Satu Desa di Kalsel Terdampak Kebocoran Pipa Minyak Pertamina
Satu desa di Kalimantan Selatan terdampak tumpahan minyak akibat kebocoran pipa PT Pertamina EP Tanjung Field.
Oleh
JUMARTO YULIANUS
·3 menit baca
TANJUNG, KOMPAS — Pipa penyalur minyak PT Pertamina EP Tanjung Field di Kalimantan Selatan bocor pada Rabu (24/1/2024) malam. Kebocoran itu mengakibatkan minyak mentah meluber ke jalan dan lahan warga di sekitarnya. Satu desa terdampak tumpahan minyak.
Kebocoran pipa penyalur minyak PT Pertamina EP Tanjung Field terjadi di wilayah Desa Namun, Kecamatan Jaro, Kabupaten Tabalong, Kalsel. Pipa tersebut berada di tepi Jalan Trans-Kalimantan yang menghubungkan Kalsel dan Kalimantan Timur.
Kepala Desa Namun Majin Noor menuturkan, pipa penyalur minyak milik Pertamina diketahui bocor oleh warganya pada Rabu pukul 20.30 Wita. Dari pipa yang bocor itu, minyak mentah meluber ke Jalan Trans-Kalimantan dan lahan warga.
”Kebocoran pipa terjadi di wilayah RT 007 desa kami. Sebagian lahan warga terkena tumpahan minyak,” kata Majin saat dihubungi, Kamis (25/1/2024).
Menurut Majin, tumpahan minyak yang meluber ke jalan raya menghambat lalu lintas di Jalan Trans-Kalimantan. Tumpahan minyak membuat jalan aspal menjadi licin sehingga membahayakan pengendara yang melintas.
”Pada Rabu (24/1/2024) malam diberlakukan sistem buka tutup bagi kendaraan yang melintas. Semua yang melintas juga dilarang merokok atau menyalakan korek untuk mencegah kebakaran,” katanya.
Sejak Rabu (24/1/2024) malam, warga Namun bersama pemerintah desa setempat, TNI, Polri, dan petugas dari Pertamina berupaya membersihkan tumpahan minyak di jalan raya. Tumpahan minyak disemprot dengan air kemudian ditaburi dengan serbuk kayu.
Setelah tumpahan minyak di jalan raya dibersihkan, petugas dari Pertamina berupaya memperbaiki pipa yang bocor. Pembersihan tumpahan minyak di lahan warga juga dilakukan.
Majin menyebutkan, ada lahan milik salah satu warga dengan luas lebih kurang seperempat hektar yang terdampak tumpahan minyak cukup parah. Untuk sementara, empat keluarga yang tinggal di lokasi tersebut harus mengungsi ke rumah keluarganya.
”Semoga saja tidak hujan selama proses perbaikan. Kalau hujan, tumpahan minyak bisa meluber ke sawah warga,” katanya.
Menurut Majin, kebocoran pipa milik Pertamina di wilayah desanya baru kali ini terjadi. Namun, kebocoran serupa pernah terjadi di desa tetangga beberapa tahun lalu. ”Kami berharap kejadian ini bisa cepat ditangani supaya tidak terjadi hal-hal yang tidak kita inginkan,” ujarnya.
Manager Communication Relations & CID PT Pertamina Hulu Indonesia Regional 3 Dony Indrawan mengatakan, perusahaan telah mengonfirmasi adanya kebocoran pada pipa penyalur minyak PT Pertamina EP Tanjung Field.
Perusahaan segera merespons kejadian ini dengan menerjunkan tim tanggap darurat dan berkoordinasi dengan pihak berwenang setempat untuk dapat mengatasi kejadian secepatnya dan memastikan keselamatan bagi masyarakat dan lingkungan.
”Saat ini perusahaan telah melakukan langkah-langkah untuk menghentikan kebocoran dan mengamankan perimeter tempat kejadian, serta membersihkan lokasi yang terdampak,” katanya.
Menurut Dony, perusahaan juga mengimbau masyarakat di lokasi terdampak untuk mengikuti arahan pihak berwenang. Hal ini penting sekali untuk menjamin keselamatan dan keamanan bersama.