Aktivitas wisata di Gunung Bromo, Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur, ditutup selama hari raya Nyepi.
Oleh
DEFRI WERDIONO
·3 menit baca
MALANG, KOMPAS — Kawasan wisata Gunung Bromo di Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur, bakal ditutup selama hari raya Nyepi Tahun Baru Saka 1946/2024 Masehi. Penutupan berlangsung mulai Senin (11/3/2024) pukul 00.00 hingga Selasa (12/3/2024) pukul 06.00.
Kepala Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru C Hendro Widjanarko, Kamis (7/3/2024), mengatakan, penutupan dilakukan dengan memperhatikan surat dari Ketua Parisada Hindu Dharma Indonesia Kabupaten Probolinggo. ”Penutupan dilakukan dalam rangka menghormati hari suci Nyepi,” ujarnya melalui keterangan tertulis.
Penutupan dilakukan pada empat akses masuk ke Bromo. Dari arah Probolinggo, penutupan dilakukan di Desa Wonokerto, Kecamatan Sukapura. Dari arah Kabupaten Malang dan Lumajang, penutupan dilakukan di daerah Jemplang. Adapun dari arah Pasuruan, akses ditutup di Wonokitri, Kecamatan Tosari.
Penutupan Bromo selama Nyepi akan membuat wisatawan mengalir ke daerah lain di sekitar Bromo, di antaranya Malang dan Batu. Namun, pengelola wisata di Batu memprediksi jumlah wisatawan pada libur panjang akhir pekan yang bersamaan dengan Nyepi kali ini tidak akan membeludak.
Pasalnya, libur panjang itu berbarengan dengan akan dimulainya puasa. Kemungkinan sebagian besar wisatawan akan fokus menyambut datangnya Ramadhan. Mereka diprediksi baru akan berwisata sekalian memanfaatkan momentum Lebaran yang tinggal satu bulan.
”Februari-Maret memang bulan-bulan rendah kunjungan wisatawan. Apalagi, ini mau memasuki puasa, tidak akan bisa tinggi karena orang fokus dengan puasa. Hari ini ada sejumlah bus dari luar daerah yang masuk ke Batu, namun jumlahnya tidak banyak,” ujar Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia Kota Batu Sujud Hariadi.
Sujud yang juga menjabat sebagai Direktur Utama Taman Rekreasi Selecta memprediksi, jumlah wisatawan ke tempatnya tak akan sampai 3.000-4.000 orang meskipun pada akhir pekan. Pada libur panjang sekolah dan akhir tahun, jumlahnya bisa tembus 10.000 orang per hari.
Februari-Maret memang bulan-bulan rendah kunjungan wisatawan. Apalagi, ini mau memasuki puasa tidak akan bisa tinggi karena orang fokus dengan puasa.
Kondisi libur nasional tahun ini juga berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya. Momentum Idul Fitri berdekatan dengan Natal dan Tahun Baru 2024, pemilu, dan libur panjang sekolah Juli nanti. Karena itu, fokus wisatawan terdistribusi ke beberapa hari libur tersebut.
Untungnya, kata Sujud, kondisi terus membaik. Tidak ada lagi bayang-bayang pandemi.
Hal senada dikatakan Hadi Suyitno, juru kunci Candi Songgoriti di Kelurahan Songgokerto, Batu. Menurut Hadi, jumlah wisatawan yang berkunjung ke tempat itu pada libur akhir pekan yang bersamaan dengan Nyepi kemungkinan sedikit. Candi yang dibangun pada abad ke-10 Masehi itu bernapaskan Hindu Siwa.
”Sejauh ini, pada hari-hari biasa, wisatawan yang ke sini memang tidak terlalu banyak. Hanya mereka yang punya minat dengan budaya yang biasa datang,” katanya.
Penambahan kereta
Sementara itu, untuk menghadapi lonjakan wisatawan pada libur panjang Nyepi, PT Kereta Api Daerah Operasi (KAI Daop) 8 Surabaya menambah empat rangkaian kereta tambahan. Dari jumlah tersebut, tiga di antaranya relasi Malang. Kereta tersebut akan beroperasi mulai Jumat hingga Selasa (8-12/3/2024).
Manajer Humas PT KAI Daop 8 Surabaya Luqman Arif mengatakan, empat kereta tambahan itu adalah Arjuno Ekspres relasi Malang-Surabaya Gubeng, KA Arjuno Ekspres Surabaya Gubeng-Malang, KA Sancaka Surabaya Gubeng-Yogyakarta, dan KA Malabar relasi Malang-Bandung.
”KAI Daop 8 Surabaya siap mengakomodasi kebutuhan pelanggan yang akan menggunakan kereta jarak jauh dengan menjalankan empat kereta tambahan yang beroperasi pada akhir pekan,” katanya.