Presiden Akan Tambah Ruang RSUD Sibuhuan, Ketiadaan Dokter Spesialis Urusan Menkes
RSUD Sibuhuan Padang Lawas kekurangan ruangan untuk pelayanan. Pemerintah berjanji menambahkannya.
Oleh
NINA SUSILO
·2 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Pemerintah akan menambah ruangan pada Rumah Sakit Umum Daerah Sibuhuan di Kabupaten Padang Lawas, Sumatera Utara, Namun, kebutuhan dokter spesialis di rumah sakit itu masih kurang. Dari 17 dokter yang ada, belum ada dokter spesialis jantung dan stroke. Karena itu, perlu intervensi pemerintah.
Intervensi akan dilakukan setelah Presiden Joko Widodo meninjau layanan kesehatan di RSUD Sibuhuan, Jumat (15/3/2024).
Peninjauan fasilitas dan layanan kesehatan di RSUD Sibuhuan menjadi agenda pertama Presiden Jokowi dalam kunjungan kerja hari kedua di Sumatera Utara. Kunjungan ini, menurut Presiden, untuk memastikan layanan kesehatan optimal untuk masyarakat. Proses pelayanan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan juga sekaligus diperhatikan.
”Saya ingin memastikan pelayanan rumah sakit di sini baik dan saya lihat tadi di pendaftaran BPJS semuanya berjalan cepat,” katanya kepada wartawan seusai peninjauan.
Dalam peninjauan ini, Presiden disertai Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, Kepala Badan Pangan Nasional Arief Prasetyo Adi, dan Penjabat Gubernur Sumut Hassanudin, serta Penjabat Bupati Padang Lawas Edy Junaedi.
Saya ingin memastikan pelayanan rumah sakit di sini baik dan saya lihat tadi di pendaftaran BPJS semuanya berjalan cepat.
Di RSUD Sibuhuan terdapat 17 dokter spesialis. Karena itu, Presiden Jokowi mengapresiasi keberadaan dokter spesialis di RSUD ini. Standar jumlah dokter spesialis di RSUD sebanyak 7 orang.
Untuk (menangani penyakit) jantung dan stroke, mungkin diperlukan (dokter spesialis jantung dan saraf) tetapi biar Pak Menkes (Menteri Kesehatan) yang itu (menangani).
Kendati demikian, belum ada dokter spesialis jantung dan saraf. ”Untuk (menangani penyakit) jantung dan stroke, mungkin diperlukan (dokter spesialis jantung dan saraf) tetapi biar Pak Menkes (Menteri Kesehatan) yang itu (menangani),” kata Presiden.
Selain itu, alat kesehatan dinilai cukup banyak. Namun, masih diperlukan alat CT scan, mamograf, dan alat kemoterapi.
Gedung RSUD juga dinilai masih kurang memadai. Masih ada kekurangan ruangan pelayanan kesehatan di RSUD Sibuhuan.
”(Kekurangan ruang) Ini akan kita perbaiki, kita bangun, kita intervensi,” kata Presiden.
Apresiasi masyarakat
Layanan kesehatan melalui BPJS Kesehatan diapresiasi masyarakat. Dua pasien yang berada di RSUD Sibuhuan, Indah Simanjuntak dan Agnes Situmorang, misalnya, menilai sistem ini sangat membantu terutama dalam meringankan biaya kesehatan masyarakat.
”Berobat ke swasta lebih mahal, sementara obat dan pelayanannya sama,” ujar Indah yang berharap layanan kesehatan ini dilanjutkan.
Berobat ke swasta lebih mahal, sementara obat dan pelayanannya sama.
Agnes menambahkan, layanan kesehatan ini perlu lebih merata dan bisa dirasakan semua masyarakat.
Sementara itu, pasien lain, Yudha, yang sudah lebih dari lima tahun menjadi peserta BPJS Kesehatan, menilai layanan cepat. ”Waktu tunggu dan antrean masih cepat. Dari loket ke poli, cepat dan enggak ada biaya lagi,” ujarnya.
Sering-sering ke sini. Untuk pemimpin selanjutnya, (harap) lebih ada perhatian ke daerah ini.
Dia pun gembira Presiden Jokowi menyambangi Padang Lawas serta mengecek layanan kesehatan di RSUD Sibuhuan. ”Sering-sering ke sini. Untuk pemimpin selanjutnya, (harap) lebih ada perhatian ke daerah ini,” tambahnya.
Ketersediaan beras
Pada hari kedua kunjungan kerja di Sumut, Presiden ke Padang Lawas dan Kabupaten Labuhanbatu. Di Padang Lawas, selain ke RSUD Sibuhuan, Presiden juga meninjau persediaan beras dan menyerahkan bantuan pangan.
Adapun di Kabupaten Labuhanbatu, Presiden mengecek bahan pangan pokok di Pasar Gelugur Rantauprapat dan meninjau persediaan beras serta menyerahkan bantuan pangan.
Beras yang SPHP Bulog, stoknya ada. Harganya Rp 57.000 untuk 5 kilogram. Kemudian beras lokal medium, harga masih di Rp 12.800 per kg. Saya kira dibandingkan provinsi yang lain masih baik.
Sehari sebelumnya, Presiden Jokowi menyambangi Kota Tanjungbalai dan meresmikan jalan-jalan daerah yang diperbaiki dengan APBN. Perbaikan jalan yang dilakukan melalui program Inpres Jalan Daerah (IJD) ini yang diresmikan kemarin terdapat di 30 ruas jalan dan sepanjang 209 kilometer di 18 kabupaten/kota. Untuk perbaikan ini, alokasi anggaran di APBN yang digunakan sebesar Rp 868 miliar.
Selain meresmikan jalan daerah yang rampung diperbaiki, Presiden juga mengunjungi Pasar Kawat, Kota Tanjungbalai. Di sini, Presiden mengecek ketersediaan bahan pokok berikut harganya, terutama beras. ”Beras yang SPHP Bulog, stoknya ada. Harganya Rp 57.000 untuk 5 kilogram. Kemudian beras lokal medium, harga masih di Rp 12.800 per kg. Saya kira dibandingkan provinsi yang lain masih baik,” ujar Presiden seusai peninjauan.
Kendati demikian, ada kenaikan harga cabai di Pasar Gelugur ini. Namun, Presiden meyakini, stabilitas harga bisa dikendalikan.