Longsor di Bandung Barat, Sembilan Warga Tertimbun
Longsor terjadi di salah satu desa di Bandung Barat pada Minggu malam. Sembilan warga belum ditemukan hingga kini.
Oleh
FABIO MARIA LOPES COSTA
·2 menit baca
BANDUNG, KOMPAS — Bencana banjir dan longsor menerjang dua desa di Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat, Minggu malam. Bencana ini menyebabkan puluhan rumah terdampak dan sembilan warga belum ditemukan hingga Senin (25/3/2024).
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bandung Barat, Meidi, saat dihubungi mengatakan, dua desa yang terdampak bencana berada di Kecamatan Cipongkor. Desa yang terdampak longsor adalah Cibenda, sedangkan desa yang terdampak banjir adalah Sirnagalih.
Ia memaparkan, sembilan warga Cibenda belum ditemukan hingga kini. Longsor mengakibatkan 30 rumah rusak berat dan 99 keluarga terdampak.
Adapun identitas sembilan warga yang belum ditemukan adalah Encep (60), Dadi (55), Eras (53), Aam (50), Opin (45), Sifa (9), Diki Saputra (4 ), Nabila Destiani (4), dan Aji (2).
Sebanyak 270 warga mengungsi akibat longsor di Desa Cibenda. Mereka mengungsi ke SD Negeri Padakati dan Gedung Olahraga Desa Cibenda.
”Banjir di Sirnagalih telah surut. Sementara longsor di Cibenda mengakibatkan puluhan rumah rusak berat dan ratusan warga mengungsi ke rumah,” ujar Meidi.
Ia menuturkan, pemicu longsor ialah hujan deras yang terjadi di Kecamatan Cipongkor pada Minggu (24/3/2024), yang berlangsung selama dua jam. Hujan terjadi dari pukul 21.00 hingga 23.00.
Ia menambahkan, BPBD Bandung Barat telah mendirikan posko darurat di halaman SD Padakati. Adapun kebutuhan mendesak yang dibutuhkan para pengungsi antara lain paket sembako, selimut, dan kasur.
”Kami akan mendirikan dapur umum untuk memasok bantuan makanan bagi para pengungsi. Kondisi cuaca saat ini telah cerah,” ujar Meidi.
Sementara itu, Hadi Rahmat Hardjasasmita dari Humas Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jawa Barat mengatakan, BPBD Provinsi Jawa Barat akan berkoordinasi dengan BPBD Bandung Barat untuk mendata lokasi yang terdampak. ”Kami telah mengirimkan tim untuk melakukan pendampingan BPBD Bandung Barat di lokasi,” tuturnya.
Diperkirakan terdapat potensi hujan yang dapat disertai kilat dan angin kencang di empat wilayah Jawa Barat dalam tiga hari ke depan. Empat daerah ini adalah Kota Bekasi, Kota Bogor, Kabupaten Bogor, dan Kabupaten Bandung Barat.
Kepala Stasiun Geofisika Kelas I Bandung Teguh Rahayu mengungkapkan, berdasarkan interpretasi citra radar, terpantau adanya pertumbuhan awan di wilayah Bandung Barat yang berbatasan dengan wilayah Cianjur pada pukul 19.07 WIB. Kemudian, awan meluas ke arah timur di wilayah Rongga pada pukul 19.23 hingga 21.07.
”Kondisi tersebut mengindikasikan adanya hujan sedang dengan durasi yang cukup lama di wilayah yang terdampak,” ungkap Teguh.
Ia menuturkan, diperkirakan terdapat potensi hujan yang dapat disertai kilat dan angin kencang di empat wilayah Jawa Barat dalam tiga hari ke depan. Empat daerah ini adalah Kota Bekasi, Kota Bogor, Kabupaten Bogor, dan Kabupaten Bandung Barat.
”Potensi hujan yang disertai kilat dan angin kencang dapat terjadi pada skala lokal dan durasi singkat antara siang hingga menjelang dini hari,” ujar Teguh.