Jasad seorang lelaki ditemukan di jalur puncak Gunung Agung, Bali. Tim SAR gabungan berupaya menurunkan jenazah korban.
Oleh
COKORDA YUDISTIRA M PUTRA
·1 menit baca
DENPASAR, KOMPAS — Seorang pendaki lanjut usia ditemukan tewas di ketinggian 2.833 meter di atas permukaan laut Gunung Agung, Bali, Rabu (13/3/2024). Diduga, pendaki itu naik Gunung Agung seorang diri tanpa pemandu lokal.
Korban disebut bernama Alexander Bimo Haryotedjo (60). Alamat rumahnya di Desa Bongsari, Semarang Barat, Jawa Tengah. Saat ditemukan, korban mengenakan jaket dan celana panjang hitam serta membawa tas hijau.
Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan (SAR) Denpasar I Nyoman Sidakarya mengatakan, informasi keberadaan jenazah didapatkan dari pendaki lain yang turun dari gunung setinggi 3.031 mdpl itu pada Selasa (12/3/2024). Namun, evakuasi tidak bisa langsung dilakukan karena terkendala cuaca buruk.
”Kabut dan angin kencang menjadi tantangan utama. Evakuasi baru dilakukan Rabu pagi,” kata Sidakarya di Denpasar, Rabu siang.
Sidakarya mengatakan, perjalanan mengevakuasi jenazah memerlukan waktu sekitar enam jam. Tim berangkat dari Pos Pengubengan Pura Besakih, Karangasem, menuju lokasi tempa jenazah ditemukan, dan kembali ke tempat yang sama.
Dokumentasi Basarnas Bali menampilkan petugas SAR gabungan menuju lokasi korban, yang berada di jalur puncak Gunung Agung di ketinggian sekitar 2.833 meter di atas permukaan laut, Rabu (13/3/2024).
Sekretaris Pasemetonan Jagabaya (Pasebaya) Gunung Agung, Karangasem, I Wayan Suara Arsana menduga korban mendaki tanpa pemandu. Tidak diketahui kapan korban mulai mendaki gunung.
Suara sangat menyayangkan kejadian ini. Alasannya, sukarelawan Pasebaya Gunung Agung, termasuk para pemandu lokal, sudah mengimbau perihal larangan mendaki ke Gunung Agung untuk sementara waktu.
”Ini terkait adanya upacara keagamaan Tawur Tabuh Gentuh dan Ida Bhatara Turun Kabeh di Pura Agung Besakih,” katanya.
Rangkaian upacara Tawur Tabuh Gentuh dan Ida Bhatara Turun Kabeh di Pura Agung Besakih, Karangasem, sudah dimulai sejak 29 Februari 2024. Puncak upacara Tawur Tabuh Gentuh digelar Minggu (10/3).
Sementara puncak upacara Ida Bhatara Turun Kabeh dilangsungkan pada Minggu (24/3). Terkait pelaksanaan ritual keagamaan tersebut, masyarakat diimbau tidak beraktivitas atau mendaki ke Gunung Agung sampai 14 April 2024.
”Harapannya, pemda di Bali menerjunkan personel untuk berjaga di pintu-pintu akses pendakian ke Gunung Agung dan memberikan dukungan fasilitas bagi para pemandu lokal, yang turut menjaga akses pendakian ke Gunung Agung,” katanya.