Kementan Target Tiga Tahun Lagi Indonesia Kembali Ekspor Jagung
Indonesia pernah melakukan ekspor jagung. Namun, tertekan El Nino produksi menurun sehingga harus impor.
Oleh
ZULKARNAINI
·3 menit baca
BANDA ACEH, KOMPAS — Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman menargetkan Indonesia harus kembali mengekspor jagung dalam tiga tahun ke depan. Sejumlah upaya dilakukan untuk melakukan swasembada pangan dan menghentikan impor.
”Dulu kita swasembada, bahkan ekspor. Pada tahun 2018-2019 kita ekspor (jagung), tetapi sekarang impor karena tekanan El Nino,” ujar Menteri Amran saat melakukan panen jagung di lahan milik TNI Kodam Iskandar Muda, di Kabupaten Aceh Besar, Aceh, Selasa (6/2/2024).
Amran menjabat Menteri Pertanian pada 2014-2019. Ia digantikan oleh Syahrul Yasin Limpo pada 2019. Namun, pada Oktober 2023, Amran kembali dipercaya menjadi Menteri Pertanian.
Amran mengatakan, agar Indonesia kembali bisa mengekspor jagung, sejumlah langkah diambil oleh pemerintah. Beberapa ialah dengan memperluas area tanam jagung dan membantu petani, mulai dari penyediaan benih, alat produksi, pupuk subsidi, hingga memastikan harga jual yang kompetitif.
Panen jagung di lahan milik Kodam Iskandar Muda adalah bagian dari upaya menggenjot produksi jagung. Penanaman jagung oleh TNI merupakan tindak lanjut perjanjian kerja sama antara Kementan dan Panglima TNI untuk memperkuat ketahanan pangan di Tanah Air.
Ayam dan Jagung
”Daerah harus dipermudah, benih gratis, pupuk tersedia. yang terakhir kalau untung, petani akan terus produksi. Hasil akhir adalah harga, kalau petani untung tidak usah disuruh akan tanam,” kata Amran.
Berdasarkan data yang dirilis Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian Sekretariat Jenderal Kementerian Pertanian pada 2017, produksi jagung Indonesia 28.924.015 ton. Jumlah itu menurun jauh pada 2021 menjadi 23.042.765 ton. Jawa Timur, Jawa Tengah, Lampung, dan Sulawesi Selatan adalah daerah penghasil jagung terbesar di Indonesia.
Saat ini, Indonesia melakukan impor jagung sekitar 500.000 ton. Menurut Amran, hanya dengan menambahkan luas tanam jagung sekitar 100.000 hektar, swasembada tercapai.
”Ini kecil, bisa kita lakukan, Aceh saja bisa menyelesaikan. Jika ini terus kita lakukan, tiga tahun lagi bisa ekspor,” katanya.
Persoalan pupuk kerap dikeluhkan oleh petani karena stok dan harga tidak stabil. Karena itu, pemerintah telah menambah anggaran subsidi pupuk Rp 14 triliun.
”Kalau ada yang mempermainkan harga pupuk tindak, proses, cabut izinnya. Petani jangan dipersulit,” ujar Amran.
Amran menekankan pentingnya asuransi pertanian bagi petani. Saat ini, hanya sebagian kecil petani di Aceh yang masuk dalam program asuransi pertanian. Asuransi penting supaya petani dapat menanam tanpa khawatir gagal panen karena bencana alam dan hama.
Selain mengadakan pembiayaan kredit usaha rakyat (KUR) dari perbankan, Kementan juga akan membantu petani penyaluran benih, pupuk, dan alat produksi. Pada penanaman jagung di Aceh tersebut, misalnya, Amran menyerahkan benih dan alat kepada sejumlah kelompok tani, dinas pertanian Aceh serta beberapa dinas pertanian kabupaten.
Selain harga yang stabil, Amran juga menekankan pentingnya asuransi pertanian bagi petani. Saat ini, hanya sebagian kecil petani di Aceh yang masuk dalam program asuransi pertanian. Asuransi penting supaya petani dapat menanam tanpa khawatir gagal panen karena bencana alam dan hama.
Kepala Dinas Pertanian dan Perkebunan Aceh Cut Huzaimah mengatakan, produksi jagung di Aceh masih rendah. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Aceh, pada 2022 luas tanam jagung di Aceh 12.453 hektar dengan produksi 72.241 ton.
Menyambut program dari Kementerian Pertanian, Aceh telah menyiapkan areal tanam baru seluas 60.000 hektar dengan target produksi 336.000 ton.
”Banyak petani di kabupaten/kota yang meminta untuk tanam jagung. Segera kami tindak lanjuti mengirimkan nama-nama petani dan lahan ke Kementan,” kata Cut.
Ketua Kelompok Tani Kayee Puteh Kabupaten Aceh Jaya Azwadi menuturkan, saat ini ada 50 anggota kelompok yang rutin menanam jagung pada lahan 50 hektar. Karena lahan itu telah digarap sejak 2016, tingkat kesuburan menurun. Oleh karena itu, dia menginginkan pupuk subsidi agar selalu tersedia.