Golkar Pertimbangkan Sejumlah Nama dalam Pilgub Jateng Termasuk Ahmad Luthfi
Golkar mempertimbangkan untuk mengusung sejumlah tokoh, termasuk Kapolda Jateng Ahmad Luthfi. Luthfi dinilai layak.
Oleh
KRISTI DWI UTAMI
·3 menit baca
SEMARANG, KOMPAS — Sejumlah partai politik mulai memetakan nama-nama yang berpotensi bakal diusung dalam kontestasi Pemilihan Kepala Daerah Jawa Tengah, termasuk Partai Golkar. Kepala Polda Jateng Inspektur Jenderal Ahmad Luthfi pun turut masuk dalam daftar tokoh yang dipertimbangkan untuk dijagokan Golkar.
Ketua Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Golkar Bidang Pemenangan Pemilu Jateng-DI Yogyakarta Iqbal Wibisono mengatakan, ada sejumlah nama besar yang masuk dalam radar partainya untuk dicalonkan dalam Pemilihan Gubernur Jateng. Nama-nama itu adalah Ketua Dewan Pimpinan Daerah PDI-P Jateng Bambang Wuryanto, Ketua Dewan Pimpinan Cabang PDI-P Kota Semarang sekaligus mantan Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi, Ketua Dewan Pimpinan Daerah Gerindra Jateng Sudaryono, Ketua Dewan Pengurus Wilayah Partai Kebangkitan Bangsa Jateng Muhammad Yusuf Chudlori, dan Ahmad Luthfi.
Selain itu, Golkar juga memiliki kader-kader yang disebut Iqbal berpotensi untuk dicalonkan dalam Pilgub Jateng. Kader-kader itu adalah Ketua Harian Dewan Pimpinan Daerah Golkar sekaligus mantan Bupati Batang Wihaji, Ketua Dewan Pimpinan Daerah Golkar Jateng Panggah Susanto, dan Sekretaris Dewan Pimpinan Daerah Golkar Jateng Juliyatmono.
”Golkar tidak menutup kemungkinan untuk mengusung siapa pun yang memang layak dan akan diterima masyarakat Jateng. Intinya, kami memberikan kesempatan kepada tokoh-tokoh terbaik di Jateng, baik politisi maupun birokrat yang memang layak dan memiliki keinginan mengabdikan diri kepada masyarakat, negara, dan bangsa,” kata Iqbal saat dihubungi, Senin (6/5/2024).
Iqbal menuturkan, pihaknya sedang melakukan survei untuk menentukan kandidat yang layak mendapatkan rekomendasi berlaga dalam Pilgub Jateng. Survei yang dilakukan dengan menggandeng pihak-pihak lain itu diselenggarakan tiga kali, yakni pada April-Mei, Juni-Juli, dan Agustus.
Menurut Iqbal, Golkar memandang ada empat aspek yang perlu ditingkatkan oleh Gubernur Jateng di masa mendatang. Empat aspek itu meliputi pendidikan, kesehatan, daya beli masyarakat, dan infrastruktur. Dari segi empat aspek tersebut, Jateng disebut Iqbal masih ketinggalan dari Jawa Barat, Jawa Timur, dan DKI Jakarta.
”Jadi, empat hal ini yang perlu menjadi tugas pokok gubernur mendatang agar Jateng lebih setara dengan daerah lain di Jawa. Sosok gubernur ke depan harus punya kreativitas yang tinggi, kewibawaan, dan yang memiliki religiositas tinggi,” ucap Iqbal.
Iqbal menambahkan, Golkar terbuka untuk berkolaborasi, bahkan telah menjalin komunikasi dengan partai-partai politik lain, seperti PDI-P, Gerindra, Demokrat, dan PKS. Komunikasi dengan para tokoh yang dianggap berpotensi maju dalam Pilgub Jateng juga terus dijalin dengan intensif.
Berpengalaman
Dari sejumlah nama yang masuk dalam radar Golkar, Luthfi merupakan satu-satunya anggota Polri. Kendati bukan politisi, Luthfi dianggap Iqbal mampu memenuhi syarat-syarat pemimpin ideal menurut Golkar.
”Beliau sangat acceptable, intelek, berwibawa, dan religius. Selain itu, beliau juga punya pengalaman birokrasi yang cukup panjang,” ujar Iqbal.
Meski namanya telah banyak disebut bakal maju dalam Pilgub Jateng, Luthfi mengaku belum ada rencana berkontestasi. Dalam berbagai kesempatan, ia menyatakan, dirinya masih berdinas di Polri.
”Selama saya masih dinas, enggak (maju dalam pilkada) ya. Saya masih dinas,” ujarnya, akhir April lalu.
Belakangan, sejumlah pihak menduga Luthfi bakal maju dalam Pilgub Jateng karena banyaknya baliho bergambar Luthfi yang tersebar di sejumlah titik di Jateng. Jika dibandingkan dengan baliho yang dipasang para politisi di Jateng, jumlah baliho Luthfi tergolong lebih banyak. Pada baliho-baliho tersebut, Luthfi menyampaikan ucapan selamat Idul Fitri serta memberikan imbauan untuk menjaga ketertiban dan keamanan.
Saat ditanya terkait maksudnya memasang banyak baliho, Luthfi menampik bahwa itu merupakan salah satu bagian dari sosialisasi kepada masyarakat bahwa dirinya akan maju dalam Pilgub Jateng. ”Enggak sosialisasi, tidak ada. (Pemasangan baliho) itu sifatnya (memberi imbauan) ketertiban dan keamanan di masyarakat. Polisi harus di mana-mana, harus hadir melayani masyarakat, agar kita lebih dekat dengan masyarakat,” tuturnya.
Luthfi diketahui akan purnatugas pada November 2024. Iqbal menyarankan agar Luthfi pensiun lebih awal jika betul-betul berminat untuk berkontestasi dalam Pilgub Jateng. Ketika ditanya terkait kemungkiannya pensiun lebih awal, Luthfi mengaku belum tahu.
”Itu (kewenangan) pimpinan, saya tidak tahu. Namanya prajurit itu prasojo (sederhana), irit, dikon opo wae (diminta apa saja) maju,” kata Luthfi.
Pengamat politik Universitas Diponegoro, Wahid Abdulrahman, menduga Luthfi akan menjadi salah satu tokoh yang maju dalam Pilgub Jateng. Hal itu salah satunya diketahui dari banyaknya pemasangan baliho yang dilakukan Luthfi di berbagai wilayah di Jateng.
”Mungkin beliau salah satu kapolda dengan baliho terbanyak karena hampir semua sudut pertigaan itu ada. Secara logika, tidak mungkin hanya punya tujuan (memberi ucapan dan menyampaikan imbauan), tidak punya tujuan lain. Menurut saya, Pemilihan Gubernur Jateng menjadi salah satu tujuan beliau,” ujar Wahid.
Menurut Wahid, baliho merupakan salah satu media yang berdasarkan hasil survei disebut paling efektif untuk memperkenalkan seseorang di Jateng. Cara-cara itu juga diyakini mampu mendongkrak suara para calon.