Di Denpasar, Harga Cabai dan Bawang Ikut Terkerek Jelang Hari Raya
Harga sejumlah bumbu di Denpasar dan sekitarnya, Rabu (21/2/2024), terpantau naik. Harga beras bertahan mahal.
Oleh
COKORDA YUDISTIRA M PUTRA
·3 menit baca
DENPASAR, KOMPAS — Selain harga beras yang bertahan mahal, harga beberapa bumbu, misalnya cabai dan bawang, kini juga merangkak naik mendekati hari raya di Bali. Faktor El Nino disebut turut memengaruhi kenaikan harga sejumlah bahan kebutuhan pokok tersebut.
Harga beras pulen kemasan 5 kilogram di Kota Denpasar dan sekitarnya, Rabu (21/2/2024), bertahan sekitar Rp 80.000. Adapun harga cabai rawit merah Rp 85.000 per kilogram dan cabai merah Rp 90.000 per kilogram. Sementara itu, harga bawang putih Rp 37.000 per kilogram dan bawang merah Rp 30.000 per kilogram.
Harga daging babi dan daging ayam masih stabil. Daging babi dijual seharga Rp 75.000 per kilogram dan daging ayam dijual Rp 35.500 sampai Rp 36.000 per kilogram.
Terkait kenaikan harga kebutuhan pokok, khususnya beras, Kepala Dinas Perikanan dan Ketahanan Pangan Kota Denpasar Ida Bagus Mayun Suryawangsa mengatakan, harga beras memang mengalami kenaikan. Kondisi itu dipengaruhi produksi beras secara nasional yang sedang menurun karena belum meratanya panen.
”Selain karena masih belum banyak panen, juga karena luas lahan sawah di Kota Denpasar yang terbatas dan sempit, sehingga produksi beras secara lokal memang tidak banyak,” kata Suryawangsa.
Berdasarkan perhitungan Dinas Perikanan dan Ketahanan Pangan Kota Denpasar, produksi beras di Kota Denpasar mencukupi 10 persen kebutuhan beras sehingga Kota Denpasar mendatangkan beras dari kabupaten lain di Bali ataupun luar Bali.
Kondisi lain yang turut memengaruhi kenaikan harga kebutuhan pokok itu adalah pengaruh El Nino yang masih dirasakan sampai saat ini. Harga beras bertahan mahal akibat harga gabah yang juga sedang tinggi, ditambah kenaikan ongkos produksi dan biaya transportasi.
Secara terpisah, Pemimpin Wilayah Bulog Bali Sony Supriyadi mengatakan, Bulog Bali sudah dan terus mendistribusikan beras program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP), baik beras SPHP untuk program bantuan pangan maupun beras SPHP untuk stabilisasi harga di pasar. Sony menerangkan, ketersediaan beras SPHP di gudang Bulog juga masih aman.
”Kesiapan stok beras di gudang sekitar 9.800 ton. Kami juga akan mendapat tambahan sekitar 5.000 ton,” kata Sony di Kantor Bulog Wilayah Bali, Kota Denpasar.
Sony menyatakan, ketersediaan beras di Bulog Bali dinilai aman dan mencukupi sampai akhir Maret atau awal April mendatang, termasuk dalam rangka menyambut datangnya hari-hari besar keagamaan nanti.
Bulog Bali juga menyalurkan beras SPHP untuk program bantuan pangan bekerja sama dengan pemerintah provinsi dan pemerintah daerah di Bali. Sony mengakui, permintaan beras ke Bulog sedang meningkat lantaran harga beras kualitas medium dan kualitas premium sedang mahal.
Bulog juga memiliki produk beras kualitas premium, tetapi harga beras premium dari Bulog itu mengikuti harga pasar yang berlaku.
”Kami memastikan ketersediaan beras cukup. Jadi, masyarakat tidak perlu panik,” katanya.