Gempa bumi M 3,5 menggetarkan sebagian Karangasem, Bali, Minggu malam. Dampak gempa dirasakan, tetapi nihil kerusakan.
Oleh
COKORDA YUDISTIRA M PUTRA
·2 menit baca
DENPASAR, KOMPAS — Gempa bumi berkekuatan M 3,5 menggetarkan wilayah timur laut Kabupaten Karangasem, Bali, Minggu (24/3/2024) pukul 21.19 Wita. Lindu yang berpusat di wilayah perairan sekitar Kubu, Karangasem, dan getarannya dirasakan sampai ke sejumlah wilayah lain di Karangasem itu dinyatakan sebagai gempa bumi dangkal akibat aktivitas sesar lokal.
Keterangan awal Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyebutkan, gempa bumi di timur laut Karangasem, Minggu (24/3/2024) malam, adalah gempa tektonik. Episenter gempa terletak pada koordinat 8,22 derajat Lintang Selatan dan 115,61 derajat Bujur Timur dengan kedalaman 10 kilometer. Lokasi gempa berada di laut, yakni sekitar 17 kilometer timur laut Karangasem.
Berselang sekitar 1 menit kemudian, pada pukul 21.20 Wita, sebuah gempa bumi lain dengan kekuatan M 3,2 terjadi juga di perairan timur laut Karangasem. Episentrer gempa bumi kali ini berada sejauh 13 kilometer di laut dengan kedalaman 10 kilometer.
Akan tetapi, menurut keterangan BMKG, kejadian gempa bumi bermagnitudo 3,5 dirasakan masyarakat di sebagian wilayah Karangasem. Analisis BMKG menyebutkan, berdasarkan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa bumi dengan skala M 3,5 pada Minggu malam itu merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat aktivitas sesar lokal.
Sekretaris Pasemetonan Jagabaya (Pasebaya) Gunung Agung, Karangasem, I Wayan Suara Arsana mengatakan, dampak gempa bumi di perairan timur laut Karangasem itu juga dirasakan sampai wilayah Kecamatan Selat, Karangasem, meski sangat ringan. ”Dari informasi radio (sukarelawan) Lingkar Agung, di Kecamatan Kubu dirasakan cukup keras,” kata Suara Arsana, yang dihubungi dari Kota Denpasar, Minggu (24/3/2024) malam.
Analisis BMKG menyebutkan, dampak gempa bumi berkekuatan M 3,5 di perairan timur laut Karangasem, Minggu (24/3/2024) malam, dirasakan masyarakat di sebagian wilayah Karangasem berupa getaran dan benda-benda yang bergoyang.
Berdasarkan pengukuran intensitas, dampak gempa bumi M 3,5 tersebut berada di skala II Modified Mercalli Intensity (MMI) dengan potensi dampak kerusakannya nihil. Hasil pemodelan menunjukkan gempa bumi tersebut tidak berpotensi tsunami. BMKG juga mencatat satu kali gempa bumi susulan (aftershock), yakni gempa berkekuatan M 3,2 pada Minggu malam itu.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Bali I Made Rentin mengungkapkan, laporan awal dari BPBD Kabupaten Karangasem setelah gempa bumi menyebutkan dampak gempa bumi tersebut masih nihil. Getaran akibat gempa bumi dilaporkan dirasakan di beberapa wilayah di Karangasem. ”Sejauh ini, (dampak gempa bumi) masih nihil,” kata Rentin, yang dihubungi pada Minggu malam.