Dahsyatnya Gempa Garut, Rumah hingga Fasilitas Umum di 11 Daerah Jabar Rusak
Sebanyak 89 bangunan rumah dan fasilitas umum terdampak gempa bumi berkekuatan M 6,2 di Kabupaten Garut.
Oleh
FABIO MARIA LOPES COSTA
·3 menit baca
ABANDUNG, KOMPAS — Gempa berkekuatan magnitudo 6,2 di laut pada jarak 156 kilometer arah barat daya Kabupaten Garut, Jawa Barat, Sabtu (27/4/2024) malam, berdampak signifikan. Tercatat 89 bangunan rumah hingga fasilitas kesehatan di 11 daerah Jawa Barat mengalami kerusakan.
Dari data yang dihimpun Kompas dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jawa Barat dan pihak kepolisian, 11 daerah yang terdampak adalah Kabupaten Tasikmalaya, Kota Tasikmalaya, Kabupaten Garut, Kabupaten Sukabumi, Kabupaten Ciamis, Kabupaten Bandung, Kota Cimahi, Kabupaten Bandung Barat, Kabupaten Sumedang, Kabupaten Pangandaran, dan Kabupaten Purwakarta.
Kabupaten Garut menjadi daerah yang terdampak gempa paling parah. Sebanyak 49 unit rumah dan 2 fasilitas umum rusak. Adapun enam warga Garut juga mengalami luka-luka.
Di Kabupaten Tasikmalaya, sebanyak 10 unit rumah rusak, Kabupaten Ciamis (8), Kabupaten Bandung (6), Kota Tasikmalaya (5), Kabupaten Bandung Barat (1), dan Kabupaten Purwakarta (1).
”Di Kabupaten Bandung, Kabupaten Pangandaran, dan Kabupaten Sumedang masing-masing terdapat satu fasilitas kesehatan yang rusak. Sementara di Kota Cimahi, bangunan 1 sekolah terdampak,” papar Hadi.
Ia menambahkan, BPBD Jabar masih berkoordinasi dengan jajaran BPBD di 10 daerah untuk melakukan pendataan jumlah korban dan bangunan yang terdampak. ”Data jumlah korban dan bangunan yang terdampak masih bersifat dinamis. Kami dan petugas BPBD di 11 daerah terus berupaya memberikan penanganan bagi para korban,” tambah Hadi.
Sementara itu, Wakil Kepala Polres Garut Komisaris Dhoni Erwanto memaparkan, 53 bangunan yang rusak akibat gempa berkekuatan M 6,2 tersebar di 16 kecamatan. Mayoritas bangunan yang terdampak rusak ringan hingga sedang.
”Kami sudah menyiapkan satu unit mobil tangki untuk menyuplai air bersih, tenda darurat, dan bantuan lainnya bagi korban yang terdampak gempa. Tak ada korban jiwa dalam peristiwa ini di Garut,” papar Dhoni.
Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Sumedang Atang Sutarno mengatakan, terdapat retakan pada bangunan Rumah Sakit Umum Daerah Sumedang di lantai 5. Seluruh pasien pun dipindahkan ke tenda darurat di halaman rumah sakit.
”Pasien dipindahkan ke tenda darurat hingga Minggu dini hari sekitar pukul 03.00 WIB dan kembali dimasukkan ke lokasi yang aman. Ruangan di lantai 5 hingga 8 untuk sementara tidak ditempati pasien,” ujar Atang.
Kepala Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Muhammad Wafid memaparkan, lokasi pusat gempa bumi yang terjadi pukul 23.29 WIB terletak di laut pada kedalaman menengah sehingga guncangan terasa pada daerah cukup luas di Jawa Barat. Adapun morfologi wilayah pesisir Jawa Barat selatan umumnya berupa dataran pantai yang berbatasan dengan morfologi perbukitan bergelombang hingga perbukitan terjal pada bagian utara.
Wafid mengungkapkan, kejadian gempa bumi ini diakibatkan aktivitas penunjaman atau disebut juga gempa bumi intraslab dengan mekanisme sesar naik. ”Menurut catatan Badan Geologi, sumber gempa bumi intraslab di Jawa Barat Selatan ini telah beberapa kali mengakibatkan terjadinya bencana, yaitu tahun 1979, 2007, 2017, 2022, dan 2023,” ucap Wafid.
Ia pun merekomendasikan rumah hingga fasilitas umum di daerah Jawa Barat Selatan dibangun menggunakan konstruksi bangunan tahan gempa bumi. Selain itu, wilayah di daerah pesisir Jawa Barat Selatan tergolong rawan gempa bumi dan tsunami sehingga harus ditingkatkan upaya mitigasi melalui mitigasi struktural dan nonstruktural.