Distribusi Logistik Pemilu di Kepri Berkejaran dengan Cuaca
Pendistribusian logistik pemilu di Kepri harus berkejaran dengan cuaca laut yang akan memburuk pada 10 Februari.
/https%3A%2F%2Fasset.kgnewsroom.com%2Fphoto%2Fpre%2F2022%2F03%2F31%2F6751b232-2265-4cc1-beaa-c443cf8066fe_jpg.jpg){kind=logo}
Sebuah perahu nelayan bergerak menghindari hujan di sebelah timur Pulau Natuna Besar, Kepulauan Riau, Sabtu (26/3/2022).
BATAM, KOMPAS — Komisi Pemilihan Umum di Kepulauan Riau lebih dulu mendistribusikan logistik pemilu untuk pulau-pulau kecil. Petugas harus berkejaran dengan waktu karena diprediksi cuaca di laut akan kembali memburuk pada 10 Februari 2024.
Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kepri Indrawan Susilo, Rabu (7/2/2024), mengatakan, wilayah yang paling awal mendistribusikan logistik pemilu adalah Natuna. Penduduk di kabupaten itu terbagi di 27 pulau-pulau kecil.
Baca Berita Seputar Pemilu 2024
”Logistik pemilu di Natuna mulai didistribusikan ke kecamatan sejak 2 Februari. Itu harus dilakukan karena, menurut BMKG, cuaca di perairan Kepri akan kembali memburuk pada 10 Februari,” kata Indrawan.
Pendistribusian logistik pemilu lewat jalur laut menjadi tantangan utama di Kepri. Di provinsi tersebut ada 5.914 tempat pemungutan suara di 219 pulau.
Menurut Indrawan, salah satu lokasi yang paling sulit dijangkau adalah Pulau Tambelan. Pulau itu berjarak sekitar 400 kilometer dari Tanjung Pinang yang merupakan ibu kota Provinsi Kepri. Untuk menuju Tambelan dengan kapal ro-ro butuh waktu 24 jam.
”Logistik pemilu untuk Tambelan telah sampai pada pagi tadi. Itu dikirim menggunakan kapal kapal ro-ro (roll on roll off) Bahtera Nusantara yang berangkat dari Pulau Bintan pada 6 Februari,” ujarnya.
Kapal Motor Penumpang Bahtera Nusantara 3 berlabuh di Batam, Kepulauan Riau, Sabtu (4/2/2023).
Selain Natuna dan Tambelan, daerah yang menjadi prioritas distribusi logistik pemilu lebih awal adalah Kabupaten Kepulauan Anambas. Ada lima kecamatan di lokasi itu yang terdiri atas pulau-pulau kecil.
Logistik pemilu di Natuna mulai didistribusikan ke kecamatan sejak 2 Februari. Itu harus dilakukan karena, menurut BMKG, cuaca di perairan Kepri akan kembali memburuk pada 10 Februari.
Ketua KPU Kabupaten Kepulauan Anambas Padillah mengatakan, pendistribusian logistik pemilu direncanakan pada 9 Februari. Ada 10 kapal kayu berukuran 20 gross ton yang akan digunakan untuk menjangkau 26 pulau kecil.
”Kapal-kapal yang akan kami gunakan itu sudah biasa berlayar sampai Tanjung Pinang. Kelayakan kapal-kapal itu sudah kami pastikan,” ucap Padillah.
Baca juga: Kendala Transportasi Laut dan Akses Internet Membayangi Pemilu di Kepulauan Riau
/https%3A%2F%2Fasset.kgnewsroom.com%2Fphoto%2Fpre%2F2022%2F03%2F22%2F392b6c1c-0423-4771-9ebd-de9497c67642_jpg.jpg){kind=logo}
Suasana simulasi pemungutan dan penghitungan suara Pemilu 2024 di kantor Komisi Pemilihan Umum, Jakarta, Selasa (22/3/2022).
Selain persoalan transportasi, Indrawan menambahkan, kendala akses internet yang tidak merata juga membayangi penyelenggaraan pemilu di Kepri. KPU memetakan terdapat 396 TPS berada di lokasi dengan sinyal lemah dan ada 99 TPS di titik tanpa sinyal.
”Sejak jauh hari kami sudah meminta Dinas Komunikasi dan Informasi Kepri untuk memberi solusi tentang masalah tersebut. Semoga kendala sinyal di hari pencoblosan nanti bisa diatasi,” kata Indrawan.
Jika sampai hari pencoblosan kendala blank spot belum teratasi, Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) diminta bergeser ke TPS terdekat yang ada jaringan internet untuk mengunggah data ke Sistem Informasi Rekapitulasi (Sirekap).
Baca juga: Seleksi Panwaslu Empat Kecamatan di Natuna Terkendala Cuaca Buruk
