logo Kompas.id
NusantaraSeparuh Anak Balita di...
Iklan

Separuh Anak Balita di Kabupaten Timor Tengah Selatan Mengalami Tengkes

Rapor buruk penanganan ”stunting” dengan anggaran besar membuat publik geram. Isu ”stunting” terkesan dijadikan proyek.

Oleh
FRANSISKUS PATI HERIN
· 5 menit baca
Seorang anak makan nasi putih di perumahan eks pengungsi Timor Timur di Oebelo, Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur, pada Jumat (14/2/2020). Hidup di bawah garis kemiskinan menyebabkan gizi anak tidak terpenuhi.
KOMPAS/FRANSISKUS PATI HERIN

Seorang anak makan nasi putih di perumahan eks pengungsi Timor Timur di Oebelo, Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur, pada Jumat (14/2/2020). Hidup di bawah garis kemiskinan menyebabkan gizi anak tidak terpenuhi.

Hasil Survei Kesehatan Indonesia menunjukkan prevalensi stunting atau tengkes di Nusa Tenggara Timur tahun 2023 pada angka 37,9 atau naik dibandingkan tahun sebelumnya sebesar 35,3. Sebanyak 17 dari 22 kabupaten/kota di NTT mengalami kenaikan angka prevalensi. Publik mempertanyakan penggunaan anggaran penanganan stunting yang mencapai Rp 214,3 miliar pada tahun 2023.

Data yang dihimpun Kompas hingga Sabtu (4/5/2024) pagi menyebutkan, NTT berada di peringkat kedua teratas setelah Papua Tengah. Provinsi yang baru dimekarkan dari provinsi induk Papua itu mencatatkan prevalensi stunting pada angka 39,4. Sebelum ada provinsi baru itu, NTT selalu berada pada urutan teratas.

Editor:
CHRISTOPERUS WAHYU HARYO PRIYO
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000