Resmikan Infrastruktur, Presiden Jokowi Kenang Masa Sulit Gempa Palu
Fasilitas layanan kesehatan dan infrastruktur lain untuk mobilitas sangat menentukan dalam kondisi darurat.
Oleh
NINA SUSILO
·3 menit baca
Presiden Joko Widodo mengingat tsunami dan gempa dahsyat bermagnitudo 7,4 yang mengguncang Kota Palu, Donggala, dan sejumlah daerah lain di Sulawesi Tengah pada 28 September 2018. Gempa, tsunami, dan likuefaksi membuat banyak sekali bangunan rusak, termasuk Bandara Mutiara SIS Al Jufri di Kota Palu.
”Kerusakan Bandara Mutiara SIS Al Jufri betul-betul sangat berat saat itu. Runway dan terminalnya rusak,” kenang Presiden saat meresmikan Bandara Mutiara SIS Al Jufri yang rampung direhabilitasi dan direkonstruksi, Selasa (26/3/2024).
Presiden Jokowi menambahkan, saat gempa, bisa dirasakan betul betapa pentingnya peran sebuah bandara untuk mobilitas logistik ataupun penumpang. ”Saya ingat, mau mengirimkan bantuan saja tidak bisa masuk karena bandara tidak bisa dipakai saat itu (karena rusak),” ujarnya.
Presiden pun gembira Bandara Mutiara SIS Al Jufri yang dibangun kembali sejak 2020 sudah selesai pada 2023. Kini bandara itu memiliki landas pacu (runway) sepanjang 2.510 x 45 meter. Pesawat terbesar yang bisa mendarat di bandara ini adalah Boeing 737-900ER.
Adapun terminal di bandara ini seluas 19.476 meter persegi dan bisa menampung tiga juta penumpang per tahun. Rehabilitasi dan rekonstruksi yang memakan anggaran Rp 567 miliar ini dibiayai Bank Pembangunan Asia (ADB).
Dengan landas pacu ini, kata Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi dalam laporannya, Palu sudah memiliki fasilitas ketika menjadi penyedia (feeder supplier) bagi Ibu Kota Nusantara (IKN).
Kepala Unit Penyelenggara Bandar Udara Mutiara SIS Al Jufri Rudi Richardo menambahkan, proyek rehabilitasi dan rekonstruksi bandara tersebut tidak hanya membangun kembali fasilitas terdampak gempa. ”Tapi, juga tentang membangun kembali semangat dan harapan bagi masyarakat setempat,” kata Rudi, akhir pekan lalu, pada situs Kementerian Perhubungan.
Dalam kesempatan ini Presiden juga meresmikan Bandara Banggai Laut Sulteng, Bandara Bolaang Mongondow di Sulawesi Utara, serta Bandara Taman Bung Karno di Kabupaten Siau Tagulandang Biaro (Sitaro) Sulut.
Bandara Banggai Laut diperbaiki dengan biaya Rp 276 miliar, Bandara Bolaang Mongondow dengan alokasi Rp 391 miliar, dan Bandara Taman Bung Karno Rp 599 miliar.
Bandara Banggai Laut memiliki landas pacu sepanjang 1.200 meter dan luas terminal 1.400 meter persegi. Adapun Bandara Bolaang Mongondow dan Bandara Taman Bung Karno memiliki landas pacu masing-masing 1.600 meter dan 1.400 meter. Terminal Bandara Bolaang Mongondow seluas 993 meter persegi, sedangkan di Bandara Taman Bung Karno 600 meter persegi.
Hunian tetap
Kenangan pahit gempa Palu juga menjadi pengingat saat Presiden Jokowi meresmikan salah satu fasilitas di Rumah Sakit Umum Daerah Anutapura Palu, yakni Gedung Anutapura Medical Center.
Gempa yang mengakibatkan 4.340 orang meninggal, 175.000 orang mengungsi, dan 68.000 rumah rusak tersebut mengakibatkan kerugian sekitar Rp 15 triliun. Untuk memulihkan kondisi, saat itu diterbitkan Instruksi Presiden Nomor 8 Tahun 2022 tentang Penuntasan Rehabilitasi dan Rekonstruksi Pascabencana di Provinsi Sulawesi Tengah. Inpres ini berakhir Desember 2024.
”Dengan kerja keras dari berbagai pihak, hari ini dikatakan fasilitas publik seperti jalan, jembatan, pelayanan publik seperti pendidikan, pelayanan kesehatan, aktivitas sosial dan ekonomi, kita lihat sudah pulih kembali. Dan, hari ini akan kita resmikan rehabilitasi dan rekonstruksi bangunan gedung layanan kesehatan, fasilitas pendidikan, serta infrastruktur permukiman pascabencana,” tutur Presiden.
Rekonstruksi gedung Anutapura Medical Center RSUD Anutapura dilaksanakan dari tahun 2021 sampai tahun 2024. Untuk bangunan seluas 19.000 meter persegi, dialokasikan anggaran Rp 244 miliar.
Gedung ini dilengkapi dengan instalasi gawat darurat, gawat darurat kebidanan, poliklinik, radiologi, laboratorium, ruang rawat inap, dan instalasi bedah sentral.
”Gedung ini menjadi gedung yang pertama di Indonesia yang menerapkan tecnologybased isolation system dengan lead rubber bearing untuk menahan daya seismik akibat gempa,” tutur Presiden Jokowi.
Dengan sistem tersebut, bagian bawah gedung lebih lentur dan diharapkan lebih aman saat terjadi gempa.
Bersama Anutapura Medical Center, Presiden juga meresmikan rekonstruksi Universitas Islam Negeri (UIN) Datokarama di Palu yang dibangun tahun 2020 di atas lahan seluas 34.000 meter persegi. Anggaran Rp 139 miliar digunakan untuk membangun berbagai sarana belajar, gedung perkuliahan, pusat mahasiswa, auditorium, fasilitas olahraga, serta fasilitas pendukung lainnya.
Selain itu, diresmikan pula hunian tetap dan infrastruktur permukiman pascabencana yang telah dikerjakan sejak 2019 sampai 2024 dengan total biaya Rp 1,005 triliun. Pekerjaan ini meliputi pembangunan hunian tetap sebanyak 3.724 unit senilai Rp 483 miliar serta infrastruktur permukiman senilai Rp 571 miliar.
Presiden berharap infrastruktur yang sudah dibangun bisa dimanfaatkan sebaik-baiknya agar aktivitas masyarakat sepenuhnya normal kembali. Berbagai infrastruktur juga perlu dijaga supaya tetap terpelihara baik dan aktivitas sosial-ekonomi dapat bergerak serta pulih kembali.