Revitalisasi Pasar Tradisional Ungkit Perekonomian Daerah
Pemerintah merevitalisasi tiga pasar di Lampung. Langkah itu diharapkan dapat mengungkit perekonomian daerah.
Oleh
VINA OKTAVIA
·4 menit baca
KALIANDA, KOMPAS — Pemerintah mempercepat program revitalisasi pasar-pasar tradisional di daerah untuk mengungkit perekonomian daerah. Selain pasar modern dengan konsep green building, pemerintah juga membangun pasar tematik dan mengintegrasikan dengan kawasan wisata.
Salah satu pasar yang saat ini sedang dibangun adalah Pasar Natar di Kabupaten Lampung Selatan dan Pasar Tematik Wisata Danau Ranau di Kabupaten Lampung Barat. Peletakan batu pertama pembangunan kedua pasar tersebut dihadiri langsung oleh Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan, Kamis (25/1/2024).
Acara peletakan batu pertama pembangunan Pasar Natar turut dihadiri Direktur Prasarana Strategis Ditjen Cipta Karya Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Essy Asiah serta Gubernur Lampung Arinal Djunaidi. Dalam acara tersebut dilakukan pula operasi pasar murah beras medium untuk masyarakat.
Zulkifli mengatakan, Pasar Natar menjadi salah satu prioritas pasar tradisional yang bakal direvitalisasi tahun ini setelah dikunjungi Presiden Joko Widodo pada 5 Mei 2023. Selain mampir melihat kondisi Pasar Natar, kala itu Presiden Jokowi juga meninjau jalan rusak di Kabupaten Lampung Selatan dan Lampung Tengah.
Selain mengunjungi Pasar Natar, Zukifli juga ke Kabupaten Lampung Barat untuk peletakan batu pertama Pasar Tematik Wisata Danau Ranau yang berlokasi di obyek Wisata Lumbok Seminung Resort. Pasar tersebut dibangun dengan mengintegrasikan pasar modern dengan industri kecil menengah dan kawasan pariwisata.
Pembangunan pasar tersebut juga diharapkan dapat mengungkit perekonomian daerah dan mempercepat pengembangan kawasan pariwisata. Selain itu, pasar tersebut juga diharapkan dapat menjadi ikon di daerah.
”Ini atas kolaborasi dan kerja sama pemerintah pusat, provinsi, dan kabupaten sehingga bisa membantu para pedagang,” katanya.
Ia menjelaskan, Kementerian Perdagangan mempunyai tanggung jawab mengembangkan pasar tradisional yang ada di daerah melalui program revitalisasi pasar. Meski begitu, pembangunan pasar dengan anggaran di bawah Rp 12 miliar akan diserahkan oleh pemerintah daerah. Sementara pembangunan pasar dengan anggaran di atas Rp 12 miliar dikerjakan Kementerian PUPR.
Zulkifli menambahkan, pasar modern dan pasar tematik wisata yang sedang dibangun di Lampung juga dapat menjadi ikon daerah Lampung. Ia juga menekankan agar pengelola memprioritaskan para pedagang lama untuk mendapat kios setelah pasar selesai dibangun.
Sementara itu, Essy Asiah menyampaikan, pembangunan Pasar Natar dipercepat sesuai dengan perintah Presiden Joko Widodo. Secara total, ada sekitar 30 pasar yang akan direvitalisasi dan ditargetkan bisa selesai hingga akhir tahun 2024.
Di Lampung, ada tiga pasar yang sedang dibangun, yakni Pasar Natar, Pasar Pasir Gintung, dan Pasar Tematik Wisata Danau Ranau. Anggaran pembangunan untuk Pasar Natar mencapai Rp 44,4 miliar, Pasar Pasir Gintung Rp 24 miliar, dan Pasar Tematik Wisata Danau Ranau Rp 70 miliar.
Pasar Natar dibangun dengan konsep green building dan ditargetkan selesai pada September 2024. Berbagai aspek, mulai dari penggunaan material, pengaturan desain bangunan, hingga pengelolaan sampai dan air, dikerjakan dengan berbasis lingkungan. Pasar dua lantai itu dibangun di atas lahan seluas 6.462 meter persegi dengan jumlah kios 286 dan ruko 18.
Mini (40), salah satu pedagang sayuran di Pasar Natar, menuturkan, para pedagang sudah sekitar satubulan dipindahkan ke pasar sementara yang berjarak sekitar 500 meter dari lokasi tersebut. Ia mengeluhkan sepinya pembeli di lokasi pasar yang baru tersebut. Ia berharap pembangunan pasar bisa segera selesai dan pedagang bisa mendapat tempat kembali di pasar tersebut.
Sementara itu, Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Lampung Evie Fatmawati menuturkan, pemerintah daerah menyinergikan kegiatan peletakan batu pertama pembangunan Pasar Natar dengan program operasi pasar murah beras medium untuk masyarakat. Pemerintah menyiapkan total 7 ton beras yang disiapkan oleh Bulog dan BUMD Lampung untuk kegiatan operasi pasar siang itu.
Dalam operasi pasar tersebut, beras medium dijual Rp 10.900 dengan subsidi pemerintah. Harga itu lebih murah dibanding harga beras di pasaran yang mencapai Rp 13.500-Rp 15.000 per kilogram.
Menurut dia, kegiatan operasi pasar beras itu sudah dilakukan sejak Desember 2023. Total Pemprov Lampung menyiapkan 1.000 kilogram beras untuk operasi pasar. ”Semoga operasi pasar ini bisa membantu masyarakat, terutama menjelang puasa dan Lebaran, karena harga pasti nanti naik kembali,” katanya.
Ke depan, pemerintah juga akan terus memantau perkembangan berbagai harga bahan pokok di Lampung. Jika terjadi gejolak harga untuk komoditas lain, pemerintah juga bakal menyiapkan langkah operasi pasar serupa untuk membantu masyarakat.