Partai Lokal Kuasai Parlemen Aceh, PKB Ukir Sejarah
Kemenangan partai eks kombatan di Aceh menunjukkan nasionalisme kedaerahan masih kental.
BANDA ACEH, KOMPAS — Partai lokal eks Gerakan Aceh Merdeka, yakni Partai Aceh, kembali memenangi Pemilu Legislatif 2024-2029 dengan meraih kursi terbanyak di parlemen tingkat provinsi. Sementara Partai Kebangkitan Bangsa untuk pertama kali mendapatkan kursi pimpinan Dewan Perwakilan Rakyat Aceh.
Hasil rekapitulasi suara Pemilu 2024 mencatat Partai Aceh memperoleh 22 kursi dari 81 kursi yang tersedia di DPR Aceh. Perolehan kursi Partai Aceh periode ini lebih banyak empat kursi dibandingkan periode 2019-2024.
Juru bicara Partai Aceh, Nurzahri, yang dihubungi, Selasa (19/3/2024), mengatakan, target menang tercapai, tetapi keinginan menguasai 50 persen tidak terwujud. Meski demikian, ini periode keempat Partai Aceh menguasai parlemen Provinsi Aceh.
”Pada Pemilu 2009 kami menang telak. Saat itu warga Aceh sedang euforia politik pascadamai. Pada pemilu selanjutnya suara kami turun, tetapi sekarang kembali naik,” kata Nurzahri.
Baca juga: Pertaruhan Partai Politik Lokal Aceh pada Pemilu 2024
Pendirian partai lokal di Aceh merupakan salah satu butir perjanjian perdamaian antara Gerakan Aceh Merdeka (GAM) dan Pemerintah Republik Indonesia. Partai Aceh menjadi wadah politik bagi para eks GAM. Partai lokal hanya dapat mengikuti pemilu legislatif dan pilkada pada level kabupaten dan Provinsi Aceh.
Nurzahri menambahkan, pada Pemilu 2019, Partai Aceh hanya mendapatkan 18 kursi di DPR Aceh. Meski masih menjadi pemenang, perolehan suara turun dibandingkan Pemilu 2009 sebanyak 29 kursi dan 2014 sebanyak 33 kursi. Beranjak dari kondisi itu, mereka melakukan perubahan strategi agar pada Pemilu 2024 perolehan kursi naik.
”Kami meminta kader-kader terbaik, seperti mantan kepala daerah, untuk maju di pileg, beberapa menang. Kehadiran mereka mendongkrak suara untuk partai,” kata Nurzahri.
Mantan Wali Kota Sabang Nazaruddin menang di daerah pemilihan I dan eks Bupati Pidie Jaya Aiyub Abbas menang di dapil II. Bukan hanya itu, Partai Aceh membuka memberikan peluang kepada tokoh-tokoh di luar partai untuk maju melalui Partai Aceh.
Nurzahri mengatakan, kemenangan ini membuat mereka semakin percaya diri untuk menghadapi Pilkada Aceh pada November 2024. Ketua Umum Partai Aceh Muzakir Manaf diisukan akan kembali maju sebagai calon Gubernur Aceh. Muzakir Manaf merupakan wakil Gubernur Aceh periode 2012-2017. Pada pilkada 2017, Muzakir mencalonkan diri sebagai calon gubernur, tetapi kalah.
Baca juga: Partai Politik Lokal Meneguhkan Demokrasi di Aceh
Meski memenangkan pemilu tingkat provinsi, Partai Aceh banyak kehilangan kursi pada level kabupaten/kota. Misalnya, di DPRD Kota Banda Aceh, mereka tidak mendapatkan satu kursi pun.
”Ada kabupaten/kota yang sama sekali tidak ada kursi. Ini jadi PR besar bagi untuk evaluasi,” kata Nurzahri.
Selain Partai Aceh, terdapat partai lokal lain yang mengikuti Pemilu 2024 yakni Partai Adil Sejahtera (PAS) dan Partai Generasi Atjeh Beusaboh Thaat dan Taqwa (Gabthat), Partai Darul Aceh (PDA), dan Partai Nanggroe Aceh (PNA), dan Partai Soliditas Rakyat Aceh (Sira).
