Empat politikus senior Kalbar mendaftar ke sejumlah partai politik untuk mengikuti Pilkada 2024.
Oleh
EMANUEL EDI SAPUTRA
·3 menit baca
PONTIANAK, KOMPAS — Dalam masa pendaftaran dan penjaringan bakal calon gubernur Kalimantan Barat 2024, sejumlah politikus senior mendaftar di beberapa partai politik. Mereka, antara lain, petahana Gubernur KalbarSutarmidji, petahana Wakil Gubernur Kalbar Ria Norsan, Ketua DPD PDI-P Kalbar Lasarus, dan mantan Bupati Kubu Raya Muda Mahendrawan.
Keempat nama itu baru-baru ini mendaftar di Dewan Pimpinan Wilayah Partai Amanat Nasional (DPW PAN) Kalimantan Barat. Wakil Ketua DPW PAN Kalbar Edy Faisal, Kamis (2/5/2024), menuturkan, DPW PAN Kalbar telah membuka pendaftaran bakal calon gubernur dan wakil gubernur Kalbar pada 22-29 April yang merupakan periode pengambilan formulir. Kemudian 30 April-4 Mei merupakan periode pengembalian formulir.
Keempat nama itu dalam waktu dekat akan menyerahkan kembali formulir kepada DPW PAN Kalbar. ”Sutarmidji dan Muda Mahendrawan menurut jadwal akan menyerahkan formulir pendaftaran pada 2 Mei. Kemudian, Ria Norsan akan menyerahkan formulir pendaftaran pada 4 Mei dan Lasarus pada 3 Mei,” tutur Edy.
Nama-nama yang telah resmi mendaftar akan diajukan kepada Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PAN pada 9 Mei saat Rapat Koordinasi Nasional PAN. DPP selanjutnya akan melaksanakan survei elektabilitas para bakal calon gubernur Kalbar.
Terkait koalisi, pihaknya belum menjajaki karena masih fokus pada pendaftaran calon. PAN memiliki lima kursi di DPRD Provinsi Kalbar sehingga harus berkoalisi dalam Pilkada 2024.
”Kami masih perlu tambahan delapan kursi lagi sehingga total 13 kursi untuk mengajukan calon bakal calon gubernur. Namun, apakah koalisinya sama dengan Pilpres 2024 atau tidak, bisa jadi berbeda,” tuturnya.
Sebelumnya, Sutarmidji, Ria Norsan, Lasarus, dan Muda Mahendrawan juga mendaftar di PDI-P. Sutarmidji, Ria Norsan, dan Muda Mahendrawan bahkan juga telah mendaftar melalui Partai Demokrat.
Ria Norsan, salah satu kader Golkar yang juga Ketua Dewan Pertimbangan Partai Golkar Kalbar, mendapat penugasan dari Partai Golkar bersama dengan beberapa kader Golkar lainnya sebagai bakal calon gubernur. Namun, hal itu masih berproses di internal partai Golkar. Sutarmidji juga telah mendaftar di Partai Golkar.
Masih dinamis
Pengajar di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Tanjungpura Pontianak, Jumadi, Kamis (2/5/2024), menilai, posisi keempat orang itu tergantung DPP partai. Pada saatnya nanti, kata Jumadi, sosok yang berpotensi dipilih dan maju dalam kontestasi Pilkada 2024 akan kian mengerucut.
Ia memperkirakan tidak sebanyak itu yang akan maju dalam kontestasi pilkada nanti. Tidak tertutup kemungkinan, dari semua yang mendaftar, keputusan DPP tidak mendukung semuanya sebagai bakal cagub. Bisa jadi ada yang boleh maju, tetapi menjadi bakal cawagub.
”Semua partai politik akan mendasari pilihannya pada hasil survei. Survei menjadi basis pertama bagi partai untuk memberi pertimbangan dukungan,” kata Jumadi.
Terkait sejauh mana potensi kader partai dipilih untuk maju dalam pilkada, Jumadi menuturkan, dalam pilkada terdapat banyak faktor. Apalagi, dalam pemilihan secara langsung, partai berpikir juga terkait ongkos politik. Dengan demikian, calon tidak bisa maju hanya berdasarkan status kader partai.
Semua partai politik akan mendasari pilihannya pada hasil survei. Survei menjadi basis pertama bagi partai untuk memberi pertimbangan dukungan.
”Tidak semua pimpinan partai di daerah juga berani maju (dalam pilkada). Bisa jadi, ada yang telah terpilih sebagai anggota DPR/DPRD, sudah mengeluarkan banyak cost politik. Kalau maju dalam pilkada, belum tentu terpilih,” kata Jumadi.