Tiga TPS di Bali Direkomendasikan Gelar Pemungutan Suara Ulang
Tiga TPS di Kabupaten Buleleng, Bali, akan menggelar pemungutan suara ulang pada Selasa (20/2/2024).
Oleh
COKORDA YUDISTIRA M PUTRA
·3 menit baca
DENPASAR, KOMPAS — Tiga tiga tempat pemungutan suara di Kecamatan Banjar, Kabupaten Buleleng, Bali, direkomendasikan melakukan pemungutan suara ulang. Hal itu harus dilakukan karena ditemukan kekeliruan dalam pelaksanaan pemungutan suara pada Rabu (14/2/2024).
Ketua Divisi Sosialisasi, Pendidikan Pemilih, Partisipasi Masyarakat, dan Sumber Daya Manusia Komisi Pemilihan Umum (KPU) Bali I Gede John Darmawan mengatakan, TPS yang akan menggelar pemungutan suara ulang (PSU) itu, antara lain, dua TPS di Desa Pedawa, Kecamatan Banjar.
Baca Berita Seputar Pemilu 2024
Pahami informasi seputar pemilu 2024 dari berbagai sajian berita seperti video, opini, Survei Litbang Kompas, dan konten lainnya.
Dua TPS itu direkomendasikan menggelar PSU karena tertukarnya surat suara untuk DPRD Kabupaten Buleleng. Oleh karena itu, PSU di dua TPS di Desa Pedawa digelar khusus untuk pemilihan anggota DPRD Kabupaten Buleleng.
Satu TPS lain yang diminta menggelar PSU adalah TPS 5 Desa Temukus, Kecamatan Banjar. Di TPS itu, ditemukan lima pemilih dengan kartu tanda penduduk (KTP) luar daerah yang mencoblos surat suara pemilihan presiden dan wakil presiden.
”Berdasarkan laporan dari KPU Buleleng, pemungutan suara ulang di tiga TPS itu akan dilaksanakan pada Selasa (20/2/2024),” kata John di Sekretariat KPU Bali, Kota Denpasar, Jumat (16/2/2024).
John menambahkan, pelaksanaan PSU untuk tiga TPS di Buleleng itu harus menunggu kesiapan logistik selain surat suara. ”Surat suaranya sudah disediakan. Yang masih diproses adalah formulir untuk PSU,” ujar John.
Ketua Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Bali I Putu Agus Tirta Suguna membenarkan adanya rekomendasi PSU di tiga TPS tersebut. Suguna mengatakan, PSU direkomendasikan digelar karena terjadinya kekeliruan dalam pelaksanaan pemungutan suara.
”Kami merekomendasikan PSU di satu TPS di Desa Temukus dan dua TPS di Desa Pedawa,” kata Suguna.
Penghitungan suara
Hingga Jumat ini, berdasarkan hasil penghitungan suara sementara di laman pemilu2024.kpu.go.id, pasangan calon presiden-calon wakil presiden nomor urut 2, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka, masih unggul di Bali. Pasangan itu memperoleh 50,69 persen suara.
Pasangan calon nomor urut 3, Ganjar Pranowo-Mahfud MD, meraup 45,95 persen. Adapun pasangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar mengumpulkan 3,36 persen. Hasil sementara itu berdasarkan penghitungan dari 6.656 TPS di Bali.
Berdasarkan laporan dari KPU Buleleng, pemungutan suara ulang di tiga TPS itu akan dilaksanakan pada Selasa (20/2/2024).
Terkait adanya keluhan soal ketidaksesuaian jumlah suara hasil penghitungan di beberapa TPS dan data di aplikasi Sirekap, John menyatakan, ketidaksinkronan itu kemungkinan terjadi akibat ketidakakuratan pembacaan dokumen formulir model C Hasil.
Dia menyebut, penghitungan resmi hasil Pemilu 2024 dilakukan secara manual dan direkapitulasi secara berjenjang. “Aplikasi Sirekap ini adalah alat bantu untuk mempublikasikan hasil penghitungan suara,” ujar John.
John menambahkan, KPU Bali juga menerima laporan adanya empat anggota Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) yang sakit dalam pelaksanaan Pemilu 2024. Mereka terdiri dari 2 orang di Kabupaten Klungkung, 1 orang di Kabupaten Tabanan, dan 1 orang di Denpasar.
Satu orang di antara empat orang itu masih dirawat hingga Jumat ini. ”Kami sedang mengecek dan akan memberikan pendampingan bagi KPPS yang sakit tersebut,” ujar John.
Sementara itu, Suguna menyatakan, ketidaksinkronan data dalam Sirekap dapat diperbaiki karena hasil penghitungan suara yang digunakan adalah hasil penghitungan manual yang direkapitulasi secara berjenjang.
”Kalau terjadi permasalahan, ada calon menganggap suaranya hilang atau ada dugaan penggelembungan suara, kami menyarankan agar mengikuti rekapitulasi mulai di kecamatan. Kami sangat mendukung transparansi dan kepastian hukum,” ujar Suguna