Untuk mengisi parlemen tingkat provinsi, PAS mendapatkan 3 kursi, PDA 1 kursi, dan PNA 1 kursi. Sementara Partai Gabthat dan Partai Sira tidak berhasil mendapatkan kursi.
PKB melejit
Hasil Pemilu 2024 di Aceh juga memberikan kejutan dengan melejitnya suara yang diraih oleh PKB. Baru pertama pascareformasi PKB mendapatkan kursi wakil ketua DPR Aceh.
Ketua PKB Provinsi Aceh Irmawan mengatakan, capaian mereka pada Pemilu 2024 di luar ekspektasi. PKB mendapatkan 9 kursi sehingga dapat membentuk satu fraksi penuh. Bukan hanya itu, PKB juga berhak atas kursi wakil ketua DPR Aceh periode 2024-2029.
”Dari 10 daerah pemilihan, hanya satu dapil yang tidak mendapatkan kursi. Kami sangat bersyukur dan berterima kasih kepada warga Aceh,” kata Irmawan.
Baca juga: Rekrut Eks Kepala Daerah, Partai Aceh Targetkan Kuasai 50 Persen Kursi DPR Aceh
Irmawan mengatakan, PKB mendapatkan berkah atas pilpres. Majunya ketua umum mereka, yakni Muhaimin Iskandar, sebagai calon wakil presiden berpasangan dengan Anies Baswedan, membuat PKB semakin populer.
Aceh menjadi lumbung suara bagi pasangan Anies dan Muhaimin dengan perolehan 2,3 juta suara atau 73,5 persen. Secara persentase, Aceh menjadi provinsi kemenangan terbesar bagi pasangan yang diusung Nasdem, PKB, dan PKS ini.
Irmawan mengatakan, bukan hanya level provinsi, PKB juga melejit di level kabupaten dan DPR RI. Mereka mendapatkan kursi di semua kabupaten dan beberapa di antaranya berhasil mengamankan kursi wakil ketua DPRD.
Sementara di level nasional atau DPR RI, PKB memperoleh dua kursi dari 13 kursi yang tersedia. Terjadi peningkatan perolehan suara yang signifikan. Irmawan sendiri menjadi caleg dengan perolehan suara terbanyak di Dapil Aceh 1.
PKB mendapatkan 9 kursi sehingga dapat membentuk satu fraksi penuh. Bukan hanya itu, PKB juga berhak atas kursi wakil ketua DPR Aceh periode 2024-2029.
Kemenangan ini membuat PKB mulai melirik untuk ambil bagian dalam Pilkada Aceh 2024 yang digelar November. ”Nilai tawar kami sudah tinggi. Kami memiliki potensi untuk mencalonkan minimal wakil gubernur,” kata Irmawan.
Bukan hanya PKB, Nasdem juga mendapatkan penambahan kursi di DPR Aceh dari dua kursi pada Pemilu 2019 menjadi 10 kursi pada Pemilu 2024. Nasdem sudah dipastikan mendapatkan jatah wakil ketua DPR Aceh 2024-2029. Pilpres memberikan keuntungan bagi PKB dan Nasdem.
Sementara itu, PKS yang periode sebelumnya mendapatkan enam kursi, tahun ini justru hanya memperoleh empat kursi. Partai Amanat Nasional, Demokrat, dan Gerindra juga kehilangan beberapa kursi dibandingkan periode lalu.
Baca juga: 16 Tahun Tidak Tergantikan, Muzakir Manaf Kembali Pimpin Partai Aceh
Dosen Ilmu Politik Universitas Abulyatama Aceh Besar, Usman Lamreung, mengatakan, Partai Aceh masih mendominasi politik lokal di Aceh. Partai eks kombatan itu mampu mempertahankan eksistensinya sejak pertama mengikuti Pemilu 2009.
”Ini terobosan yang dilakukan Partai Aceh. Mereka melakukan reformasi internal dengan mendorong kader-kader terbaik menjadi caleg seperti mantan kepala daerah dan petahana,” kata Usman.
Usman menambahkan, kemenangan itu memperlihatkan bahwa warga Aceh masih percaya kepada partai lokal untuk memperjuangkan aspirasinya. Kemenangan itu membuka peluang besar bagi Partai Aceh untuk memenangkan pertarungan Pilkada 2024.