Setelah hari raya, harga sejumlah bahan pokok di Kota Denpasar terpantau masih mahal. Bali sedang memasuki musim panen.
Oleh
COKORDA YUDISTIRA M PUTRA
·2 menit baca
DENPASAR, KOMPAS — Harga eceran sejumlah bahan pokok, termasuk beras dan daging serta aneka bumbu, di Pasar Badung, Kota Denpasar, Bali, masih bertahan tinggi, bahkan mengalami kenaikan, pascahari raya. Pemerintah menilai harga-harga bahan pokok masih terjangkau konsumen.
Pembeli di Pasar Badung, Ami (32), mengatakan, harga bumbu, terutama cabai, melonjak, disusul harga bawang merah. ”Sekarang ini belanja bahan dapur rasanya semakin mahal,” kata Ami, yang tinggal di Kecamatan Denpasar Barat, Kota Denpasar, di kawasan Pasar Badung, Kota Denpasar, Selasa (12/3/2024).
Kenaikan harga sejumlah bahan pokok, misalnya cabai merah, bawang merah, dan beberapa bumbu lainnya, diakui sejumlah pedagang di pasar tradisional terbesar di Kota Denpasar itu, terjadi sebelum Galungan pada akhir Februari lalu dan masih terjadi sampai memasuki awal puasa bulan Ramadhan ini.
”Bahkan, sejak tahun baru Imlek yang lalu, harga-harga sudah mulai naik,” ujar Dewi (35), pedagang daging ayam dan bebek di Pasar Badung, Kota Denpasar, Selasa (12/3/2024).
Pedagang daging sapi Putu Agustini mengatakan hal senada dengan Dewi. Agustini menambahkan, kenaikan harga daging sapi potong juga disebabkan belum adanya pasokan daging sapi dari tempat-tempat pemotongan hewan setelah Nyepi yang lalu.
”Hari pertama setelah Nyepi memang belum ada kiriman (daging potong),” kata Agustini, Selasa (12/3/2024). ”Mungkin besok (Rabu) mulai ada pasokan,” ujar Agustini.
Harga daging sapi di Pasar Badung, Kota Denpasar, Selasa (12/3/2024), berkisar Rp 130.000-Rp 140.000 per kilogram. Sebelumnya, harga daging sapi di kisaran Rp 105.000-Rp 115.000 per kg. Sementara itu, harga daging ayam di Pasar Badung pada Selasa (12/3/2024) mencapai Rp 40.000 per kg. Sebelumnya, harga daging ayam di Kota Denpasar dan sekitarnya berada di kisaran Rp 36.000-Rp 37.000 per kg.
Hari pertama setelah Nyepi memang belum ada kiriman.
Adapun harga cabai merah di Pasar Badung, Kota Denpasar, mencapai Rp 70.000 per kg, bawang merah Rp 37.000 per kg, dan tomat Rp 33.000 per kg. Harga aneka bumbu itu diakui pedagang di Pasar Badung naik dibandingkan harga sebelum hari raya.
Begitu pula telur ayam. Menurut Nyoman Wandri (65), kini telur ayam dijual Rp 32.000 per kg atau Rp 2.000 per butir. Telur ayam tersebut berasal dari peternakan di luar Kota Denpasar, antara lain dari Bangli dan Tabanan. ”Sejak (hari raya) Galungan kemarin harganya naik Rp 1.000,” ujar Wandri.
Adapun harga beras medium di Pasar Badung masih sekitar Rp 16.000 per kg, sedangkan harga beras premium sekitar Rp 17.000 kg. Pedagang aneka bahan pokok di Pasar Badung Hasan mengakui harga beras medium ataupun beras premium masih bertahan tinggi lantaran belum ada pasokan dari distributor. ”Ini masih stok kemarin (sebelum Nyepi),” ujar Hasan.
Berdasarkan pencatatan mingguan Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Denpasar, kenaikan harga bahan pokok tersebut disebabkan mekanisme pasar. Dihubungi terpisah, Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Denpasar Ni Nyoman Sri Utari mengatakan, harga-harga bahan pokok tersebut masih dapat dijangkau konsumen meskipun mengalami sedikit kenaikan.
Sementara itu, dalam siaran pers Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Bali, Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Bali I Wayan Sunada menyatakan, Bali akan mengalami panen di sejumlah daerah, antara lain di Tabanan, pada periode Maret dan April ini.
Menurut perkiraan Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Bali, luas area sawah padi di Bali yang akan panen pada Maret dan April mencapai 26.114 hektar. Adapun hasil panennya diperkirakan 163.499 ton gabah kering giling atau setara 102.367 ton beras.