Pascakebakaran, Pasar Wage Purwokerto Selesai Direvitalisasi
Pasar Wage dan Pasar Situmpur di Purwokerto selesai direvitalisasi. Diharapkan revitalisasi ini mengungkit perekonomian.
Oleh
WILIBRORDUS MEGANDIKA WICAKSONO
·2 menit baca
PURWOKERTO, KOMPAS — Bangunan Pasar Wage yang terbakar pada 2020 telah selesai direvitalisasi, Kamis (18/4/2024). Proses pembuatan lapak untuk pedagang masih dalam proses tender dan paling cepat pertengahan tahun sudah bisa digunakan pedagang. Selain Pasar Wage, Pasar Situmpur juga telah selesai direvitalisasi.
”Diharapkan dengan telah direvitalisasinya kedua pasar ini dapat memperlancar aktivitas perdagangan dan meningkatkan perekonomian rakyat,” kata Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Banyumas Titik Pujiastuti, di Purwokerto.
Pasar Wage terbakar pada 2020. Bangunan pasar lalu direvitalisasi dengan anggaran Bantuan Gubernur Jawa Tengah Tahun 2023 dengan pagu Rp 10 miliar. Adapun nilai kontrak revitalisasi Pasar Wage yang dikerjakan 2 Agustus 2023-14 Desember 2023 mencapai Rp 9,9 miliar. ”Jumlah pedagang yang terdampak kebakaran Pasar Wage ada 136 pedagang, papar Titik.
Diharapkan dengan telah direvitalisasinya kedua pasar ini dapat memperlancar aktivitas perdagangan dan meningkatkan perekonomian rakyat.
Adapun anggaran revitalisasi Pasar Situmpur berasal dari APBD Kabupaten Banyumas dengan nilai pagu Rp 900 juta. Pasar Situmpur direvitalisasi karena kondisi bangunan sudah tidak layak. Pembangunannya dimulai 28 Juli 2023 dan selesai 24 November 2023 dengan nilai kontrak mencapai Rp 758,89 miliar.
Karsito (44) pedagang tahu yang lapaknya terbakar pada 2020 menyampaikan, selama ini dirinya berjualan di lorong sebelah utara dari lokasi terbakar. ”Semoga bisa segera dipakai,” tutur Karsito.
Karsito menyebutkan karena harus pindah tempat, pada 1-2 bulan pertama pascakebakaran, dirinya sempat alami penurunan penjualan. Sebab, para pelanggannya bingung mencari lokasi barunya. Perlahan-lahan penjualannya bisa kembali pulih. ”Hasil penjualan sehari sekitar Rp 500.000, dulu setelah kebakaran itu bisa anjlok sekali sampai Rp 100.000 per hari,” ujarnya.
Titip apa yang sudah dibangun bersama ini dijaga supaya awet. Dijaga kebersihan dan kerapiannya supaya pembeli senang ke sini.
Wasmin (54), pedagang aneka snak dan jajanan yang kiosnya terbakar juga berharap gedung baru itu bisa segera ditempati. ”Dulu saat kebakaran, saya itu baru saja selesai kulakan (beli banyak barang). Kerugian lebih dari Rp 20 juta,” katanya. Ia bersyukur memperoleh ganti rugi sebesar Rp 15 juta.
Penjabat Bupati Banyumas Hanung Cahyo Saputro, saat meresmikan pasar, berpesan kepada para pedagang supaya ikut menjaga kebersihan dan kerapian pasar supaya banyak pembeli yang datang lalu nyaman berbelanja. ”Titip apa yang sudah dibangun bersama ini dijaga supaya awet. Dijaga kebersihan dan kerapiannya supaya pembeli senang ke sini,” kata Hanung.
Seperti diberitakan Kompas.id (23/9/2020), Pasar Wage terbakar pada Senin (21/9/2020) pukul 03.15 WIB. Kebakaran yang melahap puluhan kios dan belasan lapak di lantai 1 dan 2 ini terjadi akibat korsleting listrik.