35.658 Tiket Kereta Lebaran dari Malang Ludes Terjual
Lebih dari 35.000 tiket kereta dari Malang telah terpesan untuk masa angkutan Lebaran 2024.
Oleh
DEFRI WERDIONO
·3 menit baca
MALANG, KOMPAS — Dua pekan menjelang Lebaran, jumlah tiket kereta api masa angkutan Lebaran dari Stasiun Malang, Jawa Timur, telah terjual lebih dari 35.658 lembar. Selama masa angkutan Lebaran, Stasiun Malang akan memberangkatkan 12 kereta jarak jauh, yakni 8 kereta reguler dan 4 kereta tambahan.
Untuk arus mudik 31 Maret-9 April terjual 20.381 tiket dengan pemesanan terbanyak 5-8 April, yakni rata-rata 3.500 penumpang per hari. Sementara pada arus balik terjual 13.113 tiket dengan pemesanan terbanyak 12-16 April, yakni rata-rata 1.700 penumpang per hari.
Manajer Humas PT Kereta Api Indonesia Daerah Operasi 8 Surabaya Luqman Arif mengatakan, ada 6.333 tempat duduk yang disiapkan dari Malang per hari pada masa angkutan Lebaran 31 Maret-21 April.
”Tujuan favorit masih Jakarta, Bandung, Yogyakarta, termasuk yang ke arah timur Banyuwangi dan Jember,” ujarnya di sela-sela peluncuran Kereta Api Majapahit generasi baru berbahan stainless steel relasi Malang-Pasar Senen, Senin (25/3/2024) malam, di Stasiun Malang.
Penggantian gerbong dilakukan untuk meningkatkan pelayanan terkait tingginya okupansi. Berbeda dengan sebelumnya, tampilan eksterior kereta ekonomi plus berbahan stainless steel ini dinilai lebih nyaman.
Sebelumnya, ada tujuh gerbong berkapasitas 80 tempat duduk dengan formasi 2-2 berhadapan/searah dengan kapasitas 560 tempat duduk. Saat ini ada delapan gerbong dengan kapasitas 576 tempat duduk. Kereta baru buatan PT Industri Kereta Api ini juga memiliki fitur yang lebih maju, seperti USB charger port, stop kontak, dan jenis kursi yang bisa diatur.
Disinggung soal prediksi kenaikan jumlah penumpang, Luqman menjelaskan, untuk seluruh wilayah Daop 8, jumlah penumpang diperkirakan naik 6 persen dibandingkan Lebaran tahun sebelumnya.
Ada beberapa faktor yang memengaruhi, mulai dari situasi yang kian membaik (tidak ada persyaratan khusus seperti saat pandemi) hingga penambahan jumlah kereta.
”Tahun lalu di Daop 8 ada penambahan tujuh kereta, sedangkan sekarang 11 kereta. Artinya, kursi yang tersedia semakin banyak. Selain itu, sekarang masyarakat juga tidak perlu persyaratan khusus jika ingin naik,” katanya.
Untuk melayani penumpang dari Malang, ada penambahan empat kereta selama Lebaran, yaitu Arjuno Ekspres relasi Malang-Surabaya Gubeng, Gajayana Tambahan Malang-Gambir, Malioboro Ekspres relasi Malang-Purwokerto, dan Malabar pagi relasi Malang-Bandung.
Selain itu, KAI Daop 8 juga menyiapkan 59 lokomotif siap beroperasi. Pemeriksaan dan perawatan komponen lokomotif dilakukan untuk menjamin keandalan lokomotif pada masa angkutan Lebaran.
Ruli (21), salah satu calon penumpang Kereta Majapahit, mengatakan, dirinya dan keluarga sudah mengantongi tiket Malang-Jakarta dan sebaliknya pada masa angkutan Lebaran. Dia berangkat ke Jakarta pada 5 April dan kembali ke Malang 12 April.
”Pakai Majapahit. Tahun-tahun sebelumnya juga memakai kereta ini untuk mudik. Sejauh ini tidak ada kesulitan untuk memesan, jumlah tiket masih banyak,” ujarnya saat hendak naik kereta yang sama ke Blitar. Dia memilih kereta karena nyaman dan bebas macet.
PT KAI Daop 8 telah mencermati sejumlah lokasi rawan bencana karena curah hujan masih tinggi. Lokasi yang diantisipasi antara lain di daerah Poggajih-Wlingi di Blitar yang rawan longsor serta Jembatan Jodipan di Kota Malang.
Sementara itu, untuk menjamin kelancaran selama arus mudik dan balik, PT KAI Daop 8 telah mencermati sejumlah lokasi rawan bencana karena curah hujan masih tinggi. Lokasi yang diantisipasi antara lain di daerah Poggajih-Wlingi di Blitar yang rawan longsor serta Jembatan Jodipan di Kota Malang.
”Untuk daerah yang rawan longsor, kami memperkuat tebing dengan rumput vetiver. Kami juga menyiagakan peralatan di Wlingi. Sedangkan Jembatan Jodipan masuk daerah pantauan khusus, ada petugas yang mengawasi kondisi arus sungai di bawahnya jika hujan deras,” kata Luqman.
Ia menambahkan, pihaknya juga menyiapkan sarana penolong jika terjadi gangguan perjalanan kereta berupa kereta penolong yang dilengkapi peralatan teknis dan pertolongan pertama pada kecelakaan.
Sarana penolong ditempatkan di lokasi strategis, yakni Depo Malang, Depo Sidotopo, dan Depo Surabaya Pasar Turi.