Harga Cabai di Anambas Melambung, Gubernur Kepri Janji Cari Solusi
Cuaca buruk yang menghambat distribusi pangan lewat laut membuat harga cabai di Anambas naik jadi Rp 120.000 per kg.
Oleh
PANDU WIYOGA
·2 menit baca
BATAM, KOMPAS — Harga cabai merah di Kabupaten Kepulauan Anambas, Provinsi Kepulauan Riau, mencapai Rp 120.000 per kilogram. Cuaca buruk disebut ikut menurunkan produktivitas petani dan menghambat distribusi lewat jalur laut.
Gubernur Kepulauan Riau Ansar Ahmad, Selasa (27/2/2024), mengatakan, harga cabai di Anambas lebih tinggi dari kabupaten/kota lain di Kepri. Di daerah lain, harga tertingginya Rp 90.000 per kilogram (kg). Lonjakan harga cabai di Anambas kemungkinan terjadi akibat distribusi terkendala cuaca buruk.
”Kami akan cek betul apa penyebabnya. Persoalannya akan kami pelajari. Kalau memang ada masalah di jalur distribusi, cabai bisa dibawa pakai kapal-kapal ikan berukuran besar,” kata Ansar.
Dihubungi terpisah, Bupati Anambas Abdul Haris mengatakan, setiap bulan Anambas membutuhkan 1 ton cabai merah. Dari jumlah itu, 700 kg berasal dari luar daerah dan 300 kg dari petani lokal.
”Hujan berlarut menyebabkan harga cabai merah di Anambas sempat melambung sampai Rp 120.000 per kg. Namun, sekarang harganya sudah mulai turun ke Rp 100.000 per kg,” ujar Abdul.
Ansar menambahkan, Pemprov Kepri akan mencari solusi jangka panjang terhadap kenaikan harga cabai di Anambas yang rentan dipengaruhi cuaca. Produktivitas petani lokal akan digenjot untuk memenuhi kebutuhan warga.
Selain persoalan harga cabai di Anambas, Ansar juga menyoroti kenaikan harga beras di Kepri. Untuk saat ini, ia menyebut, kenaikan harga beras masih normal sekitar Rp 500 per kg.
Di sejumlah toko kelontong di Batam, harga beras premium kemasan 5 kg berkisar Rp 70.000-Rp 72.500. Para pedagang mengatakan, kenaikan harga beras masih di bawah Rp 1.000 per kg.
Pada 26 Februari, Asisten Ekonomi dan Pembangunan Sekretariat Daerah Kepri Luki Zaiman mengatakan, persediaan beras di sejumlah gudang Bulog cukup untuk enam bulan ke depan. Warga diimbau tidak khawatir dan melakukan panic buying (pembelian secara berlebihan).
Ia menyebutkan, stok beras di gudang Bulog Batam tersedia 5.115 ton, gudang Bulog Tanjung Pinang (2.835 ton), dan gudang Bulog Natuna (1.100 ton). Pemerintah menjamin kebutuhan beras warga akan aman hingga setelah Idul Fitri.