logo Kompas.id
Olahraga"Roda Nasib" Derbi London
Iklan

"Roda Nasib" Derbi London

Oleh
· 4 menit baca

LONDON, JUMAT — Di sepak bola, roda nasib dan prestasi berputar sangat cepat. Chelsea, pemuncak klasemen Liga Inggris, sempat terpuruk kali terakhir bertemu Arsenal di derbi London, September 2016. Namun, pada derbi Sabtu (4/2) ini, "The Blues" justru berpeluang membenamkan "The Gunners". September lalu, posisi Manajer Chelsea Antonio Conte sempat di ujung tanduk setelah timnya digilas The Gunners, 0-3, di Stadion Emirates. Conte dan Chelsea menelan kekalahan terburuk dan kedua beruntun di Liga Inggris. The Blues pun terbenam ke peringkat kedelapan. Menariknya, kekalahan itu gagal melengserkan Conte dari kursi panas manajer The Blues. Sebaliknya, keterpurukan itu justru seolah menjadi "alarm" penyadar Chelsea. Sejak kekalahan telak itu, Chelsea menggeliat.Semenjak itu, Conte nekat memainkan pola formasi 3-4-3 yang sangat tidak populer di Liga Inggris. Hasilnya? Chelsea menuai 13 kemenangan beruntun. Rentetan kemenangan mereka, yang nyaris menyamai rekor "The Invincibles" Arsenal pada 2002, hanya bisa dipatahkan Tottenham Hotspur pada 4 Januari. Menghadapi Arsenal kembali-kali ini di Stamford Bridge- The Blues memendam motivasi berlipat. Selain ingin meraih kembali kemenangan setelah ditahan Liverpool 1-1 pekan lalu, The Blues juga ingin menuntaskan dendam atas kekalahan 0-3 dari Arsenal."Kekalahan itu sangatlah sulit kami cerna, apalagi bermain untuk tim sebesar Chelsea. Namun, itu sekaligus menyadarkan kami. Apakah kami bakal termotivasi di pertemuan kedua ini? Tentu saja, sangat!" ujar Nemanja Matic, gelandang Chelsea. Kemenangan di Stamford Bridge akan kian menjauhkan Chelsea dari para pesaingnya. Saat ini mereka unggul 9 poin atas Arsenal dan Spurs, dua pesaing terdekatnya di klasemen. Kemenangan sekaligus akan mengangkat martabat The Blues, yaitu sebagai klub terbaik di London. Selama ini prestasi mereka kalah mentereng dari tim tetangga, Arsenal. Dalam hal koleksi trofi Liga Inggris, misalnya, The Blues baru lima kali juara, sementara The Gunners 13 kali. Lalu, rekor pertemuan di derbi London juga masih dimenangi The Gunners. Arsenal memenangi 63 laga derbi, sementara Chelsea hanya 55. Namun, situasi berubah. Conte sangat berapi-api untuk menyajikan wajah Chelsea yang berbeda dibandingkan saat dipecundangi Arsenal 0-3. "Ini kesempatan berharga untuk menunjukkan bahwa kami adalah tim yang berbeda dibandingkan di fase pertama lalu. Kami juga akan bermain di kandang di hadapan suporter kami," tutur Conte menyambut laga ini. Chelsea memiliki rekor bagus saat main di kandang. Mereka selalu menang di 10 laga terakhir saat tampil di Stamford Bridge di berbagai kompetisi yang diikuti. Stadion itu pun berpeluang menciptakan mimpi buruk tambahan bagi Arsene Wenger, Manajer Arsenal.Tidak mendampingi Wenger, yang kontraknya di Arsenal bakal berakhir Juni 2017 ini, tidak bisa mendampingi timnya dari tepi lapangan pada derbi London itu. Wenger bakal duduk di tribune timur Stamford Bridge yang kerap dipenuhi ribuan fans fanatik Chelsea. Wenger harus menjalani hukuman larangan mendampingi tim di tiga laga tersisa menyusul tindakan kasarnya di laga kontra Burnley, akhir Januari. Tanpa Wenger, Arsenal pun terkulai di laga terakhirnya. Mereka dipecundangi Watford, 1-2, di Stadion Emirates, Rabu lalu. Kekalahan itu memukul telak psikologis pasukan The Gunners. Tak hanya itu, fans Arsenal yang frustrasi pun mulai berpaling dari tim London utara itu. Sebagian besar dari mereka, yang lagi-lagi merasa pesimistis soal peluang Arsenal menjadi juara Liga Inggris musim ini, memilih tidak hadir di Stamford Bridge."Kami tampil mengkhawatirkan ketika itu (kontra Watford). Kami kini harus mampu merespons kekalahan itu dengan hasil positif saat melawan Chelsea," ujar Wenger menolak pesimistis. Menurut Robert Pires, mantan bintang Arsenal, derbi London bakal jadi duel yang sangat sengit. Laga itu akan jadi penentu perjalanan Arsenal dan Chelsea dalam mengejar gelar juara musim ini."Ini kesempatan terakhir Arsenal unjuk diri. Ini ibarat laga final Liga Inggris. Jika Chelsea mengalahkan Arsenal, persaingan (gelar juara) praktis berakhir. Jika hal sebaliknya terjadi, persaingan kembali terbuka," tutur Pires, anggota tim invincibles Arsenal pada 2002 silam.Sayangnya, Arsenal bakal tampil berlubang di derbi London ini. Cedera Aaron Ramsey semakin memperparah krisis pemain tengah di tim itu. Tiga gelandang lainnya, yaitu Santi Cazorla, Granit Xhaka, dan Mohamed Elneny, juga dipastikan absen. Situasi ini membuat Wenger kemungkinan menggeser penyerang sayap Alex Oxlade-Chamberlain ke lini tengah. (AFP/Reuters/JON)

Editor:
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000