Banjir 1 meter melanda Kabupaten Kapuas Hulu dan Kabupaten Sambas, Kalimantan Barat.
Oleh
EMANUEL EDI SAPUTRA
·3 menit baca
PONTIANAK, KOMPAS — Banjir setinggi 1 meter melanda Kabupaten Kapuas Hulu dan Kabupaten Sambas, Kalimantan Barat. Jumlah warga terdampak banjir di Kapuas Hulu mencapai 30.169 jiwa. Potensi banjir masih perlu diwaspadai hingga Februari.
Berdasarkan data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kapuas Hulu, banjir di Kapuas Hulu, sekitar 600 kilometer dari Kota Pontianak, terjadi sejak Jumat (12/1/2024) hingga Rabu ini di 11 kecamatan dan 50 desa. Banjir merendam 5.740 rumah dan 107 fasilitas umum.
”Semalam (Selasa malam) hujan lebat sehingga Sungai Kapuas dan anak-anaknya meluas ke permukiman warga,” ujar Kepala Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Kabupaten Kapuas Hulu Yanto Susanto, Rabu.
Ketinggian banjir berkisar 20 sentimeter (cm) hingga 1 meter. Di beberapa wilayah, banjir sudah mulai surut. Namun, di daerah pesisir sungai, banjir bertahan dan bahkan menunjukkan tanda-tanda bertambah tinggi.
Di Kecamatan Jongkong, misalnya, akses jalan utama hingga jembatan di Jongkong tergenang banjir 30-40 cm hingga 1 meter. Jalan yang digenangi banjir sepanjang 100 meter. Sepeda motor yang hendak melintas diseberangkan dengan perahu.
”Sudah dua hari terakhir tidak bisa dilintasi,” ujar Yanto.
Adapun mobil, menurut informasi sementara, kata Yanto, masih sulit melintas. Jalur tersebut cukup strategis karena ada dua hingga tiga kecamatan di sekitar yang perekonomiannya terhubung dengan Jongkong.
Kabupaten Sambas masih berstatus Siaga.
Sejauh ini belum ada laporan warga yang mengungsi. Sebab, jika ada potensi banjir, warga biasanya langsung membangun panggung di dalam rumah setinggi 1 meter. Pemerintah juga telah menyiapkan sejumlah bantuan, antara lain paket sembako, terpal, dan selimut. Saat ini tinggal menunggu lokasi prioritas penyaluran.
BPBD Kapuas Hulu terus berkoordinasi dengan pihak kecamatan dan desa guna memantau perkembangan informasi bencana. Imbauan juga telah disampaikan kepada warga. Jika memerlukan evakuasi, mereka akan dibantu. Warga juga diminta untuk terus waspada. ”Kabupaten Kapuas Hulu juga telah menetapkan status tanggap darurat,” kata Yanto.
Catatan Kompas, banjir di Kabupaten Kapuas Hulu sudah beberapa kali terjadi. Pada November-Desember tahun lalu, 9.148 warga di 14 desa di Kabupaten Kapuas Hulu terdampak banjir setinggi sekitar 1 meter. Hujan membuat Sungai Kapuas dan sejumlah anak sungai meluap membanjiri permukiman warga.
Banjir juga terjadi di Kabupaten Sambas, sekitar 200 km dari Kota Pontianak. Kepala BPBD Kabupaten Sambas Marjuni menuturkan, banjir terjadi di 8 kecamatan dan 20 desa. Sebanyak 2.034 keluarga terdampak banjir dengan ketinggian 50 cm-1 meter.
”Banjir terjadi sejak awal Januari 2024,” ujarnya.
Selain akibat pasang air laut, banjir juga terjadi karena meluapnya Sungai Sambas Besar saat hujan. Sungai tersebut terkoneksi hingga ke Kabupaten Bengkayang di bagian hulu. Meskipun demikian, banjir di lima kecamatan perlahan mulai surut.
Menurut BPBD Sambas, sejauh ini belum ada laporan pengungsi. Pemerintah Kabupaten Sambas, Selasa (16/1/2024), telah menyalurkan sejumlah bantuan, antara lain beras dan mi instan, sembari terus memantau perkembangan lapangan.
”Kabupaten Sambas masih berstatus Siaga,” kata Marjuni.
Kesiapsiagaan terus dilakukan. Bahkan, sejak awal tahun, imbauan telah disampaikan kepada pihak kecamatan dan desa untuk mengantisipasi banjir. BPBD juga terus memantau perkembangan cuaca dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG).
Prakirawan BMKG Bandara Supadio Pontianak, Debi, mengatakan, sepekan ke depan potensi hujan ringan hingga lebat hampir merata di Kalbar. Beberapa daerah yang sering mengalami bencana masih perlu waspada karena masih berpotensi terjadi banjir, genangan, dan tanah longsor.
Pada Februari, di Kalbar secara umum diprakirakan masih berpotensi terjadi hujan dengan intensitas menengah hingga tinggi. Masyarakat masih diimbau selalu waspada karena masih ada potensi bencana seperti banjir, genangan, ataupun tanah longsor.