Bandara Manado Mulai Beroperasi, Radius Awas Gunung Ruang Diturunkan
Hari Minggu (5/5/2024), Bandara Manado mulai dibuka. Evakuasi pengungsi Gunung Ruang terus berjalan.
Oleh
SAIFUL RIJAL YUNUS, RAYNARD KRISTIAN BONANIO PARDEDE
·4 menit baca
KENDARI, KOMPAS — Setelah lumpuh akibat dampak erupsi Gunung Ruang, pengoperasian Bandara Internasional Sam RatulangiManado di Sulawesi Utara mulai pulih dan kembali dibuka pada Minggu (5/5/2024). Radius Awas telah diturunkan dari 7 kilometer menjadi 5 kilometer. Walakin, dampak erupsi Gunung Ruang terus diwaspadai.
Kepala Otoritas Bandara wilayah VIII Ambar Suryoko menyampaikan, berdasarkan hasil evaluasi dari sisi ruang udara, dan tidak adanya kembali erupsi, diputuskan bandara kembali beroperasi. Tidak hanya itu, upaya pembersihan bandara dari debu vulkanik juga telah tuntas dan aman untuk penerbangan. Pengoperasian bandara resmi dibuka pada Minggu (5/5/2024) pukul 10.00 Wita.
”Notam (notice to airmen) sebelumnya dicabut dan dibuka kembali operasional. Kita semua berharap agar erupsi Gunung Ruang sudah tidak lagi mengeluarkan semburan sehingga semua aktivitas operasional di Bandara Sam Ratulangi kembali normal,” kata Ambar melalui keterangan tertulis, Minggu siang.
Notam adalah pemberitahuan yang disebarluaskan melalui peralatan telekomunikasi yang berisi informasi mengenai penetapan kondisi atau perubahan disetiap fasilitas aeronautika, pelayanan, prosedur atau kondisi berbahaya, berjangka waktu pendek, dan bersifat penting untuk diketahui personel operasi penerbangan.
Sejak Selasa (30/4/2024) hingga Minggu pagi sebelum dibukanya notam, total ada 137 pesawat dan penumpang 14.948 yang terdampak dari penutupan Bandara Sam Ratulangi Manado. Per hari ini ada 25 penerbangan yang akan beroperasi.
General Manager PT Angkasa Pura I Maya Damayanti mengatakan, pihaknya akan terus melakukan upaya pembersihan meski bandara telah beroperasi. Penyiraman dan pembersihan area runway, taxiway, hingga apron dilakukan untuk memastikan bandara siap untuk pengoperasian penerbangan.
”Saya berterima kasih kepada Bapak Gubernur, Wali Kota, Bupati, Kepala Polda, TNI-Polri, dan seluruh stakeholder bandara atas bantuan dan dukungan yang diberikan kepada bandara selama ini sehingga bandara bisa beroperasi kembali,” ujarnya.
Meskipun masih berada padal Level IV Awas, pemerintah memutuskan untuk menurunkan jarak rekomendasi bahaya dari radius 7 kilometer menjadi 5 kilometer terhitung dari pusat erupsi, yaitu di Gunung Ruang yang berada di Pulau Ruang. Walaupun level turun, masyarakat, khususnya yang bermukim di pesisir Pulau Tagulandang, pulau terdekat dari pusat erupsi, diimbau tetap waspada sebagai antisipasi dampak lontaran batu pijar dan luruhan awan panas.
Kepala Badan Geologi Kementerian Energi Sumber Daya Mineral Muhammad Wafid mengimbau masyarakat yang tinggal di luar radius 5 kilometer dari Gunung Ruang untuk tetap tenang dan beraktivitas seperti biasa. Penggunaan masker diperlukan untuk menghindari paparan abu vulkanik.
”Masyarakat di luar radius bahaya bisa beraktivitas seperti biasa, dan jangan terpancing isu-isu erupsi mengenai Gunung Ruang,” ujarnya.
