Bandung Barat Tanggap Darurat, Tujuh Korban Longsor Belum Ditemukan
Tim SAR gabungan menemukan tiga jenazah dari 10 korban tertimbun longsoran tanah di Bandung Barat.
Oleh
FABIO MARIA LOPES COSTA
·2 menit baca
BANDUNG, KOMPAS — Pemerintah Kabupaten Bandung Barat menetapkan status tanggap darurat pascabencana longsor selama 14 hari di Kampung Gintung, Desa Cibenda, Kecamatan Cipongkor, Minggu (24/3/2024) malam. Tim SAR gabungan telah menemukan tiga jenazah dari 10 korban yang tertimbun longsoran tanah pada Selasa (26/3/2024).
”Tiga jenazah yang ditemukan terdiri dari dua perempuan dan satu laki-laki. Semua jenazah telah dibawa ke Rumah Sakit Umum Daerah Cililin,” kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bandung Barat Meidi.
Meidi memaparkan, penetapan status tanggap darurat terhitung sejak Senin (25/3/2024). Upaya ini agar proses penanganan para korban bencana lebih terfokus.
Ia pun menuturkan, upaya pencarian warga yang tertimbun longsor di Kampung Gintung oleh tim SAR gabungan sudah terlaksana pada Selasa sejak pukul 07.00. Upaya pencarian melibatkan lebih dari 200 personel gabungan Polri, SAR Bandung, BPBD Jawa Barat, dan BPBD Bandung Barat.
Diketahui identitas 10 warga yang belum ditemukan adalah Encep (60), Dadi (55) Eras (53), Aam (50), Opin (45), Lastri 32 tahun, Sifa (9) Diki Saputra (4), Nabila Destiani (4), dan Aji (2).
Pemicu longsor karena hujan deras yang melanda Kecamatan Cipongkor selama dua jam. Hujan terjadi dari pukul 21.00 hingga pukul 23.00.
Dari pendataan sementara, longsor di Kampung Gintung mengakibatkan tiga orang terluka. Selain itu, 30 rumah rusak berat hingga ringan, 2 sekolah dan 2 mushala terdampak.
Sebanyak 436 warga mengungsi akibat longsor di Kampung Gintung. Mereka mengungsi ke SD Negeri Padakati dan Gedung Olahraga Desa Cibenda.
”Kami telah menyalurkan bantuan makanan serta barang kebutuhan bagi ibu dan anak. Dapur umum bagi para pengungsi juga telah disiapkan,” tuturnya.
Ia menambahkan, terdapat kendala dalam proses evakuasi para korban yang tertimbun longsor. Alat berat tidak dapat masuk ke lokasi longsor karena kondisi medan berlumpur dan daerah tebing dengan kemiringan 40 derajat.
Tiga jenazah yang ditemukan terdiri dari dua perempuan dan satu laki-laki. Semua jenazah telah dibawa ke Rumah Sakit Umum Daerah Cililin.
”Tim SAR gabungan menggunakan alat pompa alkon untuk mencari korban. Selain itu, mereka juga menggunakan sekop,” ujarnya.
Kepala Seksi Operasi dan Siaga SAR Bandung Supriono mengatakan, tiga jenazah yang ditemukan terdiri dari dua anak-anak dan seorang perempuan dewasa. Jenazah pertama ditemukan pukul 11.54, jenazah kedua pukul 12.23 dan jenazah ketiga pukul 12.56.
”Kami mengerahkan 30 personel dan dibantu 10 personel dari Basarnas untuk mencari korban yang tertimbun longsor,” ujar Supriono.
Kepala Bidang Humas Polda Jawa Barat Komisaris Besar Jules Abast menyatakan, pihaknya menerjunkan sekitar 100 personel dari Polres Cimahi dan Brimob untuk membantu proses pencarian para korban.
”Kami juga menerjunkan dua anjing pelacak dari Polres Cimahi untuk membantu tim SAR gabungan menemukan para korban,” kata Jules.