Gelombang Pantai Selatan Kembali Telan Korban di Cilacap
Seorang anak terseret ombak dan tenggelam di Pantai Sidaurip, Cilacap. Wisatawan dilarang berenang di pantai selatan.
Oleh
WILIBRORDUS MEGANDIKA WICAKSONO
·2 menit baca
CILACAP, KOMPAS — Seorang anak bernama Shandika Areza Alwi (11) terseret ombak saat berenang di Pantai Sidaurip, Kecamatan Binangun, Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah, Selasa (27/2/2024) sore. Kondisi gelombang masuk kategori sedang dan berbahaya bagi wisatawan untuk berenang.
”Imbauan untuk masyarakat harap selalu waspada jika berwisata di laut selatan Jawa. Jangan mandi atau berenang di laut selatan Jawa karena kondisi gelombang laut yang sangat membahayakan untuk wisatawan. Apalagi jika terjadi pasang air laut maksimum, maka akan mengakibatkan penambahan ketinggian gelombang laut atau gelombang laut menjadi lebih tinggi,” papar Prakirawan Stasiun Meteorologi pada Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Tunggul Wulung Cilacap Rendi Krisnawan, Rabu (28/2/2024).
Pantauan BMKG, saat ini ketinggian gelombang laut di wilayah perairan dan Samudra Hindia Selatan Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Yogyakarta, berkisar mulai dari 1,25 meter sampai 2,5 meter. Ketinggian gelombang itu termasuk kategori sedang. Arah angin umumnya dari arah timur laut hingga dari arah selatan dengan kecepatan angin antara 2-10 knot.
Terkait insiden anak tenggelam, Kepala Basarnas Cilacap Adah Sudarsa menyampaikan, pada Selasa (27/2/2024) pukul 16.15, ada lima anak berenang di Pantai Sidaurip, Cilacap. Dari kelima anak tersebut, dua di antaranya terseret arus pantai. Satu anak dapat menyelamatkan diri dengan berenang ke tepi pantai, tetapi satu lainnya terseret ombak.
Menerima informasi tersebut, tim penyelamat dari Kantor SAR Cilacap diberangkatkan ke lokasi kejadian untuk melakukan pencarian. Setibanya di lokasi kejadian, tim langsung berkoordinasi dengan keluarga korban dan potensi SAR setempat. Korban diketahui bernama Shandika Areza Alwi (11) yang beralamat di Jalan Sikunang, Desa Pasuruhan, Kecamatan Binangun.
Jangan mandi atau berenang di laut selatan Jawa karena kondisi gelombang laut yang sangat membahayakan untuk wisatawan.
”Akhirnya, pada pukul 20.40, korban berhasil ditemukan, terdampar di tepi Pantai Sidaurip sejauh 800 meter ke arah barat dari lokasi kejadian, dalam kondisi meninggal dunia. Selanjutnya korban dievakuasi dan dibawa ke Puskesmas Binangun untuk dilakukan penanganan lebih lanjut,” katanya.
Operasi pencarian itu melibatkan Basarnas Kantor SAR Cilacap, Polsek Binangun, Koramil Binangun, Polairud Cilacap, RAPI, Cilacap Rescue, Tagana, SAR Arnavat, keluarga, dan masyarakat setempat.
Insiden orang tenggelam saat berwisata di pesisir pantai di Cilacap bukan kali ini saja terjadi. Seperti diberitakan Kompas.id (5/2/2024), seorang remaja berusia 13 tahun juga tenggelam di Pantai Sidayu, Cilacap. Korban asal Rawalo itu terseret ombak saat bermain di laut bersama teman-temannya.
Berdasarkan data Basarnas Cilacap, selama tahun 2023 tercatat ada 63 operasi SAR yang dilakukan. Dari 63 kejadian itu, terdapat 48 kejadian kondisi membahayakan manusia, termasuk warga yang tenggelam di laut.