Tertunda 17 Tahun, Pembangunan Jalan Tol Dalam Kota Bandung Kembali Bergulir
Pembangunan jalan tol ini masuk dalam lima proyek infrastruktur nasional di Jabar yang direalisasikan tahun 2024.
Oleh
MACHRADIN WAHYUDI RITONGA
·2 menit baca
BANDUNG, KOMPAS — Rencana pembangunan Bandung Intra Urban Tol Road atau BIUTR kembali digulirkan setelah tertunda 17 tahun. Proyek yang akan dikerjakan pemerintah pusat ini diharapkan bisa membangun konektivitas transportasi yang kuat di Kota Bandung.
Kepala Dinas Bina Marga dan Penataan Ruang Jawa Barat Bambang Tirtoyuliono, di Bandung, Senin (4/3/2024), menyatakan, proyek pembangunan jalan tol dalam kota bakal menggunakan anggaran dari pemerintah pusat. Pemerintah Provinsi Jabar dan Pemerintah Kota Bandung menunggu rencana pembebasan lahan hingga tahapan pembangunan dan berharap segera direalisasikan.
Menurut Bambang, desain tol yang akan dibangun belum ditentukan sehingga berdampak terhadap penentuan titik-titik pembebasan lahan yang belum ditetapkan. Namun, secara garis besar, rute tol dalam kota ini bakal melewati sejumlah daerah yang kerap dipadati kendaraan.
”Secara garis besar, BIUTR ini mulai dari Jalan Layang Pasupati, mengikuti Jalan Surapati, Ujungberung, dan akan tersambung dengan Pintu Tol Km 149 Padalarang-Cileunyi,” papar Bambang.
Pembangunan jalan tol ini masuk lima proyek infrastruktur nasional di Jabar yang bakal direalisasikan tahun 2024. Penjabat Gubernur Jabar Bey Machmudin mengatakan, hal ini telah dibahas bersama Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) di Jakarta, Rabu (28/2/2024).
Selain pembangunan jalan tol Kota Bandung, pemerintah pusat juga bakal melaksanakan pembangunan jalan tol Cileunyi-Garut-Tasikmalaya (Cigatas). Sementara itu, tiga proyek lainnya ini, antara lain, peningkatan jalan tambang di Parung Panjang, Kabupaten Bogor, perbaikan jalan di beberapa titik, hingga penyediaan air minum dan layanan pengelolaan air limbah domestik.
”Kementerian akhirnya menyetujui untuk melanjutkan pembangunan BIUTR,” ujarnya seusai pertemuan.
Dalam pertemuan tersebut, Menteri PUPR Basuki Hadimuljono juga menekankan perhatiannya terhadap pembangunan BIUTR. Dia berharap pembangunan infrastruktur ini bisa mengatasi kemacetan di Kota Bandung.
”Kami akan melelangkan segera (BIUTR) untuk mengatasi kemacetan di Kota Bandung. Proyek pembangunan ini telah tertunda hampir 17 tahun. Kementerian PUPR berkomitmen mempercepat pelaksanaannya pada 2024,” ujar Basuki.
Penjabat Sekretaris Daerah Jabar Taufiq Budi Santoso memaparkan, komitmen tersebut berupa alokasi instruksi presiden jalan daerah sebesar Rp 1,2 triliun untuk Jabar dari total Rp 12 triliun secara nasional.
Menurut Taufiq, dana dari pusat ini bisa membantu penyelesaian berbagai persoalan di Jabar, terutama dalam meningkatkan kualitas infrastruktur dan konektivitas antardaerah. Semua itu diharapkan bisa membangun daya saing Jabar di masa depan.
Pembangunan tol ini menambah kontribusi pemerintah pusat dalam mengembangkan infrastruktur di Jabar. Sebelumnya, lanjut Taufiq, sejumlah Proyek Strategis Nasional turut menunjang pertumbuhan ekonomi, mulai dari kereta cepat Whoosh hingga Jalan Tol Cisumdawu (Cileunyi-Sumedang-Dawuan).
”Di Bandung, kami bersama-sama membangun konektivitas yang lebih kuat. Tol dalam kota ini bisa meningkatkan daya saing Jabar. Dana yang diberikan ini merupakan sesuatu yang membanggakan buat kita semua,” paparnya.