Tiga Pelaku dalam Insiden Penembakan di Karanganyar Ditangkap Polisi
Penembakan dalam penggerebekan judi sambung ayam di Karanganyar, Jateng, diselidiki. Tiga orang ditangkap.
Oleh
KRISTI DWI UTAMI, NINO CITRA ANUGRAHANTO
·2 menit baca
KARANGANYAR, KOMPAS — Sebanyak tiga orang ditangkap karena terlibat kasus penembakan yang menyebabkan satu tewas di Colomadu, Karanganyar, Jawa Tengah. Polisi masih mendalami motif dan asal senjata api yang digunakan pelaku.
Korban tewas adalah Yudha Bagus Setiawan (36), warga Desa Bendan, Kecamatan Banyudono, Boyolali, yang merupakan anggota ormas Laskar Umat Islam Surakarta. Saat itu, Yudha dan kelompoknya mendatangi dan menyisir lokasi kejadian yang diduga tempat judi sabung ayam pada Jumat (26/1/2024).
Akan tetapi, sebagian pihak yang digerebek diduga melawan. Terjadi keributan, kejadian itu lantas menewaskan Yudha.
Kepala Bidang Humas Polda Jateng Komisaris Besar Stefanus Satake Bayu Setianto mengatakan, kasus itu tengah ditangani Polres Karanganyar dan Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Jateng.
Ada tiga pelaku yang sudah ditangkap. Satu disebut pelaku utama. Dua lainnya membantu pelaku utama. Semuanya ditangkap pada Minggu (28/1/2024) di dua lokasi berbeda.
”Pelaku utama ditangkap di wilayah Kendal saat akan melarikan diri ke DKI Jakarta. Sementara itu, dua lainnya ditangkap di Karanganyar,” kata Satake. Dia menambahkan, ada lebih kurang 15 orang lain diperiksa sebagai saksi.
Direktur Reskrimum Polda Jateng Kombes Johanson Ronald Simamora mengatakan belum bisa menyimpulkan motif para pelaku. Asal senjata api yang digunakan pelaku untuk melukai korbannya juga masih ditelusuri.
”Lagi dicek dulu, apakah itu oknum (aparat) atau bagaimana. Yang penting, kami tangkap dulu pelakunya, nanti identitasnya dari mana dan segala macamnya kami kembangkan,” ucap Johanson.
Selain pemeriksaan, penggeledahan juga masih terus dilakukan. Barang bukti berupa senjata api yang diduga kuat merupakan rakitan tidak luput dari pemeriksaan. Selongsong dan proyektil peluru yang diambil polisi dari tempat kejadian perkara dan tubuh korban juga tengah diuji balistik.
Jangan sampai ditutup-tutupi. Karena, kalau ditutup-tutupi, ada kesan melindungi pelaku. Harus diproses sampai selesai, sampai persidangan. (Endro Sudarsono)
”Hasilnya sampai hari ini belum diketahui. Yang terpenting, pelaku sudah ditangkap. Setelah itu, hasil uji balistik dan lain-lainnya akan kami gunakan untuk mencocokkan sesuai atau tidak dengan senjata apinya,” imbuh Johanson.
Terkait korban lain, Johanson mengatakan, belum ada laporan terkait itu. "Saksi-saksi tidak menyampaikan ada korban lainnya. Kalau ada, silakan dilaporkan kepada Polres Karanganyar atau Polda Jateng," tutur Johanson.
Humas Laskar Umat Islam Surakarta Endro Sudarsono meminta agar polisi gamblang mengungkap peristiwa terbunuhnya Yudha. Ia ingin status kepemilikan serta cara pelaku mendapatkan senjata api itu dipaparkan ke publik.
Menurut Endro, keterbukaan mesti diutamakan. Tujuannya, mencegah timbulnya kecurigaaan di masyarakat terkait kasus tersebut.
"Jangan sampai ditutup-tutupi. Karena, kalau ditutup-tutupi, ada kesan melindungi pelaku. Harus diproses sampai selesai, sampai persidangan," ujar Endro.