Warga Terdampak Erupsi Gunung Ruang Bakal Lebih Banyak
Area steril sekitar Gunung Ruang ditingkatkan menjadi 7 kilometer setelah peningkatan status menjadi Awas.
Oleh
MACHRADIN WAHYUDI RITONGA
·2 menit baca
BANDUNG, KOMPAS — Area steril dari aktivitas manusia di sekitar Gunung Ruang setelah statusnya Awas meningkat menjadi 7 kilometer. Potensi jumlah warga terdampak diperkirakan lebih banyak dari erupsi sebelumnya karena wilayah pesisir Pulau Tagulandang yang tidak boleh dimasuki manusia semakin luas.
Penyelidik Bumi Madya Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), Hetty Triastuty, menyatakan, peningkatan area steril ini diputuskan pada Selasa (30/4/2024) pagi atau beberapa jam setelah penetapan status Gunung Ruang menjadi Awas pada pukul 01.30 Wita. Keputusan tersebut diambil karena lontaran material dalam erupsi yang terjadi kali ini lebih jauh dari sebelumnya.
Dalam erupsi menerus yang terjadi dalam kurun pukul 00.15 hingga 0.35 Wita, tinggi kolom abu yang tercatat sempat mencapai 5.000 meter dari atas puncak kawah. Erupsi ini diiringi lontaran material. Sementara dari pandangan visual, kolom abu berwarna kelabu hingga hitam dengan intensitas tebal condong ke arah timur dan selatan.
Perluasan area tersebut membuat area steril di Pulau Tagulandang menjadi lebih lebar. Berdasarkan peta rekomendasi yang dikeluarkan per 30 April 2024, area steril di wilayah Pulau Tagulandang melebar ke sebagian wilayah selatan hingga barat pulau.
Sementara itu, seluruh pulau tempat Gunung Ruang berdiri masuk kawasan rawan bencana II dan III. Area tersebut berpotensi terlanda aliran awan panas, lava, dan lahar hujan. Bahkan, bagian selatan Gunung Ruang selalu terancam aliran awan panas, lava, dan gas beracun yang berbahaya.
Untuk area steril kami tambah menjadi 7 kilometer karena lontaran material yang mencapai radius tersebut.
Dalam penetapan status Awas di Gunung Ruang periode erupsi sebelumnya, 17-22 April 2024, area steril ditetapkan dalam radius 6 kilometer dari pusat kawah. Pada momen erupsi ini, tercatat sebanyak 5.430 pengungsi yang tersebar di berbagai desa. Dua di antaranya, Desa Pumpenta dan Desa Laing Patehi, berada di area kaki Gunung Ruang (Kompas.id, 23/4/2024).
”Untuk area steril, kami tambah menjadi 7 kilometer karena lontaran material yang mencapai radius tersebut. Kondisi ini juga berdampak pada potensi bertambahnya jumlah pengungsi. Namun, untuk pastinya, kami masih menunggu data dari BNPB. Berdasarkan info di lapangan, sudah banyak warga yang mengungsi secara mandiri,” tutur Hetty di Bandung, Selasa (30/4/2024).
Kepala PVMBG Hendra Gunawan mengimbau masyarakat tidak memasuki area yang telah steril ini demi keselamatan. Warga yang tinggal di dalam radius terdampak pun diminta mengungsi sesuai arahan petugas. Area pengungsian ada di bagian tengah dan timur dari Pulau Tagulandang.
”Masyarakat tetap diharapkan tenang, dan warga yang berada di sekitar Gunung Ruang diimbau memakai masker untuk menghindari paparan abu vulkanik yang dapat mengganggu pernapasan. Tingkat aktivitas Gunung Ruang akan dievaluasi secara berkala ataupun jika terjadi perubahan yang signifikan,” paparnya.