Tanggul Jebol di Bantarsari, Cilacap, 500 Orang Mengungsi
Balai Besar Wilayah Sungai Citanduy Banjar mendatangkan ekskavator dan ”geobag” guna penanganan darurat.
Oleh
WILIBRORDUS MEGANDIKA WICAKSONO
·2 menit baca
CILACAP, KOMPAS — Tanggul Sungai Cimeneng di Dusun Cikerang, Desa Bantarsari, Kecamatan Bantarsari, Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah, jebol pada Jumat (1/3/2024) pukul 06.30. Akibatnya, sekitar 150 rumah terendam dan 500 orang mengungsi ke tempat aman.
”Hujan dengan intensitas tinggi di hulu Sungai Cimeneng mengakibatkan air sungai meluap dan tanggul jebol dengan panjang 6 meter, lebar 2 meter, dan tinggi tanggul 1 meter,” kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Cilacap Bayu Prahara saat dihubungi dari Banyumas, Jawa Tengah, Jumat.
Bayu menyampaikan, air yang meluap menggenangi rumah warga di Dusun Cikerang RT 001, RT 002, dan RT 003 di RW 010.
”Air menggenang di Dusun Cikerang dengan kedalaman lebih kurang 50-60 sentimeter di dalam rumah,” katanya.
Camat Bantarsari Hari Winarno mengatakan, hingga saat ini ada sekitar 500 orang yang mengungsi ke tempat aman. Selain menggenangi permukiman, air juga memutus akses jalan.
”Akses jalan Bantarsari-Cikerang ke Panikel sementara belum bisa dilewati,” ujar Hari.
Akibat banjir tersebut, lanjutnya, kebutuhan yang mendesak adalah bantuan logistik berupa makanan siap saji bagi masyarakat terdampak banjir.
”Dinsos akan mengerahkan kendaraan dapur umum untuk menyiapkan makanan bagi warga,” katanya.
Hari menyampaikan, Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Citanduy Banjar mendatangkan ekskavator dan geobag guna penanganan darurat. Proses penambalan tanggul yang jebol dengan bambu dan geobag terus dilakukan untuk meminimalkan dampak banjir di sana.
Bayu menambahkan, saat ini tim dari BPBD bersama pihak kecamatan dan dinas terkait masih mengecek lokasi banjir.
”Tim juga menyiapkan perahu fiber dan pelampung guna evakuasi warga,” kata Bayu.
Dari catatan Kompas.id (14/12/2020), sejumlah kecamatan di Cilacap terendam banjir, termasuk Kecamatan Bantarsari. Saat itu, setidaknya ada delapan kecamatan yang kebanjiran, baik karena luapan air sungai maupun tanggul jebol.
Selain Bantarsari, banjir juga melanda Kecamatan Sidareja, Kedungreja, Majenang, Cipari, Gandrungmangu, Wanareja, dan Jeruklegi. Kala itu, total 244 orang mengungsi ke tempat aman.