logo Kompas.id
OlahragaTanpa Perpres, Pemasaran Belum...
Iklan

Tanpa Perpres, Pemasaran Belum Bisa Dilakukan

Oleh
· 3 menit baca

JAKARTA, KOMPAS — Kegiatan pemasaran Asian Games 2018 hingga saat ini belum bisa dilakukan karena belum ada peraturan presiden, yang di dalamnya antara lain membolehkan panitia nasional penyelenggara Asian Games (Inasgoc) melakukan penunjukan langsung. Penunjukan langsung tidak terhindarkan karena tuan rumah Asian Games terikat dengan ketentuan Dewan Olimpiade Asia (OCA) yang sudah mempunyai mitra-mitra khusus. Hal itu disampaikan Wakil Ketua I Inasgoc Muddai Madang dan Sekretaris Kemenpora yang juga Wakil Ketua II Inasgoc Gatot S Dewa Broto, Jumat (24/2), di Jakarta."Marketing (pemasaran) sudah berjalan, cuma memang kita ini segala sesuatunya harus ada acuan. Nah, ini yang sedang kita tunggu perpres (peraturan presiden). Perpres itu dibutuhkan karena kita harus menunjuk perusahaan yang sudah direkomendasi oleh OCA, tetapi aturan di kita tidak boleh menunjuk langsung. Tetapi, kami sudah berbicara dengan beberapa perusahaan besar yang akan menjadi sponsor. OCA juga sudah menunjuk pihak yang akan menjadi mitra untuk mencari sponsor," jelas Muddai. Sebagian besar sponsor utama itu, lanjut Muddai, memang mitra OCA, seperti perusahaan-perusahaan Korea. "Uangnya masuk ke kita, tetapi nanti ada fee untuk OCA. Pembagiannya 50 persen untuk kita, 50 persen untuk OCA. Ya, memang bagian OCA besar karena mereka yang membawa sponsor itu. Yang sudah ada sekarang lebih kurang 11 perusahaan global," ujarnya.Gatot menambahkan, sebetulnya sponsor-sponsor itu sudah siap-siap masuk, tetapi Inasgoc tidak bisa bergerak kalau tidak ada dana pendamping dari Inasgoc sendiri."Uang untuk Inasgoc sebesar Rp 500 miliar baru akan diturunkan setelah perpresnya jadi dan ada persetujuan dari Menteri Keuangan tentang Inasgoc menjadi satuan kerja tersendiri. Tidak lepas sepenuhnya, tetapi mereka bisa mengurus secara otonom keuangannya sendiri, tidak dari Kemenpora. Jadi, kalau dari Presiden turun, dari Menkeu turun, uang akan segera dicairkan. Dengan harapan kalau perpres itu sudah turun dan dari Menkeu juga, ada anggaran sekitar Rp 2 triliun yang bisa diturunkan," tutur Gatot sambil berharap perpres dan persetujuan Menkeu sudah turun pada Maret.Gatot mengatakan, jalur mencari sponsor ada dua, yaitu dari OCA di mana Indonesia sudah membayar 10 juta dollar AS, sekitar Rp 133,2 miliar, untuk marketing fee dan dari upaya internal Inasgoc."Kita akan minta kepada OCA seberapa jauh uang itu akan digunakan juga untuk marketing. Untuk sumber internal memang diketahui marketing belum bisa bergerak apa-apa karena uang belum cair. Tetapi, Insya Allah mulai April bisa segera ada percepatan," ungkap Gatot. Muddai menambahkan, target nilai pemasukan dari pemasaran saat ini masih dihitung. Meski demikian, pemasukan dari sponsor itu tidak akan bisa menutupi seluruh biaya penyelenggaraan Asian Games 2018. Ia mengatakan, rapat koordinasi panitia Asian Games 2018 ke-6 akan dilaksanakan 5 Maret di Palembang dan 6 Maret di Jakarta. "Nomor pertandingan, penambahan cabang, juga tempat cabang itu (bertanding) harus selesai semua, karena kalau tidak selesai, kapan kita bisa bidding (membuka penawaran)," tegas Muddai. (OKI)

Editor:
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000