Pada periode 1-4 Mei 2024, pemerintah mencatat ada 1 gempa erupsi, 91 gempa vulkanik dangkal, dan 17 gempa vulkanik dalam. Gempa tektonik lokal juga terjadi 3 kali dan gempa tektonik jauh sebanyak 20 kali. Selain gempa, erupsi juga masih terjadi pada periode tersebut. Pada Rabu (1/5/2024), erupsi terjadi dengan kolom abu sertinggi 600 meter dan pada Kamis (2/5/2024) dengan kolom abu setinggi 300 meter.
Seiring dengan dampak tersebut, evakuasi warga Pulau Tagulandang masih terus berlangsung. Hingga Minggu pagi, total warga yang telah dievakuasi mencapai 5.574 jiwa. Mereka dievakuasi menuju sejumlah lokasi pengungsian yang dinyatakan aman dari dampak erupsi.
Dihubungi terpisah, Fery Ariyanto dari bagian Humas SAR Manado menuturkan, pihaknya terus melanjutkan evakuasi warga terdampak di Pulau Tagulandang. Bersama tim gabungan, upaya evakuasi dan pertolongan warga terus berlangsung.
”Hari ini tim juga terus siaga baik untuk membantu warga maupun evakuasi. Berdasarkan informasi, pagi ini radius aman diturunkan menjadi 5 kilometer dari 7 kilometer sebelumnya. Namun, kami terus waspada jika sewaktu-waktu eskalasi erupsi meningkat,” tutur Fery saat dihubungi dari Kendari.
Relokasi
Sebelumnya, status Gunung Ruang di Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro atau Sitaro, Sulawesi Utara, naik menjadi Awas per 30 April 2024 pukul 01.30 Wita. Masyarakat dalam radius 7 kilometer dari pusat kawah diminta untuk mengungsi, terutama di pesisir pantai barat Pulau Tagulandang untuk menghindari potensi dampak erupsi.
Presiden Joko Widodo dalam rapat dampak erupsi Gunung Ruang, Jumat (3/5/2024), menyebut letusan ini berdampak pada sekitar 9.000 pengungsi dan lebih kurang 12.000 penduduk yang perlu dievakuasi. Selain itu, juga terjadi penutupan bandara.
Instruksi pertama dari Presiden Jokowi adalah meminta jajarannya untuk segera melakukan relokasi terhadap para pengungsi. Berdasarkan tata ruang yang ada, para pengungsi tidak diperbolehkan kembali ke tempat asalnya.
Dalam rapat koordinasi penanganan bencana Gunung Ruang, Kamis (2/5/2024), di Manado, Gubernur Sulut Olly Dondokambey memaparkan, sejauh ini upaya penanganan warga terdampak erupsi terus berjalan. Selain penanganan darurat, pemerintah juga mulai memikirkan relokasi dua kampung yang berlokasi di Pulau Ruang, titik utama erupsi.
Menurut Olly, dua kampung tersebut dihuni 301 keluarga dan merupakan wilayah paling terdampak. Sejak awal, warga dievakuasi dan ditempatkan di lokasi yang aman.
”Saat ini kami juga telah mencari alternatif lokasi relokasi warga. Direncanakan ada di Likupang dan Bolaang Mongondow Selatan. Ini juga akan laporkan ke pemerintah pusat ke depannya,” tuturnya.
Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana Letnan Jenderal TNI Suharyanto menjabarkan, status Gunung Raung yang saat ini berada di level Awas harus terus diwaspadai semua pihak. Sebab, gunung ini memiliki karakteristik yang berbeda dan pola erupsi yang tidak biasa.
Oleh sebab itu, semua sumber daya harus dikerahkan dalam masa tanggap darurat agar kejadian fatal bisa dihindari. Perpanjangan masa tanggap darurat hingga Selasa (14/5/2024) mendatang merupakan langkah untuk menangani dan mengantisipasi dampak erupsi yang bisa saja kembali terjadi.