sasaran vaksinasi polio ini. Ini sangat mudah karena hanya berupa tetes. Kemudian, jangan lupa agar dua kali datang,” kata Yunita.
Sebenarnya, Yunita cukup terkejut begitu kasus polio dilaporkan muncul, di Kabupaten Klaten. Pasalnya, Indonesia sudah bebas dari polio sejak 2014. Terlebih lagi Klaten juga telah dinobatkan menjadi daerah dengan status Open Defecation Free (ODF) atau bebas dari buang air besar sembarangan. Cakupan imunisasi polio pun sudah menyentuh angka 101 persen.
”Saya ingatkan kembali, cara penularannya, kan, melalui kontaminasi tinja. Maka, air bersih menjadi kunci penularan. Tolong bapak-bapak kepala desa memastikan lagi kondisi daerahnya karena Klaten ini sudah ODF dan juga masuk kota sehat,” katanya.