Ribuan Warga di Sekitar Gunung Ruang Dievakuasi, Bandara Sam Ratulangi Ditutup
Ribuan warga di Pulau Tagulandang dievakuasi seiring erupsi Gunung Ruang. Bandara kembali ditutup sementara.
Oleh
SAIFUL RIJAL YUNUS
·3 menit baca
KENDARI, KOMPAS - Ribuan masyarakat di Pulau Tagulandang, Sulawesi Utara, diarahkan untuk melakukan evakuasi dan menjauhi pusat erupsiGunung Ruang hingga 7 kilometer. Selain menyiapkan pos, pemerintah juga menyediakan kapal bagi mereka yang ingin meninggalkan pulau. Sementara itu, Bandara Sam Ratulangi ditutup sementara.
”Jadi, sekarang ini warga mengungsi di daerah yang aman, baik di rumah kerabat atau keluarga di radius 7 kilometer. Sejak semalam saat erupsi terjadi telah evakuasi mandiri,” kata Joy Oroh, Penjabat Bupati Kepulauan Siau Tagulandang Biaro (Sitaro), Sulut, Selasa (30/4/2024), pukul 12.30 Wita, dihubungi dari Kendari, Sulawesi Tenggara.
Saat ini, ia melanjutkan, pihaknya telah menyediakan sejumlah posko di Pulau Tagulandang dan di pulau sekitar. Selain membantu evakuasi, tim juga bekerja untuk membantu menyediakan keperluan masyarakat, khususnya makanan.
”Pak Gubernur juga sudah memerintahkan untuk warga yang ingin evakuasi keluar pulau, maka kami siapkan kapal laut. Semua tim sedang bekerja, termasuk pendataan warga. Sampai siang ini belum ada laporan korban,” tuturnya.
Menurut Joy, total warga di Pulau Tagulandang sebanyak 22.000 jiwa. Mereka terbagi di 30 desa di tiga kecamatan di pulau tersebut. Namun, sebagian di antaranya sekolah atau bekerja di tempat lain. ”Jumlah pastinya total warga di pulau juga belum kami pegang karena pada saat evakuasi, dua pekan lalu, sebagian besar evakuasi mandiri,” ucapnya.
Erupsi Gunung Ruang pada Selasa dini hari membuat abu tersebar hingga Manado. Tebalnya abu membuat pihak Bandara Internasional Sam Ratulangi kembali menutup sementara penerbangan dari dan ke wilayah ini. Pada medio 16-22 April lalu, bandara ini juga ditutup seiring dampak erupsi.
Bagian Humas Bandara Internasional Sam Ratulangi Manado, Yanti Pramono, mengungkapkan, operasi bandara ditutup hingga Rabu (1/5/2024), pukul 12.00 Wita. Penutupan sementara ini dilakukan demi menjaga aspek keselamatan dan keamanan penerbangan.
”Ditutup sementara sejak hari ini hingga Rabu siang. Nanti kami akan update lagi perkembangan terbarunya,” ujarnya.
Sementara itu, dalam keterangan tertulis, General Manager PT Angkasa Pura I Maya Damayanti mengatakan, situasi operasionalisasi di bandara masih terpantau tertib dan kondusif. Meski begitu, bandara telah ditutupi dengan abu vulkanik dari erupsi yang terjadi. Pihaknya melakukan antisipasi dan mitigasi dengan melakukan paper test untuk mengetahui dampak dari abu vulkanik.
”Situasi ini mengharuskan pihak bandara untuk tidak melakukan penerbangan, yang mengakibatkan ditundanya total 38 pesawat dengan 3.842 penumpang. Kami berharap penumpang bisa memaklumi atas bencana dampak erupsi Gunung Ruang ini dan para calon penumpang bisa menghubungi maskapai penerbangan masing-masing untuk me-reschedule atau me-refund tiketnya,” ucapnya.
Status Gunung Ruang di Kabupaten Sitaro naik menjadi Awas per 30 April 2024, pukul 01.30 Wita. Masyarakat diminta agar mengungsi, terutama di pesisir pantai barat Pulau Tagulandang, untuk menghindari potensi dampak erupsi.
Kenaikan aktivitas vulkanik ini tampak dari gempa vulkanik dangkal dan dalam yang tinggi sejak Senin (29/4/2024). Berdasarkan catatan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), hari itu dalam kurun pukul 00.00-24.00 Wita, tercatat 15 kali gempa guguran, 237 kali gempa vulkanik dangkal, 425 kali gempa vulkanik dalam, 15 kali gempa tektonik lokal, dan 6 kali gempa tektonik jauh.
Erupsi Gunung Ruang pada Selasa dini hari membuat abu tersebar hingga Manado. Tebalnya abu membuat pihak Bandara Internasional Sam Ratulangi kembali menutup sementara penerbangan dari dan ke wilayah ini. Pada medio 16-22 April lalu, bandara ini juga ditutup seiring dampak erupsi.
Bahkan, erupsi masih berlangsung hingga laporan dari PVMBG dirilis pada pukul 08.35 Wita. Dalam laporan ini, tinggi kolom abu mencapai 5.000 meter dari atas puncak kawah dengan warna kelabu hingga hitam dengan intensitas tebal ke arah timur dan selatan.
”Masyarakat diharapkan tetap tenang dan mengikuti arahan petugas. Warga yang berada di sekitar Gunung Ruang diimbau memakai masker untuk menghindari paparan abu vulkanik yang dapat mengganggu pernapasan,” papar Kepala PVMBG Hendra Gunawan (Kompas, 30/4/2024).