Lawatan Wapres ke Kendari, Ekonomi Syariah untuk Pariwisata dan Dunia Usaha
Wapres Ma’ruf Amin dijadwalkan ke Kendari pada Rabu (20/3/2024). Lawatan ini bersamaan dengan penetapan hasil pemilu.
Oleh
SAIFUL RIJAL YUNUS
·2 menit baca
KENDARI, KOMPAS — Wakil Presiden RI Ma’ruf Amin dipastikan bakal menghadiri pengukuhan Komite Daerah Ekonomi dan Keuangan Syariah Sulawesi Tenggara di Kendari, Rabu (20/3/2024). Lawatan itu sekaligus hendak mendorong pengembangan ekonomi syariah di berbagai bidang.
Penjabat Gubernur Sultra Andap Budhi Revianto menyampaikan, Wapres dijadwalkan akan tiba di Kendari pada Rabu sore. Sejumlah persiapan telah dilakukan seiring kunjungan itu.
”Beliau akan hadir dalam pengukuhan Komite Daerah Ekonomi dan Keuangan Syariah Sultra. Hal ini penting untuk pengembangan daerah, termasuk juga untuk fokus utama untuk kami ke depannya,” kata Andap, Selasa (19/3/2024).
Ekonomi syariah, ia melanjutkan, bisa dikembangkan dalam berbagai hal. Potensi di sektor ini begitu besar dan harus terus didorong untuk dikembangkan. Baik itu di sektor pengembangan usaha, pariwisata, maupun lainnya.
Tugas pemerintah daerah, sambungnya, adalah menangkap potensi tersebut dan mengaplikasikan dalam program. Dengan begitu, sebuah kebijakan bisa berdampak luas, khususnya untuk kesejahteraan masyarakat.
”Yang penting ada road map-nya dulu. Kita harus tahu mau bikin apa, tahu tujuannya ke mana. Dan potensi di ekonomi syariah sangat potensial untuk didorong di daerah,” ujarnya.
Lawatan Wapres ini juga bersamaan dengan penetapan hasil rekapitulasi Pemilu 2024. Pada Rabu, KPU akan menetapkan hasil pemilu legislatif dan Pilpres 2024.
Wapres Ma’ruf Amin bukan kali ini saja berkunjung ke Sultra. Pada 2022, ia berkunjung dengan sejumlah agenda. Selain bantuan sosial kepada warga Kendari, Wapres juga meletakan batu pertama kawasan industri Nusantara Industri Sejati (NIS) di Konawe Utara.
Perusahaan ini, menurut rencana, akan membangun smelter dengan teknologi Rotary Kiln-Electris Furnice (RKEF) dengan kapasitas 500.000 ton feronikel per tahun, dengan kadar nikel 10-12 persen. Smelter ini akan dibangun dengan menggunakan luas area tahap pertama, yaitu 375 hektar di Kecamatan Motui, Konawe Utara. Hingga saat ini, kawasan tersebut belum tuntas terbangun. Salah satu permasalahan adalah izin di dalam kawasan.
Pada Selasa siang, apel gabungan tim pengamanan berlangsung di Kendari. Apel tersebut dipimpin oleh Kepala Staf Korem 143/HO Kolonel (Inf) Singgih Pambudi Arinto.
Menurut Singgih, apel gelar pasukan ini untuk memastikan kesiapan pasukan TNI/Polri serta jajaran lainnya yang akan bertugas untuk mengamankan kunjungan kerja Wapres RI. Semua personel diharapkan segera memetakan daerah-daerah yang perlu mendapat pengamanan maksimal.